08. Singgah

665 76 7
                                    

—— 𝘚𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—— 𝘚𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩

Semenjak hari dimana Seulgi dijodohkan tepatnya 2 hari setelahnya ia tampak seperti tak bersemangat.

Dan akhir akhir ini pun ia lebih banyak melamun. Ia kira perihal perjodohan seperti ini hanya terjadi di banyak cerita yang sering ia baca saja. Tapi pada kenyataannya ia sendiri pun mengalaminya.

Dari banyak cerita yang sering ia baca beberapa dari cerita tersebut ada yang berakhir bahagia atau pun sebaliknya dan itupun harus menjalani masa masa yang sangat sulit barulah berakhir bahagia.

Jika takdir itu bisa di pilih pasti ia akan memilih berakhir bahagia tentunya.

Entahlah sudah berapa lama ia melamun di tempat dimana semua orang tidak boleh ribut. Sampai saat getaran yang berasal dari ponselnya itu berhasil membuyarkan lamunannya.

Nyonya Park is calling

Nama itulah yang belakangan ini sering menghubunginya. Sudah bisa di tebak siapa lagi, tentu saja calon mertuanya. Oh tidak bahkan mendengarnya saja masih sangat aneh, Seulgi belum terbiasa.

Tak butuh waktu lama Seulgi langsung mengangkat panggilan suara itu.

"Hallo Ma"

"Aku sedang tidak sibuk, ada apa Ma ?"

"Baiklah, aku akan kesana sekarang juga."

Seulgi langsung mematikan sambungan panggilan suara itu. Terlihat wajahnya seperti sangat malas dan ya sulit deskripsikan lagi.

Dengan malas ia membereskan buku buku yang belum sama sekali ia baca itu dan menyimpannya kembali ke rak buku.

Ia berjalan keluar dari perpustakan menuju rumah Nyonya Park ibunda Park Jimin yang sebentar lagi akan menjadi ibu nya juga.

"Hey Seul, whats wrong with you ? And where you go ?" ujar seseorang dari arah belakang.

Lantas Seulgi menoleh lalu tersenyum kecut.
"Nothing, just go. See ya" Seulgi langsung berlalu dari hadapan wanita bule itu.

Seulgi langsung mempercepat langkahnya meninggalkan kampusnya itu. Untung saja begitu ia keluar gerbang langsung ada bus yang berhenti di halte. Ia langsung menaiki bus sesuai tujuannya.

Setelah sampai di kediaman keluarga Park yang megah itu ia berjalan memasuki kediamannya itu.

Beberapa pelayan yang berlalu lalang disana tampak menyapa kedatangan Seulgi. Ia mencoba mengontrol rasa gugupnya saat ini.

"Sayang, kau sudah datang rupanya" sahut Nyonya Park saat melihat Seulgi sudah berada di dalam rumahnya.

Seulgi mengembangkan senyuman hangatnya. "Aku baru saja sampai Ma, oh ya ada apa Mama memanggilku kemari ?"

[Hiatus] Heavy Heart | SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang