8

221 7 0
                                    

Tak ada yang berbeda dari hari senin pada umumnya, kesibukan, kemacetan, dan keburu-buruan.

"Umi Nafisya berangkat ya. Maaf ya Umi Nafisya ga sempat sarapan."
Ucap Nafisya sambil terburu-terburu karena Abinya sudah menunggunya.

"Iya Sya. Hati-hati, kamu berangkat saja, gausah nunggu in umi,, gapapa engga usah salim." ucap Umi yang sedang memandikan dede bayi dari mba Ayunda dan mas Raka.

Memang sejak mba Ayunda mengandung dede Yusuf diusia 8 bulan mba Ayunda memutuskan untuk tinggal bareng umi.

"Iya maaf ya Umi."

...

Disekolah.

Nafisya dan ketiga teman nya menelusuri buku-buku yang terdapat di perpustakaan sekolahnya.

"Buku apa tuh Sya?"

"Perempuan didalam islam."

Nafisya mulai membuka tiap lembar kertas nya. Dibukanya bab 1 dengan judul "bagaimana menanggapi jatuh cinta?"

Mendengar kata cinta sungguh bukan lagi hal biasa, sejatinya saat dia sedang terbang dia akan mengagungkan cinta dan saat terjatuh dia akan menyalahkan cinta.
Coba kita pikirkan baik-baik mengapa harus menyalahkan cinta?
Apa cinta itu salah?
Apa cinta itu membawa luka?
Apa cinta itu menyengsarakan?
Tidak kawan, cinta itu tidak membuat itu semua. Semua bukan karena cinta tapi semua karena nafsu yang tak bisa kau jaga.
Seharusnya kau menempatkan cinta pada tempatnya. Cinta yang utama hanya untuk Rabb pencipta.
Jika kau sudah bisa melakukan maka insyaaAlloh tak ada kata kecewa.

Seketika Nafisya langsung teringat dengan pria pemilik suara itu, pria misteri yang belum juga Nafisya bisa pecahkan, dua bulan sudah menyimpan perasaan yang tidak jelas. Ingin melupakan namun hati terus meminta untuk tetap pada kesetiaan
Apa kesetiaan?
Apa setia itu pada ketidakpastian?

"Sudah Nafisya, hentikan semua keinginan itu, kau tak ingin terluka tapi, kenapa kau justru menggalinya?"

"Tidak, semua nya tidak akan luka kalau aku masih tetap menjaga iman, untuk tetap menjadikan Rabb Illahi sebagai cinta yang utama."

"Ayolah Fisya berhenti untuk memikirkannya, fokus pada tujuan mu. Fokus untuk menggapai mimpimu."

"Jika dia jodohmu, kita pasti akan bertemu. Sudahi kelalaian mu itu Fisya!"

Nafisya terus menasihati dirinya sendiri. Hingga mengabaikan buku di depannya, sekarang pandangannya terlihat kosong tapi andai kalian tau hati dan pikirannya terus berputar untuk mencari tau pria misterius itu, sekarang dalam hatinya sedang bertengkar setengah hatinya merasa bahagia tapi, setengah hatinya lagi khawatir menjadi lalai dan menimbulkan luka.

Nafisya adalah wanita yang sejak dulu tak pernah memikirkan untuk mencintai laki-laki yang bukan mahramnya. Dia terlalu masa bodo pada perasaan yang bernama cinta.
Dia menganggap bahwa jodoh akan datang pada waktunya. Jadi mengapa harus membuang-buang waktu untuk mempermasalahkannya.
Semua telah Tuhan atur dengan skenario yang sangat indah jadi tak perlu mengkhawatirkannya.

Keteguhan pandangan Nafisya tersebut seakan sekarang mulai sirna, dengan hadir nya pria itu. Pria yang belum pernah memberinya perhatian apapun, belum pernah berbincang sepatah kata pun bahkan wajah nya saja masih samar-samar dalam impresinya.

Kenapa aku bisa secepat itu menjatuhkan hati padanya?
Pada dia yang entah kemana dan dimana?
Kenapa Fisya?

Pikiran Nafisya semakin tak terarah, akal nya terus berdebat dengan hatinya.

"Astagfirullah."
Ucap Nafisya sambil menghela Nafas kencang dengan pandangan yang masih kosong.

"Kamu kenapa Sya, kamu sakit?"

"Engga tuh Nis ga panas." Ucap Nisa sambil memegang kening Nafisya.

"Terus kamu kenapa Sya, dari tadi benggong. Kesambet?"

"Noh kesambet setan dalam tubuh kamu tuh Fiy! "

"Ih apaan si Nisa ga jelas!"

"Aku gapapa ko. Aku nitip bukunya ya tolong balikin di tempat tadi aku pusing mau ke mushola dulu.
Aku duluan Assalamualaikum warohmatullah wabarakatuh.

"Waalaikumussalam warohmatullah wabarakatuh."

"Nafisya mau kemana?" Tanya Salma yang baru saja membuka pintu.

"Aku mau ke mushola Sal. Duluan ya. Assalamualaikum warohmatullah wabarakatuh."

"Waalaikumussalam warohmatullah wabarakatuh."

Jangan lupa ya teman-teman like dan komentarnya.
Sebelumnya mohon maaf ya kalau aku updatenya dengan waktu yang ga konsisten, semoga selanjutnya aku bisa konsisten.
Baik nya kapan aku update lagi??
Aku tunggu komentarnya.
Maaf juga banyak typo nya.
Terimakasih.

Menanti Cinta IllahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang