Pedih

2 1 0
                                    

BAKAL DOUBLE UPDATE UNTUK HARI INI:VYO GENG VOTELAHH BIAR MAKIN SEMUNGUT HM;)

"LINTANG" Panggil Affan membuat lintang yg berapa hari terakhir ini melamun buyar dari lamunannya.

"Biasain ajaa" Sahut lintang menghela nafasnya dengan pandangannya lurus ke depan.

"Hehe iyaiya,bolos lagi lo?" Tanya affan sembari mendaratkan pantatnya duduk di samping lintang.

"Hm" jawab lintang berdehem.

"Saelah lo cerita kek mankanya!Lo kenapa si?" Tanya affan.

"Ga kenapa napa" Jawab lintang.

"Lintanggg Lintang!Guee pengen ngeliat lo sering senyum kaya dulu walaupun lo cuman nunjukin senyuman lo cuman ke gue ama temen temen Yg lain aja" Ucap affan.

Lintang hannya diam,sungguh ia malas berbicara,hatinya sangat gundah,Entah mengapa ia merasakan pedih yg teramat,ia bingung harus melakukan apa supaya cepat berahir.

Ia hannya beraharap waktu cepat bergulir dan mendatangkan kebahagiaan secepatnya.

"Lintangg" Panggil affan lagi lagi membuyarkan lamunan lintang.

"Iya" Jawab lintang.

"Kadang gue sedih dan merasa ga nyaman sama lo" Ucap affan.

"Kenapa" Tanya lintang.

"Gue temenan Sama Lo udah Lamaaa,dari kecil,Tapi gue ga pernah tau masalah lo,kesedihan lo,semua gue gatau ntang,Gue sedihh Gue temen lo,tapi gue tau apa yg lo rasain,Dan gue juga ga nyaman sama lo Yg mendem semuanya sendiri" Jawab affan.

"Ya lo tau sendiri kan,orang tua guaaaaaa fann" Ucap lintang.

"Bohongg,Guaa tau,Coba deh lo cerita ntang,Lo kira gua gabisa liat?lo kira gua gabisa bedain?Heh gue temen lo ntang" Jawab affan.

"Gua bisa linnnn!sekacau kacaunya lo sama keluarga lo,tapi gua bisa bedainnn,Lo dari dulu emang udah punya masalah sama keluarga lo,Tapi lo masi bisa ketawa senyum,Tapi 1 taun terakhir ini Lo beda linnnn"

"Gini deh,lo cerita aja Sama Guee,gue sayang sama lo,jangan pikir karna kita cowo kita harus kuat,Kita juga bisa aja nangis,ga selalu kuat ntang,cuman ada waktunya dan tempatnya aja ntang" Ucap affan.

"Gue cerita" Jawab lintang.

"Serius?????" Tanya affan Semangat.

"Ya tapi ga sekarang,Seperti yg lo bilang,ada waktunya dan tempatnya" Jawab lintang.

"Huhhhhhhhhh" Desah affan lelah. "Baru aja gua seneng lo dapet pencerahan,eh ternyata enggak!Apa harus ya gua bawain lo ustad somad biar lo sadar" Ucap affan.

"Mang punya uang lo" jawab lintang.

"Ya gak si hehe" Kekeh affan.

"Yaudah"

"Ya pan kapan dah wkwk"
"Eh ya btw lo ga pulang?" Tanya affan.

"Ngusir lo?" Tanya lintang balik sembari menoleh menatap affan yg sedari tadi tak ia tatap.

"Ga ntang saelah baperannn amad" Jawab affan sesabar mungkin menghadapi temannya yg satu ini.

"Nanti aja gua pulang,palingan masi ada brayen dirumah" Ucap lintang.

"Hmmm,Sekalinya pulang lo ngambil baju doang,itupun juga pas gada orang dirumah lo,Ya sama aja lo gapulang Lin linnn" Jawab affan menghela nafasnya.

"Btw brayen nanyain lo tadi malem" Ucap affan.

"Ngapain dia nanyakin gue" Jawab lintang.

"Dia nanyakin lo baik baik aja atau engga,dia khawatir sama lo,dia sayang sama lo" Ucap affan.

"Cih" Jawab lintang berdecih sembari tersenyum remeh.

"Saelah lin linnn dia abang lo!lo juga punya keluarga jadi lo harus pulang" Ucap affan.

"Gua gapunya abang,apalagi keluarga" Jawab lintang acuh.

"Saelah serah lo dah,Gua Cuman ngasi tau aja lo harus pulang dulu,gua bukan ngusir nih ya" Ucap affan.

"Ya sekarang gua pulang" Jawab lintang lalu beranjak berdiri lalu pergi.

Melihat itu affan hannya bisa lagi lagi menghela nafasnya lelah,sungguh ia harus benar benar sabar extra menhadapi temannya ituu.

Di sisi lain Lintang melajukan motornya.

Tak membutuhkan waktu lama ia sampai di pekarangan rumahnya.

Iapun masuk.

Ia langsung menaiki anak tangga untuk masuk ke dalam kamarnya.

Ia pun langsung melempar tasnya ke sembarang arah,lalu menengkurapkan badannya dengan kepalanya mengahadap ke samping.

Lintang bergumam kenapa rasa ini masih saja terasa,Kenapa rasa ini masih saja Ia rasakan?

Sungguh teramat pedih baginya.

Apakah ini yg jeje rasakan?ah mungkin lebih dari iniiii.

Rasa ini menyiksanya,membuat pikirannya berantakan,hatinya gundah,dan tidurnya yg selalu tidak nyenyak.

Dan sekarang ia rindu gadis yg ada dalam pikirannya sekarang.

Ia bingung harus apaaa, 2 minggu terakhir ini ia jarang bertemu gadis itu.
Sungguh ia benar benar merindukannya.

Sakitttt,pedihhh,ia berusaha memejamkan matanya untuk meredam rasa itu,Ia sangat takut,ia sendiri,gadis itu ingin pergi jauh darinya,ia tidak ingin itu terjadi,tapi ia terlalu bodoh untuk tau bagaimana caranya mencegah gadis itu melangkah pergi.

Ia Sendiriii

Setetes air mata lintang menetes tanpa suara,Sekaranglah waktunya ia meneteskan air matanya.

Ketika ia benar benar merasa kehilangan seseorang yg ia cintai selama ini,namun ia tak menyadarinya,Ia merutuki dirinya kenapa ia bodoh seperti.

Semua ini salah orang tuanya,Lintang semakin bencii dengan semua ini,mereka yg menyebabkan Lintang menjadi pria bodohh.

Clek

Suara pintu terbuka,lintang yg menyadari itu langsung cepat cepat menghapus air matanya dan memejamkan matanya.

"Lintang" suara berat laki laki yg ia kenal itu siapa.

Brayennn

"Lin lo tidur?gua tau lo ga tidur,Gue cuman mau bilang,Kalo gue cape,gue cape liat ade gua kaya gini,Gue pengen adik gue bahagia,pleaseee linn lo harus bahagia"

"Udah cukup gue liat lo bertaun taun murung"

"Gue udah ga tahan kali ini!Guee tauuu Lo berubah"

"Gue tau semuanya,cerita sama gue lin"

"Guaa gamau gua bahagia tapi lo gak!"

Lintang yg mendengar itu terus tidak membuka matanya membiarkan brayen berbicara,ia malas,ia tidak ingin di ganggu siapapun.

Ia tak pedulii brayen berbicara apa,ia hannya menganggapnya angin berlalu saja.

Ia tidak akan terpengaruh dengan kata kata busuknya itu.

Lebih baik ia tidur.

ELZEE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang