TROUBLE *1

458 28 0
                                    

Pagi pagi terjadi keributan tidak lebih tepatnya kerusuhan di seluruh rumah hingga toko, hanya gara gara alec yang mencoba resep baru untuk sarapan hampir membuat dapur magnus kebakaran dan alec yang nggak merasa bersalah menampik semua ucapan magnus sedangkan malec menumpahkan susu cokelat ke seragam sekolah nya yang baru pertama kali di pakai jadi otomatis makin membuat magnus jengkel nggak anak nggak bapak sama sama keras kepala dan ceroboh sehingga membuat magnus menggunakan sedikit mantranya untuk membereskan semua kekacauan yang terjadi. Magnus menghempaskan tubuhnya ke atas sofa dia merasa sangat lelah pagi ini jadi menunda sedikit waktu untuk buka toko mumpung alec menghantarkan malec di hari pertama sekolahnya dan itu pun atas permintaan magnus sebelumnya, magnus menepuk jidatnya adae beberapa tanaman herbal yang harus ia beli. Ia meninggalkan kunci dibawah keset dan ia tahu alec tahu kebiasaan nya menyimpan kunci dan pergi denganmeninggalkan memo diatas meja ruang tamu, perjalanan ini agak jauh dan sedikit berisiko namun ini bukan pertama kalinya ia pergi ke tempat itu.

Alec menatap kosong ke arah kertas yang berisi pesan magnus hatinya gelisah dan ia pernah kesana bersama jace dan clary, dan itu bukan daerah yang aman rawan dan ia harus segera menyusul nya sebelum terlambat. Sedangkan magnus saat ini sedang santai menikmati pemandangan ia sengaja tidak menggunakan portal karena itu sangat beresiko jika ada yang melihat, angin sepoi-sepoi masuk melalui pintu mobil yang sengaja ia buka ia dapat mencium aroma jagung karena sepanjang perjalanan ia melewati ladang jagung yang luas. Alec panik ya ia panik sungguh ia tidak ingin lagi kehilangan magnus dan kenapa magnus tidak menunggu dia pulang jadi ia bisa ikut untung Jace tidak keberatan menjemput malec hari ini jadi satu masalah terselesaikan, ia berharap berpapasan degan magnus dan tepat didepannya mobil yang sangat ia kenal.

Magnus terkejut hampir jantung nya copot dari tempatnya gara gara alec menghentikan mobil tepat dihadapan mobilnya membuat ia ngerem mendadak, ia benar-benar marah dan menghentak pintu mobil dengan marah setelah keluar dari mobil dan segera menggeplak belakang kepala alec dengan keras membuat si empunya puyeng sesaat
" Heh lu mau mampus ya, gue masih pengen hidup tau " alec cuma cengengesan karena ia senang magnus tidak apa-apa
" Maaf gue panik, kenapa lu nggak nunggu gue sih biar bisa pergi sama sama " magnus mendelik dan mentoyor jidatnya alec
" Gue bukan anak kecil yang kemana mana harus ditemani " alec mencengkeram lengannya dan menarik nya ke dalam mobil, magnus menggerutu didalam mobil
" Bebeb magnus mobilnya di cling dong kirim kembali kerumah" magnus mencibir dan menjentikkan jarinya mengirim mobilnya kembali kerumahnya,alec tersenyum kemenangan dan menyetir dengan santai sedangkan magnus hanya cemberut memandang keluar menjaga jarak dari alec ia meringkuk dan ketiduran karena hembusan angin.

Alec menoleh sesaat ia tersenyum dan ia sangat mencintai magnus, ia menyesali perbuatanya dimasa lalu dan segala yang ia katakan. Alec menginjak rem mendadak ada bayangan melintas tidak jelas bentuk dan apa, magnus terbangun dengan bibir yang manyun memandang alec dengan marah. Alec mengabaikan magnus dan keluar dari mobil i mengedarkan pandangannya ke sekeliling namun ia tidak menemukan apa yang ia cari, tepukan lembut dibahunya membuat nya terkejut
" Ada apa, kenapa kau jadi serius seperti ini ? " Alec menarik magnus kedalam mobil, magnus tahu ada sesuatu yang sedang mengawasi mereka
" Tidak, ayo kita lanjutkan perjalanan ? " Magnus mehentak tangannya sehingga terlepas dari tangan alec ia berlari menuju ladang jagung mengejar sesuatu, alec menyusul magnus setelah mengambil panah dan busur nya namun ladang jagung yang luas membuat mereka terpisah. Magnus berhenti tepat didepan orang orangan sawah untuk memburu burung namun magnus mencium bau busuk yang menyengat dari orang orangan sawah yang setelah diperhatikan seksama itu mayat yang tergantung telah membusuk perlahan magnus mundur dengan mantra ia menurunkan mayat itu mayat seorang laki-laki paruh baya yang tidak bisa dikenali lagi, ada yang mengawasi tindak tanduk magnus yang bersiap menerkam.

Alec mencium aroma busuk dan mengikuti arah dari mana datangnya bau tersebut dan ia melihat magnus sedang mengamati mayat tersebut tidak sadar ada mahluk menjijikkan siap menerkam dengan cepat dan sigap alec menembak panahnya tepat ke jantung membuat magnus kaget dan berbalik sedangkan mahluk itu mati terkapar dengan panggilan menancap tepat di jantung, alec mendekati magnus
" Mahluk apa ini ? "
" Ini serigala jadi-jadian tapi ini aneh " alec memandang magnus
" Apa yang aneh "
" Ini siang hari, dan ia sudah mati namun tidak kembali menjadi manusia " alec berjongkok menarik panah nya namun magnus melarang nya
" Jangan, ayo kita pergi dari sini " alec mengangguk dan meninggalkan mayat-mayat itu menuju ke mobil.

Alec menyetir dengan kecepatan sedang dan ia menyentuh pundak magnus membuat magnus kaget karena pikirannya masih memikirkan mayat yang menjadi orang orangan sawah, ada tato aneh dikulitnya.
" Ada apa magnus ? "
" Mayat itu adalah mayat seorang warlock, ia menjadi tumbal ale untuk serigala itu " alec berusaha tetap tenang
" Tenang magnus tidak ada yang akan menyakitimu, aku akan menjadi pelindung mu " magnus hanya mengangguk pelan.

Tbc

Bonus


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MALEC LOVE STORY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang