Part 7

15 6 2
                                    

Happy  Reading......

Hari ini Naufal sangat kecewa dengan keputusan papa nya yang telah menyita mobil lamborghini  kesayangan nya, tapi apa boleh buat ini adalah sanksi yang harus ia terima karena ia tidak pernah mendengar nasehat orang tua nya.

Naufal pun memilih untuk Naik Taxi kekampusnya, setelah 20 menit perjalanan ia pun sampai dihalaman kampus nya.

Adit dan Ryan datang menghampiri nya yang baru saja turun dari Taxi.

"Hey..Fal mobil loe kemana ko loe Naik Taxi..?" tanya kedua sahabat nya itu bingung karena tidak biasanya Naufal naik taxi ia selalu Naik mobil pribadinya.

"Mobil gue disita sama bokap gue karena gue ketahuan balapan liar lagi." ucap Naufal malas.

"Apa gue bilang Fal,gue udah ngelarang loe ikut balapan liar tapi loe tetap keukeuh mau ikut balapan, dan sekarang mobil loe disita kan." Nasehat Ryan

"Udahlah ga usah dibahas lag,i gue lagi ga mood buat bahas itu, mending kita kekantin aja."ajak Naufal.

Setelah Naufal, Ryan dan Adit sampai di kantin, Ryan pun membeli Air Mineral dan memberinya pada Naufal.

Karena melihat Muka Naufal yang sangat Lesu, Ryan pun mencoba untuk bertanya apa yang membuat sahabat nya itu terlihat sangat lesu hari ini, karena tidak biasanya Naufal kegini.

"Fal..loe kenapa?, ga biasanya loe kegini, ga munggkin loe kegini cuma gara-gara Bokap loe marah karena loe balapan liar, secara, udah biasa loe dimarahi karena balapan. Pasti ada masalah lain." tebak Ryan.

"Bokap gue maksa gue buat Nerusin usahanya, padahal gue ga ada niat untuk masuk kedalam Usaha nya bokap gue, dan gue ga tau menau tentang usaha keluarga gue."jelas Naufal.

"Menurut gue itu wajar sih Fal kalau bokap loe mau loe yang Nerusin usaha keluarga Pratama. Secara, loe adalah Anak semata wayang." ceramah Ryan.

"Udahlah Gau usah dibahas Yan, kepala gue tamba pusing nih." kata Naufal kesal.

"Eh..Fal ada Kara tuh." potong Adit saat Ryan tengah menceramai Naufal.

Ryan dan Adit pun menoleh kearah Kara dan Sesilya yang tengah duduk tidak jauh dari meja mereka.

"Iyah, gue udah lihat." kata Naufal.

"Kalian berdua masih lanjutin Taruhan itu ?" Tanya Ryan kepada kedua sahabat nya itu.

"Iyah, emang nya kenapa.?" tanya Ryan dan Adit balik bertanya  bersamaan.

"Ko kalian tega sih, mending kalian batalin deh Taruhan nya, gue kasihan sama Kara, karena dia jadi bahan Taruhan kalian, dan itu sama ajah kalau kalian mempermainkan Hati Kara. Apa kalian ga kasihan lihat Kara.?" Ceramah Ryan, dan berharap agar kedua sahabat nya itu mau mendengar nya dan berhenti menjadikan Kara bahan taruhan.

Adit dan Naufal menatap Ryan bingung, ada apa dengan sahabat nya ini
"Ko loe jadi suka banget ceramahin kita Sih Yan.?" Tanya Adit.
"Apa loe suka sama Karamel?, karena loe selalu belain dia,dan mulai dari kemaren loe selalu ngelarang-larang kita buat jadiin Kara Bahan Taruhan." Kini Naufal yang bertanya.

"Bukan kegitu Fal, gue kasihan aja Sama Kara." ucap Ryan yang mencoba menyakin kan kedua sahabatnya itu kalau Ia tidak menaruh perasaan dengan Kara, padahal sebenarnya Ryan sudah menaruh perasaan suka sama Karamel, karena ia tidak  mau kedua sahabat nya itu tau kalau ia suka sama cewe yang terkenal dengan pendiam dikampusnya itu.

Bersambung...

AyuDamayanti💚

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang