4.

623 30 2
                                    

"Assalammualaikum teman-teman semua, apa kabarnya semua?  Selamat ya untuk kalian yang sudah masuk ke organisasi ini, selamat dan semangat mengemban amanah.”
Pesan kaka organisasi remaja muslim, muslimah yang nama whatsappnya M.Fikri.

Satu persatu orang pun mulai menjawab salam dan pesannya termasuk Nafisya. Teh Dian pun ikut menjawab lalu Nafisya berinisiatif untuk mengechat teh Dian untuk menayakan siapa yang sudah mengembalikan kertas tersebut.

“Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, teh Dian ini akuu Nafisya, mau tanya tadi siapa ya teh yang sudah mengembalikan kertasnya?"

“Waalaikumussalam warohmatullah wabarakatuh, ini Sya tadi sih yang kasih teh Hani, tapi kata teh Hani itu dari ka Azzam, seperti nya ka Azzam yang menemukan nya.  Memang kenapa Sya? "

“Oh ini teh aku mau mengucapkan terimakasih tapi tidak jadi deh aku malu dan takut untuk ngechat laki-laki."

“Oh ya teteh paham, tapi kalau kamu mau bilang makasih bilang saja soalnya insyaaAlloh Azzam paham ko batasan chattingan antara lawan jenis dan Azzam pun terkenal cuek jadi InsyaaAlloh ga modus-modus an. Ni nomornya kalau kamu mau bilang ke Azzam
088399999441.”

“Hehehehee,, iaa teh baiklah terima kasih untuk infonya.”

Akhirnya Nafisya pun memberanikan diri untuk mengechat ka Azzam. Menurutnya toh hanya bilang terimakasih lagi pula tidak enak kalau berterima kasih.

“Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, ka terimakasih ya telah balikan kertas saya yang jatuh tadi.”

Sekitar 1 jam an barulah dibalas oleh laki-laki yang katanya bernama ka Azzam itu.

“Waalaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh, iya sama-sama.” Balasnya

...
Dreeet

Ada notif wa yang masuk kedalam handphone Nafisya akhirnya dia pun membukanya.

Ternyata WA dari Salma

Salma ada apa dia nge chat aku ya?

Ko audio?

Banyak banget

Ujar Nafisya.

Diakhir audio yang dikirimnya terdapat pesan “Nih Sya, penenang hati dimalam hari.”

Apa coba maksudnya?

1 persatu mulai dia download audio tersebut.

Ternyata suara sholawatan

“MasyaaAlloh suaranya merdu sekali, sungguh menyejukan hati,  andai saja bisa mendengarkan langsung suaranya. Suara siapa ya indah sekali. YaAlloh karuniamu begitu besar. “ Kagumku.

Nafisya pun membalas WA dari Kirana.

“Kirana enak banget, kamu dapat darimana?”

“Dapat dari teman aku, itu teman 1 sekolah teman nya  teman aku Sya.”

“Ahhh aku suka,  masyaaAlloh banget suaranya. Buat hati tenang.”

“Iya betul Sya. Jadi pengen ketemu sama pemilik suaranya.”

“Iya sama, eh tapi kan itu suara laki-laki."

“Ya ya ihh malu banget dong. Ga jadi deh ketemu nya. "

“Sama deh, hehhehe. "

##
Saffiya POV

Sampai sekarang muka lelaki itu terus terbayang yang aku tau ini semua sebab mata memandang lalu hati berdetak kencang seakan rasa yang berusaha kujaga meleleh seketika. Aku harus bagaimana ya?

Ku buka ponsel wa ku sambil memandangi pesan darI dia,  begitu sopan kata-kata dalam pesan itu. Mau cara bebicaranya sampai cara pengetikan pesan nya pun sopan. M. Fikri kenapa kamu harus buat aku jatuh hati?

Rasanya aku binggung harus apa, apa aku curhat saja ya sama sahabatku Nafisya?

Aku pun mulai mengechat Nafisya dengan diawali basa-basi setelah itu aku ceritakan kepada nya awal aku suka dan sekarang aku jadi seperti ini. Ais pun memberi nasehat untuk aku agar menjaga hati.

"Jatuh cinta itu wajar, tapi kalau kamu ngungkapin nya berlebihan Itu yang ga wajar. Bagaimanapun kita itu masih pelajar jadi tugas utamanya belajar, niatkan belajar kamu karena Alloh, termasuk belajar mengikhlaskan, heheheee. Pesan Nafisya

“Iya Sya, kamu benar. Aku harus belajar mengikhlaskan sebelum akan timbul harapan-harapan pada manusia yang akan berujung menyakitkan.”

“Nah tuhh tau.” Jawab Nafisya.

Menanti Cinta IllahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang