.

2.9K 279 26
                                    

Seminggu setelah pindahnya Seokjin ke apartment, semuanya masih berjalan seperti biasa. Seokjin semakin sibuk dengan penelitiannya karena ini tahun terakhirnya, terlebih ia juga sedikit sibuk dengan urusan kantornya. Sedang Taehyung sibuk mempersiapkan karya nya untuk pameran seni di fakultasnya sebagai penilaian ujian tengah semester.
Sedangkan hubungan asmara antara Seokjin dan Ken kian memburuk, sementara hubungan Taehyung dan Bogum semakin membaik.

Pukul 5 sore.
Seokjin baru saja selesai bimbingan dengan dosennya sore ini. Mengetahui Taehyung masih berada di kampus, ia bergegas menuju studio lukis di mana Taehyung berada saat ini. Seokjin membawakan Taehyung makan siang, sangat banyak. Ia sempat marah pada Taehyung yang sengaja melewatkan makan siang nya dengan alasan harus menyelesaikan pekerjaannya sore ini juga.

Seokjin benar-benar ingin memarahi Taehyung. Sayangnya begitu ia sampai justru Seokjin merasa lemah melihat Taehyung yang tengah fokus pada karya nya, bahkan dia tak menyadari kedatangan Seokjin. Senyum tulus terukir di wajah Seokjin. Ia sangat senang, bangga dan mendukung penuh sahabatnya itu dengan apapun yang Taehyung sukai terutama seni, passion nya.

Sebenarnya Seokjin tidak ingin mengganggu Taehyung saat dia sedang fokus, tapi sanyangnya Seokjin tidak bisa, ia harus mengganggu Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya Seokjin tidak ingin mengganggu Taehyung saat dia sedang fokus, tapi sanyangnya Seokjin tidak bisa, ia harus mengganggu Taehyung. Sangat aneh rasanya jika tidak mengganggu Taehyung. Seokjin butuh perhatian Taehyung.

"Taehyung-ah" Seokjin memanggil Taehyung dan berjalan mendekat.

"Eoh hyung, kau sudah datang" jawab Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya dari kanvasnya.

Grab~

Seokjin memeluk Taehyung dari belakang. Menempatkan dagu nya di bahu sempit Taehyung. Sementara Taehyung sama sekali tidak terusik dengan tingkah sahabatnya yang sudah biasa itu. Walau tak terusik, Taehyung mulai merasakan debaran jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat.

"Kapan kau akan menyelesaikannya? Hmm?" Tanya Seokjin tanpa mengubah posisinya.

"Sebentar lagi, mungkin 15 menit lagi" jawab Taehyung seraya mencelupkan kuasnya ke cat air lalu mengukir kembali di atas kanvas. Ia berusaha setenang mungkin.

"Wow cantik sekali" puji Seokjin pandangan tak lepas dari lukisan cantik Taehyung.

"Aku memang cantik" timpal Taehyung.

Seokjin mengerutkan keningnya "Lukisannya yang cantik, bukan kau" balas Seokjin disertai kekehannya. Kemudian ia melepaskan pelukannya, berjalan ke arah paper bag berisi makanan-makanan yang dibawakannya untuk Taehyung.

Tak lama setelah mendengar suara sedikit gaduh dari arah Seokjin. Taehyung mematai Seokjin yang kini kembali mendekat membawa semangkuk besar bibimbab, sushi, dan tak lupa minumannya.

"Aaaa.." titah Seokjin mengarahkan bibimbap untuk Taehyung dengan sumpit.
Ia tidak ingin Taehyung lebih lama lagi menunda waktu makannya. Ia tidak ingin Taehyung sakit. Itu hal yang paling dibenci Seokjin.

F.R.I.E.N.D.S ??? | JinV |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang