[Hiatus] Heavy Heart | SeulMin

01. Perkenalan

—— 𝘗𝘦𝘳𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭𝘢𝘯

Seoul....

Terlihat seorang gadis yang sedang berkutat dengan buku buku tebal yang sedari tadi ia baca dan beberapa buku lainnya dibiarkan tergeletak di hadapannya.

Kring~

Gadis yang tadi sedang membaca tersebut sangat serius hingga tak terganggu dengan suara bell yang menyaring itu. Terdengar suara bell yang nyaring di ruangan ini menandakan ada pengunjung lain yang memasuki Cafe itu.

Pengunjung itu seorang wanita blasteran tapi bertubuh tidak terlalu tinggi dan berkulit putih pucat seperti vampire sedang berjalan menuju meja si gadis kutu buku itu berada.

"Yak! Kang Seulgi bagaimana hasil beasiswamu ?" Tanya seorang wanita yang muncul entah dari mana dan membuat Seulgi sedikit terkejut.

"Astaga. Bisakah kecilkan suara mu yang melengking itu Son Seungwan." kesalnya.

"Hei beruang pangggil aku Wendy" protes gadis itu.

Gadis yang tadi di panggil Seulgi itu, bernama asli Kang Seulgi, ia cantik, memiliki kulit yang tidak terlalu putih dan memiliki kelopak monolid dan tatapan tajamnya.

Gadis yang baik dan pintar ini berusia 23 tahun. Ia seorang alumni dari SNU yang akan melanjutkan study S2 nya di London.

Seulgi memasang wajah kesal karena ulah suara Wendy yang mengganggunya ketika sedang belajar.

Yang disebutnnya Wendy itu hanya tertawa kecil saja setelah melihat Seulgi menampilkan wajah kesal.

"Ahaha maafkan aku." ucapnya lalu duduk berhadapan dengannya.

"Kau sangat memalukan sekali" gerutu Seulgi.

"Maafkan aku Seul" balasnya dengan memasang wajah memelasnya.

"Baiklah, baiklah"

"Hasil beasiswamu bagaimana ?" tanya Seulgi lalu melipat bagian buku yang tadi ia sedang baca dan menyimpannya di meja.

"Hmmm" Wendy hanya mengenduskan nafasnya.

"Maksudmu bagaimana ?" Seulgi menaikan sebelah alisnya karena kebingungan.

"Aku membatalkan beasiswa ku, aku akan melanjutkan kuliah ku di Canada karena keluargaku memutuskan untuk kembali ke kampung halaman ku." gumam Wendy dengan nada lirih.

Seulgi terdiam beberapa saat.

"Bukankan itu bagus, aku bosan sekali dengan mu dari kita SMP hingga SMA dan kuliah pun kita selalu bersama dan setelah sarjana akhirnya kita berpisah juga hahaha" candanya lalu di iringi tawanya yang lirih.

Wajah Wendy terlihat sangat kesal seperti ingin memangsa musuh yang ada di hadapannya itu. Tapi ia menahan dan menghembuskan nafasnya dengan kasar dan mencoba tersenyum.