Kumpul rohis.
Aku dan teman-temanku pun kumpul dikelas untuk membahas pelantikan, suasana kelas sangatlah enggap untung saja sedang terjadi hujan. Berbagai informasi dijelaskan oleh kaka kelas yang didepan, aku menulis tiap-tiap perintahnya. Tidak hanya itu mereka yang didepan pun menjelaskan mengenai organisasi remaja muslim muslimah jadi organisasi ini diperuntukan untuk kelas 10 dan 11 nya, mereka memperkenalkan organisasi tersebut karena ingin merekrut anggota baru. Aku dan teman-temanku pun tertarik untuk ikut mendaftar sedang untuk pendaftaran nya ialah minggu besok dijalan jati gedung jati 2.
Semua informasi telah di sampaikan aku dan yang lainnya pun beranjak untuk meninggalkan kelas. Kakiku mulai melangkah menuruni setiap anak tangganya.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, mohon maaf ingin bertanya, kelas 11 ipa4 dimana ya?" tanya seorang laki-laki yang menggunakan celana abu-abu dengan kaos putih.
"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh, dari tangga ini anda silahkan belok kanan setelah itu masuki pintu yang kedua
itu kelasnya. " jelasku kepadanya."terimakasih." ucapnya sambil beranjak naik.
"sama-sama. " ucapku kepadanya yang mulai melangkah menjauhi ku.
Aku berjalan menuju gerbang dan ternyata abi telah berada dipojok gerbang dengan motornya. Bahagianya punya abi yang selalu ada untuk aku.
Dreeett dreeett
Suara handphone ku berbunyi.
Aku pun membuka nya, ternyata pesan dari Nisa yang mengingatkan untuk mengikuti organisasi yang tadi dijelaskan, dijalan aku menjelaskan kepada abi mengenai itu sekalian minta izin juga, dan alhamdulillah abiku mengizinkannya.
####
Saffiya POVPagi hari
Hari ini pakai gamis apa ya?"
Merah?
Hitam?
Mocca?
Coklat?Kenapa ya aku ini? Seperti merasa tidak ada gamis yang bagus.
Kenapa coba aku jadi memperhatikan penampilan seperti ini?
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu.
"Non Saffiya, ini susunya non." Ucap bi Welas.
"Iya bi masuk saja." Jawabku.
Bibipun masuk
"Walah non iku gimana toh non, bajunya diberantakin gitu non, memang non ini kenapa toh baju ko dibuangin, sayang iku loh non bajunya kalau non ga mau mending untuk anak bibi aja non, pasti dia seneng. " tanya bibi dengan logat jawa medok nya.
"Ini loh bi, aku gatau kenapa binggung milih baju untuk hari ini, seperti semuanya itu jelek loh bi."
"Walah non, baju bagus-bagus gini loh, memang non tuh mau kemana toh non? Pasti mau kajian ya non? " tanya bibi.
"Ga bi, mau daftar sesuatu. " jawabku
Setelah beberapa lama memilih baju dan membereskan baju yang aku acak-acak tadi, akhirnya aku putusan untuk memakai gamis mocca. Tak selang lama kemudian aku disamper oleh 3 sahabatku, kami kesana naik motor.
####
Author POVSekitar 15 menitan mereka pun tiba lalu disana mereka mengisi formulir lalu diberikan pengarahan dan tak selang beberapa lama pengumuman kelulusan seleksi dengan divisi sesuai dengan hasil tes. Saffiya dan Kirana, mereka berdua masuk divisi komunikasi dakwah dan aku masuk divisi syiar dakwah.
Nafisya bertemu dengan teman-teman baru dari sekolah dan kelas yang berbeda-beda di divisiku, mereka pun sama seperti teman Nafisya yang lainnya ramah dan baik hati. Disana Nafisya dibagi kelompok lagi dan diberi pengarahan yang akhwat dengan yang akhwat dan yang ikhwan dengan yang ikhwan.
"Teman-teman semua, tadi sudah diberi kertas yang suruh diisi kan, coba tolong kumpulkam keteteh ya." Suruh teh Dian (teteh pembimbing)
"Baik teh." Jawab kami yang ada disana.Mereka semua pun sibuk mencari kertas tersebut, mereka pun menyerahkan kertas tersebut kepada teh Dian. Dan aku masih terus mencarinya.
"Oh ya Alloh dimana ya kertasnya, ko ga ada ya, dimana ya?." Kepanikanku sambil mencari ditas dan dikantong bajuku.
"Sudah aku cari tapi kenapa tidak ada ya?" mataku berkaca-kaca dengan wajah panik.
"Ini sudah semua ya, akan teteh kumpulkan ke panitia soalnya." Ucap teh Dian.
'Teteh mohon maaf, boleh tunggu sebentar soalnya kertas aku belum ketemu." Pintaku
"Oh ya Nafisya tenang saja, ayo coba semuanya bantu Aisha cari kertasnya." Ajak teh Dian.
Mereka pun ikut membantuku, aku dan satu temanku yang ada disana pun mecari di sekitar kamar mandi karena tadi aku sempat ke kamar mandi, mungkin saja jatuh disekitar sana. Aku mencari dengan jeli namun tetap saja tidak ketemu, oh sebenarnya dimana kertas itu?
Teman yang membantuku pun mengajak aku untuk kembali karena tidak ada sedikitpun tanda-tanda kertas tersebut jatuh disana.
Puk
Tepuk seseorang dari belakang pundakku
"Hssssss." Menghela nafas dengan mata membulat
"Nafisya, Fitri, sudah kertas nya sudah ketemu, ayo kembali." Ucap seorang wanita.
Nafisya pun menanyakan siapa yang sudah menemukannya, lalu dia bilang yang menemukannya seorang perempuan tapi dia lupa namanya. Nafisya pun berkeinginan mencari tau untuk mengucapkan terimakasih kepadanya.
###
Saffiya POVKu tenggok jam dibelakangku, ahh ternyata belum terlalu malam itu tandanya masih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas geografiku. Ku lipat dengan rapih mukena nya baru saja aku gunakan. Sambil termenung aku mengingat sosok lelaki berkoko coklat tadi. Kenapa ya hatiku dag dig dug begini? Seperti ada yang berbeda dengan pria itu? Apa kau bilang Saffiya berbeda? Bukankah semua laku-laki itu sama, sama seperti mantanmu dulu yang tega menyakitimu Fiyya.
Hatiku berkata lagi, tapi tidak dia itu berbeda, dia tidak sama. Penampilannya beda, cara bicaranya beda, cara berkelakuannya pun beda. Tapi mengapa aku yakin dia berbeda padahal baru 4 hari aku mengenalnya. Memangnya bisa dalam waktu 4 hari menyatakan dia adalah orang baik/ dia adalah orang buruk?
Tidak bukan?Pikiranku terus tidak fokus memikirkan ini semua, sampai tugas sekolah belum aku kerjakan. Aku jadi teringat ceramah ustad di youtube tadi, aku membukanya kembali siapa tau diriku bisa mendapatkan pencerahan. Lalu ustad nya pun menjelaskan dengan santai, padat dan dengan logat jawa nya.
"Jodoh iku ora bakal lari, dadi sampean ora perlu kuwatir, wong bocah jaman smp, sma saiki wis sibuk ngurus masalah percintaane, pasangane. Lho tenane ooo,, wong nek nganggo kelambi abang podo omonge "Ko aku sama koe kelambine podo, po kita jodoh rae yo?" Walah jan aneh-aneh wae bocah saiki. dasar bocah jaman now."
( Jodoh itu ga bakal lari, jadi kamu ga perlu khawatir, orang jaman sekarang anak smp, sma sekarang sudah sibuk ngurusin masalah percintaannya, pasangannya. Lhoo benar kooo, orang kalau memakai baju merah sama bilangnya "Ko aku sama kamu bajunya sama, apa kita jodoh kali ya?" walah benar-benar aneh-aneh saja anak jaman sekarang ini. Dasar anak jaman now.)
Mohon komentar dan vote nya teman-teman
Mohon maaf ya kalau updatenya lama
Kalau penasaran lebih jauh gimana kisahnya Nafisya dan sahabat serta orang yang dikaguminya,
Yukk terus tunggu in part selanjutnya.
Jangan lupa votenya teman
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Cinta Illahi
SpiritualMenanti cinta Illahi. Hanya seorang pendosa yang mengharapkan cinta yang suci, Cinta yang menambah keimanan dalam diri untuk menggapai Ridho Illahi, dengan menahan segala yang datang yang mungkin akan membawa pada kesalahan atau bisa juga untuk me...