MEET AGAIN

575 51 52
                                    

Alec meraskan ada tangan kecil yang memeluk kakinya karena ketakutan dan bersembunyi di balik kaki nya, ia pun berjongkok dan tersenyum lembut untuk mengurangi rasa takut yang tampak diwajahnya yang basah karena air mata
" hi, ada apa ? " anak itu kembali menangis
" katakan saja, tak perlu takut " anak itu memandangnya lekat, ada yang aneh alec lihat dari anak ini seolah olah ia sedang bercermin
" siapa nama kamu, adik kecil ? " alec menyeka air mat dari wajah bocah itu
" malec junior " ia menjawab alec dengan sesekali sesegukan karena habis menangis, alec pun menggendongnya dan bermaksud untuk mengantar adik kecil itu pulang.
Alec berjalan mengikuti arah yang ditunjukkan malec padanya dan berhenti tepat didepan sebuah toko herbal kecil, mereka masuk terlihat seseorang sedang membersihkan kekacuan dalam toko. Alec tidak tahu seperti apa karena orang itu sedang berjonkok tertu duk memunguti pecahan kaca sehingga tidak menyadari kedatangan mereka terdengar omelan pelan dari bibirnya, alec menurun kan makec dari gendongannya dan bocah itu mulai menangis sambil mendekati laki laki itu diikuti oleh alec dari belakang khawatir bocah itu menginjak pecahan beling.

Alec melihat surai lelaki itu yang berjuntai menutupi wajahnya, mengabaikan mereka berdua dan surai itu mengingatkan ia pada seseorang yang enam tahun lalu ia sakiti yang menghilang entah kemana.
" maaf permisis, apa anda orang tua bocah ini " laki laki itu sedikit tersentak mendengar suaranya
" ya " sahutnya pelan tetap tertunduk namun ia berdiri
" mimi maaf kan malec, karena sudah nakal hari ini " bocah itu berlari memeluk kaki laki itu, mendengar anak itu memanggil lelaki di depannya membuat alec bingung
" sudahlah tidak apa apa sayang, lain kali jangan bermain bola didalam ruangan lagi ya ? " pria itu membelai lembut putranya
" terima kasih " ucapnya kepada alec namun masih menuduk
" sama sama, saya permisi " alec pergi meninggalkan toko setelah tersenyum melihat malec yang tersenyum padanya.

Laki laki itu mengangkat wajahnya ada gumpalan air mata di pelupuk matanya, ia menyuruh anaknya untuk mandi dan makan siang. Sepeninggal anaknya ia menangis sambil memegang dadanya yang tiba tiba merasa sesak, alec sudah menyentuh putranya dan itu adalah putra mereka berdua. Ya itu magnus tanpa dandanan seorang warlock setelah sekian tahun berjuang melupakan alec, tiba tiba ia datang mengendong malec, namun magnus senang setidaknya alec tidak jijik kepada malec meskipun ia tidak tahu kalau itu adalah darah dagingnya sendiri.

magnus memakaikan jaket kepada malec karena mereka akan jalan jalan ke mall sesuai janji magnus kepada malec dan ia bebas makan apa yang dia suka, setelah mengunci pintu toko mereka masuk ke dalam taksi yang sejak tadi menunggu tanpa magnus sadari...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

magnus memakaikan jaket kepada malec karena mereka akan jalan jalan ke mall sesuai janji magnus kepada malec dan ia bebas makan apa yang dia suka, setelah mengunci pintu toko mereka masuk ke dalam taksi yang sejak tadi menunggu tanpa magnus sadari ada sepasang mata mengawasi mereka diam diam dari jauh dengan pandangan sendu dan ada rindu yang memenuhi dadanya ingin rasanya ia berlari dan memeluk mereka erat dan tidak akan ia lepaskan lagi.

Sepanjang jalan malec tidak berhenti mengoceh membuat supir taksi dan magnus pusing ada saja cerita dari bibir kecilnya, sesekali magnus tertawa mendengar celotehan nya. Mereka turun tepat didepan mall membuat malec jingkrak jingkrak kegirangan akhirnya ia bisa ke mall juga, mereka segera masuk ke dalam namun langsung menuju food court dimana malec bebas makan apa saja yang ia suka asal ia bisa menghabiskannya. Magnus Cengo saat kasir mengatakan bahwa makanan dan minuman mereka sudah di bayar oleh seseorang yang sudah lebih dulu pergi, ia sangat berterima kasih dengan orang baik itu entah siapa. Mereka langsung menuju tempat bermain anak anak dan magnus ingin membeli kartu untuk malec lagi lagi ia bingung pelayan memberikan kartu member yang telah diisi kepada magnus, ia menyerahkan nya ke pada malec yang langsung meraih nya bermain dengan permainan yang ia suka, magnus masih bingung siapa orang Baik itu yang begitu royal kepadanya dan malec. Ada seseorang menepuk pundaknya lembut magnus berbalik bisa melihat orang yang ia hindari berdiri tepat didepannya langsung memeluknya mengabaikan pandangan orang orang, alec memeluknya erat dan magnus hanya terdiam di pelukan alec

Malec kecil menarik alec menjauhi magnus namun ia hanya anak kecil karena ia melihat magnus menangis diperlukan alec sambil mendorong alec, ia tidak bisa menggunakan sihir nya di tempat umum terlalu berisiko dan mereka sekarang jadi tontonan umum. Alec akhirnya menyerah melepaskan magnus karena tangisan malec yang semakin menjadi, magnus segera menggendong malec dan berlari di kerumunan orang-orang yang menonton mereka alec hanya terdiam karena ia yakin magnus perlu waktu sendiri, nanti ia akan datang ke tokonya dan lakukan segala cara memenangkan hati magnus lagi menebus semua kesalahan nya dimasa lalu.

Kependekan ya, maaf 😅
Udah lama disimpan tapi belum dipostingnya aja

MALEC LOVE STORY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang