Magnus sedang sibuk mendata bahan bahan yang tersedia saat seseorang masuk toko menyebabkan lonceng kecil atas pintu berdenting dan magnus segera berbalik dengan senyum melihat seseorang yang memesan ramuannya dan membuat ia dan alec hampir celaka untuk mendapatkan salah satu bahan dari ramuannya, pria itu melihat lihat tokonya sambil di temani oleh magnus dengan sabar menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pria itu.
Alec datang melihat sebuah mobil mewah dan terbaru dengan kesan mengkilap terparkir manis tepat didepan toko magnus membuatnya penasaran siapa pemilik mobil tersebut, betapa kagetnya alec ia melihat magnus berada ditubuh seorang pria tampan dan magnus buru buru bangkit ia tidak mau alec jadi salah paham dan benar saja tanpa tanya atau penjelasan alec langsung memberikan pukulan telak namun karena magnus melindungi pria itu membuat pukulan alec mengenainya membuat ia jatuh dan pria itu menolong magnus yang sedang shock memegang pipinya dan alec melihat bibir magnus sobek berdarah tapi yang membuat ia terluka ia sudah melukai magnus dan ia melihat mata magnus berair menatapnya dengan marah.
Pria itu menjelaskan segalanya kepada alec tentu dengan sedikit emosi namun masih tertahan dan segera pergi setelah membayar ramuan magnus, sedangkan magnus dengan sedikit sempoyongan ia menahan sakit diwajahnya pergi ke dalam kamar yang dikunci dari dalam ia memang tidak menangis didepan alec tapi didalam kamar air matanya tumpah ia tidak menyangka alec bisa memukulnya dan apa yang akan ia katakan pada malec jika ia bertanya mengapa wajahnya dan bibirnya bisa terluka.
Alec memegang baskom berisi air hangat dan handuk kecil, ia mengetuk pelan pintu kamar alec dan pintu terbuka ia melihat magnus berdiri mematung memandang keluar jendela. Alec meletakkan baskom tersebut kemudian segera menghampiri magnus yang sebenarnya masih sedih dan matanya masih tergenang oleh air mata i merasakan alec memeluknya dan i mengabaikan pelukan alec, alec menuntutnya dan mendudukkan magnus diatas tempat tidur magnus bahkan tidak memandangnya dan menepis tangan alec saat hendak menyeka darah yang mengering disudut bibirnya. Alec telah selesai membersihkan darah dibibir magnus setelah dengan semua rayuan dan bujukan akhirnya magnus membiarkan alec membersihkan bibirnya, tampak wajah dan bibir magnus bengkak alec sekali lagi menyakitinya namun alec akan tetap tinggal meski jika magnus mengusirnya setelah peristiwa itu namun tidak ada yang terjadi dan magnus masih dikamarnya seharian.
Malec seharian tidak melihat wajah magnus Daan saat hendak masuk ke kamar magnus pintunya terkunci membuat ia khawatir ia sangat merindukan pipinya terutama senyuman hangat magnus saat ia pulang sekolah bersama alec, ia takut orang paling ia sayangi sakit karena ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi hari ini. Pagi terasa sepi dan alec tidur dikamar malec mereka hanya sarapan sereal dan alec hanya minum jus ia tidak selera untuk sarapan karena masih diliputi rasa bersalah, magnus tidak juga keluar kamar ia mendekam didalam kamar diatas tempat tidur masih sesekali sesegukan dan matanya masih basah oleh air mata ia benamkan wajah serta seluruh tubuhnya ditempat tidur bahkan ia tidak tidur semalaman mengingat apa yang ia terima akibat cemburu buta dari alec.
Alec dan malec semakin khawatir magnus masih belum keluar dari kamar dan tentu saja ia belum makan apapun selama didalam kamar sehingga memaksa alec untuk membuka paksa karena magnus tidak menyahut atau membuka pintu kamarnya dan ia melihat magnus terbaring diatas tempat tidur tidak berdaya dengan wajah pucat, alec tahu ada yang tidak beres Dengan magnus sehingga ia memutuskan untuk membawanya ke markas shadow Hunters karena tidak mungkin ia membawanya ke rumah sakit biasa sedangkan malec ia titipkan kerumah ibunya . Clara tidak mengerti mengapa sampai alec tega melakukan itu kepada magnus hanya karena cemburu buta, dan alec tercenung saat mendengar apa yang dikatakan clary kepadanya bahwa magnus sedang mengandung saat ini baru berumur beberapa hari ditambah dengan peristiwa itu menjadi penyebab magnus sakit.
Alec masih menggenggam erat tangan magnus sambil memandang wajah magnus yang pucat tanpa segan ia mencium lembut tangan Magnus yang terasa panas air matanya menetes ke tangan magnus, ia benar benar menyesali perbuatannya dan ia bersedia dihukum apapun asal tidak diusir karena ia mencintai putranya dan magnus. Magnus sadar dan i melihat alec memegang tangannya dan tertidur ia mendelik dan menarik tangannya dengan kasar membangunkan alec ia kaget dengan reaksi magnus segera ia memeluk erat magnus saat magnus menarik paksa infus terpasang, beberapa perawat datang dan segera memberikan suntikan untuk membuat nya tenang dan tertidur. Alec masih memeluk magnus yang tertidur ia tidak mau melepaskannya, ternyata penyebab kecemburuan alec karena pria itu menolong magnus yang hampir jatuh namun karena pria itu tidak siap membuat mereka jatuh dengan posisi magnus diatas.
Tbc
Maaf agak kependekan hehehehe, tapi jangan khawatir bonus tetap ada buat penggemar malec kok 😁

KAMU SEDANG MEMBACA
MALEC LOVE STORY (End)
Fanfictionmagnus berharap bertemu belahan hatinya setelah berabad abad menahan diri dari segala hubungan