.

3.5K 301 14
                                    


"Tidak ingin membukanya? Mungkin saja penting" Bogum melirik ponsel Taehyung yang sedari tadi berdenting menandakan pesan masuk.

"Ne, hyung"

Taehyung mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja.
Begitu melihat siapa pengirimnya, ia langsung melihat ke arah Seokjin yang kini terlihat bosan. Dia menghadap ke luar, dengan satu jarinya yang dihentakkan di atas meja sementara tangan satunya menggenggam kopi yang dipesannya.


 Dia menghadap ke luar, dengan satu jarinya yang dihentakkan di atas meja sementara tangan satunya menggenggam kopi yang dipesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seokjin yang mengirimnya?" Tanya Bogum dan Taehyung langsung mengalihkan pandangannya dari arah orang yang sedang dibicarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Seokjin yang mengirimnya?" Tanya Bogum dan Taehyung langsung mengalihkan pandangannya dari arah orang yang sedang dibicarakan.

"Ah jangan dipikirkan, hyung. Dia memang aneh"

"Apa hubungan kalian sedekat itu?"

"Eoh?" Taehyung bingung harus menjawabnya bagaimana

"Ya begitulah, hyung. kami sudah berteman sejak aku pindah ke Seoul. Bisa dikatakan Seokjin adalah orang yang ku kenal pertama kali di sini. Dan kami bersahabat hingga sekarang" jawab Taehyung yang dibalas anggukan oleh Bogum dan mulutnya yang membentuk o.

"Kau jangan salah paham, hyung. Manusia itu sudah memiliki kekasih" lanjut Taehyung taku kalau Bogum akan cemburu padanya.

"Kau sangat manis, Tae" Bogum mengelus rambut Taehyung, memperlakukannya seperti anak anjing yang sangat menggemaskan.

Dan seseorang di sebrang sana tak sengaja melihatnya. Entah mengapa hatinya sedikit memanas.

"Maaf, Tae, aku harus pergi sekarang. Mereka sudah menungguku. Nanti ku kabari, ne?" Bogum mengecup pipi Taehyung singkat lalu ia pergi karena memiliki janji lain dengan keluarganya.

"Jinnie"

"Hei, Bie. Oh kemana Bogum?"

"Pergi untuk acara keluarga"

"Apa kau marah?" Seokjin menyadari perubahan sikap Taehyung yang kini terlihat kesal.

"Dasar menyebalkan, masih saja bertanya. Berhenti mengirimi ku pesan saat aku sedang bersamanya! Bisakah kau berhenti seperti orang bodoh"

"Kasar sekali, yak aku hyungmu, sopan lah sedikit padaku"

"Aku bicara sesuka ku padamu"

"Brat!"

Dan Taehyung hanya membalasnya dengan senyum kotak yang menggemaskan. Dan Seokjin tak bisa menahannya, ia mencubit kedua pipi itu dengan gemas hingga pipi chubby itu melebar begitu juga dengan bibirnya.

"Kajja" Seokjin merangkul Taehyung meninggalkan cafe.

"Mau menonton film di tempatku? Jimin baru saja mencopy film untukku kemarin"

"Siapa Jimin?"

"Uh berapa kali harus ku katakan kalau dia sahabatku"

Seokjin menghentikan langkahnya.

Taehyung mengerutkan keningnya "Ada apa?"

"Bukankah aku sahabatmu?"

Taehyung terkekeh "tentu saja, pabo. Kalian berdua sahabatku"

"Kau menduakan ku, Bie"

"Ah hyungggg stop berkata yang tidak masuk akal. Kajja" Taehyung meraih tangan Seokjin dan menautkan jemari mereka. Tidak langsung pulang, mereka membeli makanan ringan terlebih dulu sebagai pelengkap movie night mereka.

 Tidak langsung pulang, mereka membeli makanan ringan terlebih dulu sebagai pelengkap movie night mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seokjin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seokjin?"

"Ken?"

Semua rencana mereka kandas sudah akibat pertemuan Seokjin dan Ken yang tidak disengaja di supermarket tempat mereka membeli camilan.

"Tae, maafkan aku"

"Tak apa, hyung. Selesaikan dulu masalahmu dengannya"

"Aku akan menyusulmu, oke"

"Sebaiknya kau pulang hyung jika sudah selesai. Aku akan meminta Jimin untuk datang"

"Baiklah kalau begitu, take care, Bie"

"Hmm"

▫️▫️▫️▫️▫️

"Jangan menyiksa dirimu seperti ini, Tae"

"Aku menunggu waktu yang tepat, Chim"

"Sampai kapan? Sampai kapan?"

Movie night nya harus berakhir bersama Jimin. Dan mereka tak lagi memperhatikan film yang sedang berputar. Mereka sibuk memperdebatkan perasaan Taehyung terhadap Seokjin yang selama ini dipendamnya. Hanya Jimin yang tahu isi hati seorang Kim Taehyung. Jimin sudah sangat lelah melihat Taehyung yang lagi-lagi mengorbankan perasaanya.

"Aku hanya tidak ingin kau mengesal, Tae"

"Tidak, Chim. Hei aku baik-baik saja. Aku masih memiliki Bogum hyung"

"Ya ku harap Bogum hyung bisa meluluhkan hatimu dan bisa membantu mu melupakan Jinnie mu itu"

"Ya ku harap Bogum hyung bisa meluluhkan hatimu dan bisa membantu mu melupakan Jinnie mu itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



▫️▫️▫️▫️▫️

Tbc

F.R.I.E.N.D.S ??? | JinV |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang