20. Kekecewaan

618 77 19
                                    

—— 𝘒𝘦𝘬𝘦𝘤𝘦𝘸𝘢𝘢𝘯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—— 𝘒𝘦𝘬𝘦𝘤𝘦𝘸𝘢𝘢𝘯

"Aku baru saja melempar umpanku"

"Benarkah ?"

Steve menganggukan kepalanya merasa senang, "Aku baru saja memulai semuanya, perlahan tapi pasti"

"Baiklah, aku juga akan memulainya"

Gadis berambut blonde ini kemudian tersenyum lalu menatapnya puas. Tinggal ia saja yang belum melancarkan aksinya, masih tengah memikirkan bagaimana caranya.

"Baiklah Steve, aku harus pergi ada yang harus ku urus." Gadis itu melenggang pergi dari hadapannya.

***

Di meja makan yang cukup besar sudah tersaji beberapa hidangan yang Seulgi masak dan ada pula kimchi yang tadi di buat oleh Nyonya Park. Ucapan Jimin yang mengatakan bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu baru saja terlintas di benaknya.

Seulgi tidak mengerti maksud dari perkataan Jimin itu, ia tidak benar benar sedang menyembunyikan sesuatu dari Jimin. Bahkan soal pengirim bouquet bunga itu sekalipun, ia tidak tahu.

"Jim, mau ku ambilkan lauk yang mana ?" Tanya Seulgi.

"Yang mana saja"

Entah kenapa perubahan sikap Jimin kali ini benar benar nampak sekali. Seulgi bisa merasakan itu. Tapi ia mencoba untuk tidak memikirkan hal itu.

Nyonya Park yang mungkin merasakan perubahan sikap Jimin pun memilih diam, seperti tidak ingin mengetahui apa yang terjadi pada pasangan ini. Jihye yang sudah tahu penyebab diamnya Jimin pun ikut diam dan memilih menyantap makan malamnya.

Kali ini Seulgi melewati makan malam yang cukup hening, sejujurnya ia tidak mengerti kenapa Jimin tiba tiba jadi seperti ini perihal bouquet bunga yang dikirim seseorang.

"Seul, Mama pulang ya"

"Baiklah Ma, hati hati"

Setelah Nyonya Park dan Jihye berlalu pergi, Seulgi melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Ia melihat Jimin tengah memakai bajunya, sepertinya ia baru selesai mandi.

"Barusan Mama dan Jihye pulang saat kau mandi."

Jimin hanya berdehem lalu merebahkan tubuhnya di kasur dan membelakangi Seulgi. Tampaknya Jimin benar benar marah perihal mawah merah tadi.

Seulgi berjalan mendekat kemudian ikut merebahkan tubuhnya di belakang Jimin.

"Jim, maafkan aku jika kau marah perihal bunga tadi"

[Hiatus] Heavy Heart | SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang