FIX IT

345 24 1
                                    

Sorry kalau agak ngawur hehehehe maklum  masih ngantuk habis bergadang semalam 😅😅

Magnus dan alec sudah kembali pulang ke rumah namun sangat sepi dan suasana rumah juga dingin tidak ada pembicaraan maupun pertengkaran apalagi tawa hanya suara malec yang tidak berhenti berceloteh dan ia banyak bertanya pada alec maupun magnus bercerita bagaimana ia menghabiskan waktu bersama orang tua alec, magnus tidak tahu harus apa dan ia masih terluka didalam hatinya namun sejujurnya ia mengaku kalau alec masih mencintainya demikian juga yang ia rasakan saat ini. Ia tidak bisa dan tidak akan mengusir atau melepaskan alec karena malec sudah menempel dengan alec sejak kepindahannya kerumah itu pasti akan melukai malec kecil kesayangan dan kebanggaannya itu magnus hanya menggigit bibirnya ia kehabisan kata untuk alec walau hanya mengatakan bahwa ia sudah memaafkan saat sebelum peristiwa itu sepulang dari menjemput malec dari sekolah.

Alec bertekad untuk memperbaiki keadaan dan kembali mengulang dari awal seperti sebelumnya untuk hal pertama yang ia lakukan adalah memecahkan kesunyian antara mereka berdua dengan membuatkan magnus teh kesukaannya ntah kenapa magnus menyukainya karena rasa getir saat dulu ia mencoba meminumnya, alec duduk berdiri tepat didepan magnus yang sedang memandang keluar sambil duduk di sofa favoritnya alec meraih tangan magnus dan menyerahkan gelas teh
" Hati hati masih panas, magnus " magnus memegang gelas tehnya namun tidak meminumnya ia masih memandang keluar
" Minumlah itu akan menenangkan, itu teh kesukaan mu babe " tiba tiba magnus bangkit meletakkan gelas teh diatas meja
" Plak " alec merasakan rasa panas pada pipinya, magnus meninggalkannya dan masuk ke dalam kamar, ia benci saat alec memanggilnya dengan sebutan itu ia bahkan tidak tahu mengapa.

Alec hanya tersenyum dingin setidaknya ia mendapatkan apa yang ia pantas dapatkan dari perbuatannya yaitu tamparan dari tangan orang yang dicintainya, alec tidak putus asa itu bukan sifatnya ia akan melakukan langkah berikutnya yang memang sudah ia rencanakan bila ini gagal yaitu ia akan membawa mereka berdua jalan jalan atau sekedar piknik di taman yang agak jauh dari rumah. Ia sudah menyiapkan segalanya dari minuman dan makanan ringan berharap mereka berdua menyukai makanan buatannya, magnus dan malec berjalan kearahnya tampak mereka sudah siap untuk pergi tapi diluar perkiraan magnus tidak ingin pergi bersama mereka jadi rencana cadangan nya gagal total ia harus menyusun rencana lagi. Alec mengawasi malec yang bermain dengan anak-anak seumuran nya dari jauh tapi pikirannya ada di rumah yakni magnus, alec tersenyum sendiri ia punya rencana baru dan yakin rencana ini akan berhasil.

Lusa adalah liburan sekolah dan alec akan mengirim malec kerumah orang tua nya sehingga ia hanya berdua dengan magnus ia sudah tidak sabar menghabiskan waktu bersama magnus tanpa ada yang mengganggunya, alec membayangkan segala yang terjadi antara dia dan magnus ditambah ia ingin memanjakan magnus karena keadaan magnus saat ini ia mengandung anak alec nya tentu magnus sangat mudah lelah dalam melakukan segala pekerjaan ia tahu karena mencari informasi mengenai kehamilan sembari menunggu malec pulang dari sekolah dan ia langsung menghantar kan malec kerumah orang tuanya lagi pula malec sangat dikenal di rumah kakek dan neneknya ia sangat dimanjakan apapun ia dapatkan.

Magnus mencari malec namun ia tidak menemukan nya dimana pun tentu saja ia menjadi khawatir itu terpancar jelas di wajah dan matanya, alec tersenyum dan berjalan kearahnya langsung memeluk magnus namun magnus sedikit berontak dan mendorong nya namun usahanya sia sia karena ia sedang lemah saat ini pada akhirnya ia hanya menangis didalam pelukan alec sedangkan alec membelai punggung magnus lembut sesekali mencium pucuk kepala kekasih hati nya
" Maafkan aku magnus, aku tidak bermaksud menyakiti mu " ucapnya lembut, magnus mengangguk pelan
" Maafkan aku alec, aku mengerti dan aku yakin kau tidak pernah berniat untuk menyakiti ku " alec mempererat pelukannya, ia merasakan kehangatan dihatinya demikian juga magnus.

Alec menggendong tubuh magnus dan dileher nya melingkar tangan magnus, ia tahu orang yang ia cintai yang berada di gendongan nya saat ini sedang rapuh dan terluka hatinya karena ia meragukan cinta magnus padanya namun ia yakin magnus tahu mengapa ia menjadi cemburu buta saat melihat pemandangan yang tak pernah terpikirkan olehnya. Mereka masuk kedalam kamar dan meletakkan tubuh magnus keatas tempat tidur ( hayo ngeres otaknya ) dan ikut berbaring disamping tubuh magnus dan memeluknya seolah magnus akan pergi jika ia melepaskan pelukannya, magnus tertidur didalam dekapan hangat alec sungguh ini saat indah bagi alec dan ia akan melanjutkan rencannya selagi malec dirumah orang tuanya.

Tbc

Bonus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MALEC LOVE STORY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang