perkelahian

9 1 0
                                    

Jeje berlari ke taman belakang sekola ia mendudukkan dirinya kasar di atas rerumputan di bawah pohon besar.

Ia mengangis senangis nangisnya,Hatinya sakit,dadanya sesak,lintang?kenapa?ia tega seperti itu!?Kenapaaaaaa.

Jeje terus menangis sejadi jadinya,ia sangat sesugakan.

"Ya tuhan!Semurah itu kah jeje?hiksss"

"Kenapa?semenjijikkan itukah jeje!?"

Sekarangkah waktunya?sekarang waktunya ia berhenti?

Tapi sangat sulit

Bahakan tidak mungkin baginya.

Ia benar benar mencintai pria itu.

Tidak!

Ia tidak bisaaaaaa.

Tapi....

Dirinya sendiri yg sudah menyatakan bahwa dirinya berhenti.

Jadi Haruskah ia berhentii.

"Mama jeje sakitt"

Sungguh dadanya sesak.

Menjauh?pergi?melupakan?berhenti?

Semua itu tidak mudah baginya.

Bahkan tidak mungkinnnnnnn.

Sakit

Sakit yg teramat yg sakit ia rasakan sekarang.

Ia berjalan dengan wajahnya yg acak acak kan,matanya sembab.

Sungguh miris.

Ia berjalan keluar gerbang sekolah,ia tidak tau ia harus kemana,yg jelas ia tidak mau berada di sekolah ini.

Ia melangkah dan terus melangkah,bahkan ia sendiri tidak tau ia berada dimana sekarang.

Ia tidak peduliiii!

Tidak peduli banyak orang menatapnya aneh mungkin karna penampilannya yg acak acak kan.

Ia tidak peduli dan terus berjalannn.

.....

Devon berjalan ke kelasnya setelah selesai latihan dance.

Ia melihat jam tangannya.
"Jam 11" gumamnya.

"Berarti satu jam lagi pulang sekolah" Gumamnya lagi.

Devon memasuki kelasnya,matanya menelusuri jeje,namun gadis itu tidak ada,hannya ranselnya yg ia dapati di bangku jeje.

"Van" Panggil Devon.

"Iya von" Sahut vano.

"Tumbenn Lo ga nge gas" Ucap devon.

"Salah aja gue" Jawab vano memutar bola matanya malas.

"Yaa uda si ga usa ngambek gitu!" Ucap devon.

"Dih siapa coba yg ngambek" Geli vano.

"Ya serah!Mana jeje" Tanya devon.

"Lah?gue kira sama lo!gue gatau" Jawab vano.

"Mungkin di kelas lintang" Gumam devon dan berbalik berniat menuju kelas lintang.

"Eh" Ucap vano memegang bahu devon yg membelakangi dirinya itu.

Devon menoleh.
"Apaaa" Jawab devon.

ELZEE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang