Aku rutin bertemu dengan mantan pacar atau sering tidak sengaja bertemu dengannya, penting bagiku untuk menunjukkan bahwa aku tidak menyukainya lagi dengan cara yang positif dan pertemuan dengannya tidak menggoyahkan keputusan yang sudah aku ambil atau membuat aku menyukainya lagi. Aku menjaga harga diriku dan singkirkan keinginanku untuk melampiaskan apa yang aku rasakan kepadanya.
Aku selalu tersenyum dan selalu sebuk dengan apa yang aku lakukan selama menjauhinya.Tersenyum tetapi terlihat sibuk. Saat bertemu mantan pacarku, sebaiknya aku memberikan kesan kepadanya bahwa aku bahagia tetapi sibuk, walaupun sebenarnya itu tidak benar. Jika mantan pacar melihatku sedang berjalan dengan lesu di pusat perbelanjaan, terlihat sedih dan depresi, sudah pasti ia tidak akan percaya bahwa aku sudah melupakannya.Saat bertemu dengannya, aku selalu tersenyum kepadanya, tetapi jangan terlihat menggoda atau menginginkannya. Sebaiknya aku membuatnya berpikir bahwa aku bahagia karena hidupku berjalan dengan baik, bukan karena aku sedang bertemu dengannya. Aku bahagia yang aku rasakan saat dan setelah putus menghancurkan suasana hatinya.
Dia bertanya bagaimana kabarku,dan aku mencoba berfokus kepada hal-hal yang baik, bukan yang buruk. Aku menceritakan kepadanya. Aku baru diterima ke sebuah sekolah? Aku menceritakannya . Tetapi aku coba fokus kepada pencapaian dimana aku melupakannya dan hijrah, alih-alih kegagalan.Aku juga meluangkan waktuku untuk belajar dengan sibuk. Dan aku ingin dia akan membuat ia berpikir yang tidak-tidak.
"Oh, aku lagi mau ketemu teman, senang ketemu kamu lagi," lalu aku meninggalkan dia tanpa menoleh ke belakang. aku melakukan ini cukup cepat setelah aku bertemu dengannya.
Setiap manusia mesti berhijrah, yaitu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Yang akan aku akan diulas dalam tulisan ini adalah aku berhijrah dari maksiat pada ketaatan.
Ingatlah, Tujuan Kita Diciptakan
Allah Ta'ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Hari ini aku kilas balik ke empat tahun lalu ketika aku iseng-iseng mencoba berjilbab. Aku ingat sekali ada panggilan hati untuk berjilbab, tetapi aku masih ragu. Jadilah suatu hari aku berjalan-jalan dengan membawa kerudung dan jaket di tasku. Sesampaiku di musala, kukenakan kerudung dan jaket tersebut. Voila, jadi muslimah berjilbab! Aku keluar dengan hati-hati dan sedikit malu. Aku bersalah nggak, ya, iseng berjilbab padahal hati belum mantap? Ah, tetapi aku penasaran! Semoga aku nggak dianggap orang-orang yang mempermainkan syariat, begitu pikirku. Hari itu aku jalan-jalan ke mal sendirian dengan jilbabku itu. Panas matahari sangat menyengat, tetapi entah mengapa aku merasa adem-ayem saja. MasyaaAllah. Itukah rasanya? Nyaman sekali. Merasa dipayungi malaikat, kalau aku boleh lebay.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAL HIJRAHKU (TAMAT)
Short StoryAWAL HIJRAHKU. Semua orang di dunia ini tau bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah yaitu Tuhanku Yang Maha Sempurna. Aku sebelumnya tidak pernah tau bahwa cantik yang sesungguhnya berasal dari akhlak seseorang dan ketakwaanya kepada Allah. Ini be...