D E L A P A N

321 19 6
                                    

Ketika kau melihat kekacauanku
Aku selalu ingin mendorong mu pergi
Ketika aku telah berhasil
Mengapa sekarang aku malah ingin menarik dirimu kembali?

...

"Ngapain?"

"Jemput kamu.." jawab Agra

Kayla menghela napas pelan, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. "aku nggak sekolah hari ini, papa sakit" Kayla mengangkat tasnya "aku harus ke rumah sakit"

Agra terlihat terkejut "Yaudah kalo gitu biar aku anterin"

Kayla memutar bola matanya "nggak usah, mending kamu sekolah"

"Nggak hadir sekali nggak apa-apa kali Kay, orang kamu juga lagi perlu bantuan" jawab Agra

"Apa aku lagi keliatan perlu bantuan?" Kayla bertanya dengan nada dingin "Udah sana. Aku pergi dulu" Kayla berjalan meninggalkan Agra yang mematung

...

Kayla duduk diam di taman rumah sakit. Setelah ia mengantarkan pakaian ganti untuk papanya, ia memilih pergi ke taman. Ia tahu suasana akan sangat canggung ketika ia tetap di kamar inap sang papa. Karena sudah tidak dapat dihitung dengan jari lagi, berapa lama mereka tidak saling berbicara ataupun berhubungan layaknya anak dan ayah pada umumnya.

Ting

1 Message From Arinka

Arinka:
Woi udah ngerasa pinter? Sampe nggak sekolah

Kayla tersenyum samar melihat isi chat dari Arin

Kayla Prameswari:
bosen akutuh

Arinka:
Songong bgt sih ni orang.
Seriusan sih Kay, knp nggak masuk?

Kayla Prameswari:
papa sakit

Arinka:
Yampun sakit apaan?
Kmu kebiasaan, kalo nggak ditanya nggak mau cerita
Selama ini kmu anggep aku ini apasih kay?
Sahabat secantik ini dianggurin :(

Kayla Prameswari:
Sakit biasa doang, biasa penyakit tua
Sorry Rin

Arinka:
Lol penyakit tua, tiati kmu kualat
Yaudah sampein salam buat papa kmu deh semoga cepet sembuh gitu
Nope, aku becanda doang Kay
Tapi kalo kmu ngerasa ada beban cerita aja ke aku
Btw udah bel masuk
Byeeee bsk kmu harus sekolah!!!

Kayla memasukkan handphonenya ke saku celananya. Dan segera menuju kamar inap papanya.

Sesampainya disana, dilihatnya papanya sedang makan sambil menggoda suster yang mengantarkan makanan. Kayla memutar bola mata kesal.

"Lagi sakit aja, sempet-sempetnya genit" Ucap Kayla kesal

dan ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam.

...

Hari ini Kayla memutuskan untuk sekolah. Karena papanya sudah diperbolehkan untuk pulang, walaupun belum pulih dengan sempurna, namun keadaannya semakin membaik. Kayla merasa lega. Walaupun Ayahnya tidak bersikap baik padanya, tapi tetap saja Kayla merasa banyak berhutang budi.

Kayla memasuki kelas, dilihatnya Arin yang sudah sibuk melambai-lambaikan tangan ke arahnya.

"Kangen banget Rin sama aku?" Kayla bertanya dengan nada mengejek

"Iyaaaaaaa" Jawab Arin dengan nada mengemaskan

"Idih jijik"

"Oiya...." Arin membuka tasnya, dan mengeluarkan sebuah buku "nih catetan pelajaran kemarin"

"Owww thank's" Kayla mengambil buku tersebut

"Jadi papa kamu sakit apa sih Kay?" Tanya Arin

Kayla yang tadinya sedang membaca catatan milik Arin menjadi terdiam. "Biasalah kecapean. Tapi sekarang udah di rumah"

"Jadi kemaren masuk rumah sakit Kay?"

"hmmm" Ucap Kayla sambil sibuk melihat-lihat catatan milik Arin

"Syukur deh kalo keadaannya udah baik"

Sebenarnya Kayla merasa bersalah karena telah berbohong pada Arin, tapi Kayla merasa belum siap menceritakan semuanya pada Arin.

"Agra..."

Kayla terkejut mendengar seseorang memanggil nama tersebut. Ia tidak berani mengangkat kepalanya. Ia membuat dirinya seolah sibuk dengan buku catatan Arin, padaha sebenarnya tidak.

Bel pun berbunyi, menandakan kelas akan segera dimulai

Kayla bersiap mengeluarkan buku dari tas yang ada dibelakangnya, secara tidak sengaja Kayla melihat ke arah Agra. Dilihatnya Agra sedang sibuk memainkan handphonenya. Merasa diperhatikan, Agra menatap balik ke arah Kayla. Melihat itu, Kayla cepat-cepat membalikkan badannya.

Ibu Marinka, guru Bahasa Indonesia telah memasuki kelas.

"Hari ini materi kita adalah tentang wawancara. Hari ini ibu akan berikan teorinya. Setelah itu baru kalian akan langsung mempraktikkan. Dengan melakukan wawancara"

"Ahh tugas lagi" Keluh Arin

"Tenang, tugas ini berbentuk kelompok. Jadi kalian tidak melakukan wawancara sendiri" Ibu Marinka berdiri dari kursi "sekarang kita bagi kelompoknya dengan cara berhitung. Disini akan ada 5 kelompok. Masing-masing kelompok akan ada 6 orang. Jadi kalian berhitung dari 1 sampai 5"

Pembagian kelompok pun dimulai.

"Sekarang berkumpul sesuai dengan perhitungan yang di dapatkan. Yang mendapat nomor 1 berkumpul begitupun seterusnya."

Kayla nomor 3, dilihatnya Rina mengangkat ketiga jarinya, membentuk angka 3. Melihat itu Kayla menuju ke arah Dea. Oke Kayla satu kelompok dengan Dea, Tio, dan Omar.

"Kurang satu deh kayaknya" Omar berkata "Ini Cuma ada 5 orang"

"Kelompok 3 kan ini?"

Kayla menoleh ke sumber suara

Agra....

Jangan bilang...

Kayla satu kelompok lagi dengan Agra

"Gila rejeki nomplok kita satu kelompok sama Agra" Tio berkata sambil menaik turunkan alisnya

"Sekarang jika sudah menemukan kelompoknya. Silahkan duduk dengan kelompoknya masing-masing. Membentuk lingkaran."

"Gue nggak pernah seberuntung ini dalem idup" Ucap Tio dengan nada berlebihan "satu kelompok sama Agra cuy"

"Lebay banget sih" Celetuk Dea

"Agra yang sial satu kelompok sama lo" Ucap Omar dengan nada mengejek "Iya nggak Gra?"

Agra mengangguk "Sial banget"

Mendengar jawaban Agra, Tio menjadi heboh "Tega banget deh Agra sama Tio"

Kayla tersenyum mendengar ucapan Tio, tanpa sadar ia beradu pandang dengan Agra. Namun Agra dengan cepat mengalihkan pandangannya. Melihat itu Kayla pun terdiam

Apa Agra marah dengan dirinya?

BandageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang