kamu?

272 9 1
                                    

"Tuhan selalu punya cara untuk mempertemukan dan memisahkan.
Jadi tak perlu risau kapan
akan bertemu dan berpisah.
Jika sudah waktunya
pasti akan terjadi jua."
-Nafisya-

Jam menunjukan ke angka 12:00 WIB.
"Sya ayo buru, sudah siang nih. Kasihan dede Yusufnya." Teriak mba Ayunda dari lantai bawah rumah.

"Iya bentar mba, Nafisya ambil tas dulu."

Selang beberapa menit, akhirnya Nafisya turun dari kamarnya.

"Taraaaa, Nafisya datang."

"Kebiasaan deh lama." Ucap ketus mba Ayunda."

"Iya mba, iya maaf."

Siang ini Nafisya, mba Ayunda serta dede Yusuf akan pergi kerumah sakit untuk imunisasi Yusuf. Mereka kesana dengan taksi karena tak ada yang bisa mengendarai mobil. Umi dan Abi sedang pergi ke Bandung untuk acara wisuda mba Lutfia di Malang.

Disepanjang jalan tak ada obrolan diantara kami, mba Ayunda sibuk dengan bisnis onlinenya dan Nafisya sibuk memainkan ponselnya tanpa kepentingan yang jelas.

Nafisya terus memainkan ponselnya, ia terus melihat postingan-postingan orang-orang yang diikutinya di instagram. Nafisya jarang sekali untuk mengomentari postingan-postingan itu, dia pun jarang mengikuti give away seperti teman-temannya karena pengalaman dari mereka yang tak pernah menang dalam give awaynya. Dia hanya suka like postingan yang dianggapnya bagus.

Dreet.
Seketika muncul notif wa di handphone Nafisya.

Ternyata yang muncul dari grup Sahabat Jannah. Digrup tersebut hanya ada Nafisya, Salma, Nisa, dan Safiyya

Dilihatnya Nisa mengirim foto dengan caption.
"Eh gais, lihat deehh ganteng banget yaaaa idaman dong😍😍."

"Itu siapa Nis?" (Saffiya)

"Laki-laki mana lagi Nis yang jadi bahan stalker kamu?😱😱😱😱" (Salma).

"Itu loh Fiy, laki-laki yang maju bareng Nafisya. Laki-laki calon imam aku😉😉." (Nisa)

"Heleh😒😒😒." (Salma)

"Jangan gitu dong ma, aku seakan-akan kayak pakar stalker gitu 😅." (Nisa)

Nafisya hanya menjadi sinder diantara obrolan mereka.

"Eh tapi gantengan di foto ya. Dasar efek kamera menipu." (Saffiya)

"Ih orang asli nya juga ganteng, cool, kalem seperti calon imam aku. Eh iya calon imam aku kan dia. Haduh jangan pada cemburu yaa.. 😜😜😂😂" (Nisa)

"STOP HALU!  INI BUKAN GRUP UNTUK NGE HALU. BUKAN GRUP UNTUK ZINA MATA DAN HATI. TOLONG PAHAMI PERATURAN DAN JANGAN LUPA BAGI YANG MELANGGAR AKAN KENA SANKSI!" (Salma)

"Tah denggekeun tah!" (Saffiya)

"Bukan di dengarkan tapi dibaca!" (Nisa)

"kebiasaan ni, si Nafisya cuma jadi sider." (Nisa)

"Sya kamu ga cemburu kan sama aku?
gimana Sya kamu sudah buat komitmen sama dia, dia, dia?
Sya jangan lupa undang aku loh!" (Nisa)

"Ga ngerti lagi Sa, aku sama kamu ga jelas. Tadi bilang camam kamu tapi sekarang justru ke Nafisya." (Saffiya)

"Kalau Nafisya ga mau, buat aku juga aku mau. Ga nolak pakai 100%😱😱."
(Nisa)

"KAMUNYA MAU, DIA NYA YANG GA MAU!" (Salma)

"Apaan si Nisa, kamu tuh ya laki-laki mulu. Eh tapi aku pengen tanya deh sama kalian. Tapi kalian janji ya jangan comel." (Nafisya)

"Enak nih makan mie ayam comal." (Nisa)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menanti Cinta IllahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang