Ikhlas,Berhentii.

5 1 0
                                    

Jeje mendudukkan dirinya di kursi halte bus,ia lelah setelah berjalan cukup lama.

Ia mendaratkan tubuhnya dengan lesu,sangat sakit.

Lama ia terduduk di sana,dan ahirnya ia memutuskan untuk pulang.

Ya lebih baik dirumah pikirnya.

Iapun beranjak berdiri dan mulai berjalan lagi,ia berjalan menunduk dan tiba tiba.

Ia merasakan seseorang memeluk dirinya,ia terdiam lalu perlahan mendongakkan kepalanya.

Ketika ia mendongak ia mendapati sosok yg sangat ia hindari saat ini!Ia benci,ia marah.

"Jeje!lintang minta maaf" Ucapnya terdengar sendu.

"Lepasinnn!" Jawab jeje mendorong tubuh lintang.

Sudah cukup!sudah cukup ia di permalukan tadi!untuk apa pria ini muncul di hadapannya.

"Je!!!Dengerin gue!gue minta maaf!gue bisa jelasin semuanya!Gue emosi!Tolong dengerin gue" Ucapnya memohon.

"Gaada yg perlu di jelasin!Lepasin gue" Jawab jeje ketus,ia bukan jual mahal,Namun kali ini ia benar benar sudah sakit.

"Je gue tau lo marah!Tolong dengerin gue!Gue minta maaf!" Mohon lintang sembari mengeratkan pelukannya.

Entahlah!mungkin ia telah sadar,Sebenarnya ia masih memiliki perasaan terhadap jeje.

Buktinya ia selalu marah jika jeje dekat dekat dengan pria lain!Namun ia tidak menyadari itu,dan sekarang ia sadar!ia mencintai jeje!tapi selama ini ia sudah menyakiti jeje.

"LEPASIN GUE!LO GA PANTES NYENTUH APALAGI MELUK CEWE MURAHAN KAYA GUE" Ucap Jeje melepaskan pelukannya kasar dan berlari menjauh meninggalkan lintang di sana.

"Jejeeee" Ucapnya lirih sampai hampir tak terdengar.

Ia menghela nafasnya,betapa bodohnya ia selama ini.

Ia sudah menyakiti gadis itu,Ia sudah berlebihan terhadap gadis itu.

Ia menyesal

Sungguh sangat menyesal

Ia membayangkan betapa sakitnya gadis itu di perlakukan semena mena olehnya.

Ia salah.

Ia salah Karena Egonya yg terlalu tinggi.

Ia tidak mauu.

Ia tidak mau jejenya pergi.

Tidak

Tidak boleh.

.....

Jeje merenung di balkon kamarnya,pikirannya kemana mana,Lintang?yg tadi merendahkannya,mempermalukannya,Datang tak di sangkat memeluk tubuhnya memohon maaf?Apa ia berhalusinasi tadi?

Tapi tidak!Itu tidak halusinasi,ia benar benar merasakan bagaimana pria itu memeluknya erat.

Tidak mungkin itu halusinasi atau angan angannya saja yg masih terobsesi memiliki pria itu.

Tidak mungkin!karna ia merasa itu benar benar nyata.

Ia bingung,haruskah ia memaafkan pria itu atau berhenti sampai di sini?

Sungguh ia bimbang.

Tapi jika di pikir pikir lagi,lebih baik ia berhenti!ia tidak boleh terpengaruh dengan sikap lintang tadi!Bisa saja pria itu menyakitinya lagi!Sudag cukup harga dirinya di injak injak.

ELZEE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang