"Kumohon,kumohon"
Ucap junhoe yang terus mencoba menelfon hanbin tapi tak ada sautan
"Sial..dimana kau hanbin"
Ucap junhoe frustasi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Junhoe terus saja berlari tanpa tau arah untuk bisa menemukan hanbin.
June ingat,tadi jinhwan hyung bilang hanbin pergi ke rumahnya kan?untuk berbelanja.
Dan tanpa pikir panjang lagi,june langsung berlari ke rumahnya'Brak'!
Dia membuka pintu rumah dengan kasar,membuat hani yang sedang mencuci peralatan dapur terkejut dibuatnya dan segera menghampiri sumber suara.
hani melihat junhoe datang dengan wajah kusut dan peluh yang menetes di dahinya.
"Yak,june..ada apa uh?kau bisa kan membuka pintu itu dengan wajar??jangan mengagetkan ibumu ini"
June ngos ngosan,
"Hh,eomma,apa hh hanbin kesini?"
Hani mengrenyit
"Hanbin?dia tidak kesini,memangnya ada apa?"
Tanya hani bingung
"Arghhhh"
Ucap junhoe frustasi lalu kembali berlari keluar rumah
"YAK!,,JUNEE!!,aishh ada apa sebenarnya"
Ucap hani lalu masuk ke dalam rumahnya.Junhoe bertanya pada setiap orang yang masih berada di lingkungan sekitar rumahnya.
"Permisi,apa kau melihat orang ini"
Tanya june pada orang ke 6 yang dia temui saat ini..dan orang itu hanya menggeleng tanda tidak tau."Kumohon,hanbin-ah"
Lirih june sambil menunduk,mengepalkan tangannya,lalu kilatan marah terpancar di matanya.
"Park jihoon"
Geram junhoe dengan amarah yang sudah memuncak."Enghh"
Lenguh hanbin ketika sadar dari pingsannya.
Matanya terbuka perlahan dan mengerjab pelan,dia melihat ruangan agak luas dengan interior yang bisa dibilang cukup mewah
Dia menyadari bahwa sekarang kondisinya sedang terikat
Tangannya terikat ke atas ,terhubung pada sebuah tiang besi di atas tempat tidur itu.
Dan mulutnya tertutup lakban hitam."Mmhhh!!!"
Teriak hanbin tapi tertahan benda tipis sialan yng menempel di mulutnya ini..
Dia berontak,menarik tangannya hingga tergores tali yang mengikatnya kencang dan darah mengalir disana..'Cklek'
Pintu terbuka dan hanbin seketika menoleh ke arah pintu..
Dia membulatkan mata melihat seseorang yang masuk ke dalam ruangan.
Cahaya mata hanbin meredup takut saat ini,mengingat orang yg masuk ini memiliki dendam padanya.
Kang Daniel."Sudah bangun kucing kecil?"
Suara bariton rendah milik daniel menyapu pendengaran hanbin,bola matanya bergetar takut,dan bulu kuduknya merinding.Daniel melangkah maju mendekati hanbin sedangkan hanbin berontak lagi dalam tubuh yang terikat kuat itu.
Sampai daniel berdiri di samping tempat tidur dan menyeringai seram ke arah hanbin.
Hanbin menunduk takut dengan badan bergetar"Hei manis,kau takut hm??"
Tanya daniel lalu mendudukan diri di samping hanbin.
Tangan daniel terangkat untuk membelai pipi hanbin tapi hanbin menjauhkan wajahnya sehingga daniel geram lalu dengan kasar langsung mencengkram rahang hanbin dengan kuat.
Hanbin meringis sakit,memejamkan matanya.
"Kau seharusnya tidak menolak kalau tidak mau tersakiti sayang"
Suara rendah daniel terdengar sangat menyeramkan ditambah ruangan ini sepi dan hening.Nafas hanbin tidak beraturan karena dia takut,
Lalu tangan daniel merambat ke arah ujung lakban di mulut hanbin.
'Srek'
"Akhh"
Jerit hanbin karena lakban yang menempel kuat di mulutnya ditarik kasar oleh daniel tingga ujung bibir hanbin sedikit terluka dan mengeluarkan darah.
"Lepaskan aku!"
Teriak hanbin pada daniel tapi daniel hanya tersenyum,lebih tepatnya menyeringai.
"Oh oh oh..kucing liar harus ditahan sayang,,"
Ucap daniel dan membelai pipi halus hanbin."Jangan sentuh ak-!"
'PLAK'
Ucapan hanbin terhenti kala daniel menampar pipinya dengan kuat sampai dia merasakan pipinya terbakar sekarang.Hanbin diam,air mata menggenang di kelopak mata indahnya,ini sangat sakit..
"Sakit hmm?"
Ucap daniel,hanbin diam tidak mau menjawab
"APA SAKIT HAH!!!"
teriak daniel,dan itu membuat hanbin terperanjat kaget,lalu tangisan hanbin pecah saat itu juga.
"Hiks,,lepaskan hiks..kumohon hiks..hiks.."
Daniel tertawa sinis..
"Kau menangis uh??,,kenapa?"
Ucap daniel dan sekarang tangan daniel bergeras ke bagian paha hanbin membuat hanbin berontak kembali dan semakin menangis.
"Kumohon,,lepass hiks..jangan hiks.."
Ucap hanbin berusaha menjauhkan diri dari daniel
Daniel geram kemudian dia naik ke atas kasur dan mengukung tubuh kecil hanbin..
"Diam dan nikmati sayang.."
Ucap daniel pelan
Lalu daniel memajukan wajahnya ke wajah hanbin,hanbin dengan tubuh bergetar hebat dan mulut sibuk mengeluarkan isakan pilu memejamkan matanya erat,enggan melihat kejadian yang akan terjadi padanya saat ini..Hanbin merasakan henbusan nafas di depan bibirnya..
Semakin dekat,,dekat..dann'Kring..!'
Telefon daniel berbunyi..dan membuat daniel menjauhkan wajahnya dari wajah hanbin lalu merogoh saku celananya.."Ya?"
Ucap daniel
'Jemput aku di jalan xx'
Ucap jihoon di seberang
"Kenapa aku?"
'Yak!,kau sekarang ada di apartemen ku dengan jalang kecil itu,,cepat kesini!'
Ucap jihoon
"Ck!"
Ucap daniel lalu mematikan sambungan telefon secara sepihak.."Kau selamat kali ini manis"
Ucap daniel lalu berdiri dari posisinya lalu berjalan keluar dan tidak lupa mengunci pintu dari luar meninggalkan hanbin yg saat ini menangis pilu di dalam kamar.."Hiks..junee huhuhu hiks.."
Daniel sampai di tempat jihoon
"Hei sayang"
Ucap daniel pada jihoon
Jihoon hanya mendelik tak suka pada daniel
"Sudah kau ikat jalang itu huh?"
Daniel mengangguk
"Aku akan melihatnya,cepat menuju apart ku"
Ucap jihoon lalu langsung memasuki mobil daniel
Daniel hanya menurut..
Lalu mereka pergi ke tempat hanbin disekap yaitu apartemen jihoon.'Cklek'
Pintu terbuka,hanbin menoleh kesana dan menemukan sosok mungil dan imut sedang berdiri disana.
"Kau,,siapa hiks.."
Jihoon tidak menjawab dan melangkah menuju ke arah hanbin setelah mengunci pintu .
Hanbin beringsut takut melihat jihoonLalu jihoon berhasil menyentuh bahu hanbin..
"Hiks..siapa kau"
"Park jihoon"
Ucap jihoon dengan intonasi pertemanan.
"Hiks..kau mau melukaiku hiks.."
Jihoon menggeleng dan tersenyum manis..dan itu membuat hanbin menjadi tidak setakut tadi..dia pikir jihoon baik
Tidak tau bahwa dibalik senyum semanis gula yang jihoon punya ,tersimpan racun mematikan di dalamnya..Jihoon meraih ikatan tali di tangan hanbin,lalu melepaskannya dengan pelan..
Hanbin tersenyum tipis
"Gomawo,hiks.."
Jihoon mengangguk lalu meraih tangan hanbin dengan pelan.
"Oh tidak,tanganmu terluka,,siapa yang melakukan ini?"
Tanya jihoon.
"Akh,,hiks..tadi hiks..orang itu menyekapku hiks..jihoon hiks..aku takut.."
"Stt...jangan menangis"
Ucap jihoon lalu bangkit untuk mengambil kotak p3k yang ada di atas laci"Biar aku obati"
Ucap jihoon
Hanbin mengulurkan tangan dan jihoon mulai mengelap luka itu dengan kapas yang sudah diberi alkohol.."Shhh..perih hiks.."
Rintih hanbin
Lalu jihoon dengan sengaja menekan kuat luka itu sampai hanbin meringis keras
"Akhh..sakit hiks.."
"Ahh,aku tidak sengaja...sudah selesai..jangan menangis..siapa namamu?"
"Kim..hanbin hiks.."
"Jangan menangis.."
Ucap jihoon
"Hiks..jihoon aku takut.."
Ucap hanbin lalu tubuh hanbin dipeluk oleh jihoon
Hanbin tidak menolak..dan tidak sadar jihoon sedang menyeringai..'Srkkk'
"AKHHH!!!"
teriak hanbin saat merasakan benda tajam yang menggores punggungnya..Seketika dia melepas pelukan jihoon dan meraba punggungnya..
Darah?Dia menoleh ke arah jihoon,,jihoon sedang tersenyum sambil tangan kanannya memegang silet halus..
"Silet ku melukaimu ya?,,maaf"
"Kau..hiks..""Aku?,kenapa..dan apa yang tadi kau bilang adalah-"
Jihoon menggantungkan kalimat dan bersiul..
Lalu pintu terbuka menampilkan daniel..
"Orang itu?"
Ucap jihoon menyeringai ke arah hanbin yang saat ini membulatkan matanya..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.T.B.C.
Fiuhh akhirnya up..
Silahkan voment sepuasnya...
Sorry for typo dan see u in next chapter..
Byebye👋👋😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy become baby boy🔞(junbin)(END)
De TodoTentang hanbin yang dikenal "bad boy" tapi sebenarnya sangat rapuh.. Dan junhoe,pria dingin pindahan busan yang berhasil meluluhkan dan menguak semua sifat asli hanbin. "Hei kau murid pindahan!kau terlihat manis,berkencanlah denganku" -Hanbin "Sadar...