Chap 7 "Malaikat Pelindung"

166 7 0
                                    

Happy Reading❣️

Sesampainya di rumah Brayen Aletta langsung menyapa perempuan paru baya itu yang tengah duduk di sofa sambil menonton televisi.

"Hay Tante"

"Eh Aletta apa kabar sayang?"

"Baik"

"Ayok sini duduk"

"Tante undang kamu kesini karena tante mau kamu sama Brayen lebih dekat lagi"

"....."

"Tante mau kamu sama Brayen menjalin hubungan yang lebih dalam lagi"

"Maksud tante melebihi teman?"
Tanya Aletta.

"Iya sayang"

"Nanti Aletta fikirin, Tante"

"Kok difikirin si sayang"

"Untuk mencintai orang yang tidak kita cintai itu butuh waktu Tan, hati tidak bisa dipaksa, dan hubungan tidak satu pihak saja yang menjalaninya, dan tante harus mengerti itu"

"Baiklah tanta tunggu jawabannya"

"Iya udah Aletta pamit pulang dulu, Assalamu'alaikum"

Ucap Aletta berdiri sambil mencium punggung tangan Dinda ibunya Brayen itu.

***

Di perjalanan Brayen bingung harus memulai percakapan dari mana, karena perkataan Aletta terhadap ibunya tadi mampu meyakinkan Brayen bahwa Aletta tidak mencintainya sedikit pun.

"Let lo masih ragu buat tunangan sama gue?"

"Maaf Brayen tapi sampai detik ini pun, gue masih belum lupain dia"

"Dia? Dia siapa? Setahu gue lo pernah pacaran, tapi lo gak pernah cerita sama gue siapa mantan lo itu?"

"Dan lo gak perlu tau siapa dia"

"Dan gue Berhak tau Aletta Margaretha"

"Gak semua hal yang gue alamin harus gue ceritain ke lo, karena kebanyakan orang mendengar hanya untuk menuntaskan rasa penasarannya dan berlalu pergi tanpa memberi saran"

"Maaf Brayen gue pulang duluan"

"Gue anterin"

"Gak, gak usah gue bisa pulang sendiri"

***

Hari itu suasana sekolah sangat ramai, karena guru sedang ada rapat jadi tidak ada satupun siswa yang berada di dalam kelas.
Haha sotoy nih Authornya😂

Hari itu mood Aletta sangat kacau, ingin rasanya ia berkata kasar kepada dirinya sendiri karena sampai saat ini ia masih mencintai laki-laki itu.

"Duh kasian gak ada teman main ya, tuh main sama Pot bunga tuh. Hahha adu guys enaknya kita apain yah nih bocah!"

Ucap Keysha bersama geng barunya itu.

"Ha, gue tau sya!"

"Sini gue bisikin"

Ujian apa lagi ni ya Allah. Batin Aletta

"Hey lo ikut gue"

Ucap Rani gengnya Keysha yang gendut itu, sambil menarik tangan Aletta.

"Gak! lepasin gue"

"Udah ikut"

Mau ngapain kalian ngajak aku kesini, ya disitu adalah atap atau lebih dikenal dengan tingkat yang paling tinggi di SMA itu.

"Sya, gue mohon sya lo kan tau gue takut banget sama ketinggian"

"Ih bodoh, itu kan derita lo"

"Dorong dia Rani"

Deg deg

Jantung Aletta mulai berdetak tak karuan, sebenarnya rencana apa lagi yang akan dilakukan oleh mantan sahabatnya ini.

"Ayok cepat dorong dia"

Baru saja Rani mengangkat kedua tangannya tepat sejajar dengan dada, tiba-tiba ada suara yang menghalanginya.

"Stop, lo bener-bener keterlaluan Sya dimana Akal sehat lo, lo benar-benar sudah dibutakan oleh cinta". Ucap Brayen panik.

"Udah gue gak peduli dorong dia RANIIII"

Belum sempat Rani mendorong tiba-tiba ada tangan kekar yang menarik tangan Aletta dan jatuh kepada pelukan lelaki tersebut.

"Alvaro"

Ucap Brayen kaget.

Pertanyaan besar itu kembali muncul di fikiran Keysha and The geng dan juga Brayen. Sebenarnya apa si hubungan antara Aletta dan Alvaro ini kelihatannya mereka kenal sudah cukup lama, tetapi tidak ada tanda-tanda apapun bahwa mereka pernah mempunyai hubungan yang spesial.

"KEYSHA LO BENER-BENER KETERLALUAN!"

Ucap Brayen Mengeraskan suaranya dan berlalu meninggalkan Keysha.

"Brayen tunggu"

Keysha pun mengejar Brayen sambil menangis.

"Lo gak papa kan?"
Tanya Alvaro memastikan bahwa Aletta baik-baik saja.

"Jujur gue takut banget Var hiks hiks"

Aletta sangat takut dengan perlakuan sahabatnya itu dan tidak sengaja menangis di pelukan Alvaro.

"Ini pasti ulahnya Brayen"

Ucap  Alvaro sambil mengepalkan kedua tangannya yang kekar itu.

"Udah lo jangan nangis lagi gue akan selalu ada buat lo"

Aletta pun kembali mengeratkan pelukannya.

***

"Brayen!"

"Kalo lo emang bener-bener sayang sama Aletta, lo ingin lindungi dia, gue minta satu hal sama lo jauhin dia"

"Heh apa urusannya sama lo? Hah?"

"Lo liat kan apa yang di lakukan Keysha, dia hampir membunuh Aletta karena cinta butanya ke lo"

"Ya tapi apa urusannya sama lo"

"Gue ma---"

Belum sempat Alvaro melanjutkan ucapannya suara bel pulang pun berbunyi.

Kringg Kringg kringg

"Ma apa?"

Tidak? Aku tidak boleh memberitahukan ini kepada Brayen. Batin Alvaro

"Malaikat pelindungnya"
Jawab Alvaro ketus

"Bacod tau gak"

Brayen pun meninggalkan Alvaro dan segera pergi mencari Aletta.

Bersambung😅
Happy Reading guys❤️
Love you 😘

Ada Apa Dengan Cinta[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang