Chap 15 "Berbohong"

103 6 0
                                    

Happy Reading☘️

"Bagaimana Alvaro apakah sudah kamu putuskan apa yang akan kamu pilih?"
Pak Rudi kembali masuk ke ruang BP dan menanyakan kembali kepada Alvaro tentang keputusannya.

"Saya... Milih.... "
Ah sungguh keputusan ini membuat Alvaro pusing, kalau memilih untuk pindah sekolah pasti nenek akan mempertanyakan hal ini atau mungkin langsung melapor ke ayah, kalau di skor Aletta pasti bakalan kecewa, dan kalau keluar dari OSIS otomatis ibu Riza juga akan kecewa.

"Aduh Alvaro kamu mikirnya lama sekali, ini udah hampir jam pulang loh, ayok cepat, bapak masih ada keperluan"

"Em.... Saya milih di skor aja pak"

"Yasudah kamu diSkor selama 1 minggu!"

"Buset!! banyak amat pak, Brayen kan cuman 3 hari, masa saya 1 minggu si pak"

"Ya luka Brayen lebih parah daripada luka kamu"

"Tau ah"
Alvaro beranjak keluar dari ruang BP, sambil sesekali berfikir, apa yang akan ia katakan kepada Aletta nanti, apalagi ibu Riza tugas Ketos kan banyak.

"Var, lo kenapa?"
Clara yang kebetulan melihat Alvaro langsung menyapa.

"Gue gak pa-pa kok, oh ya Aletta udah sadar gak?"

"Masih di tangani sama PMR"

"Kenapa gak Telvon petugas RS!"

"Tadi kata pak Rudi, Aletta bentar lagi sembuh kok, dia cuman syok aja, yaudah gue pergi dulu."

"Ya-ya"

***

Di UKS Alvaro melihat Brayen sedang memegang tangan Aletta sambil sesekali menciumnya, namun Aletta masih belum sadar dan kepalanya masih dikompres dengan air hangat.

"Brayen"
Alvaro memecahkan keheningan, karena jujur Alvaro sangat cemburu melihat kekasihnya dengan sahabatnya sendiri.

"Var, gue minta maaf, ini salah gue Var, gue udah nyakitin Aletta, jujur gue nyesal Var gue nyesel!"
Air bening itu keluar dari kelopak mata Brayen. Alvaro memeluk Brayen, jujur Alvaro juga merasa bersalah karena telah merebut Aletta kembali ke pelukannya.

"Gue juga minta maaf
, Bray"
Mata Alvaro mulai berkaca-kaca.

"Semoga lo tetap nerima gue sebagai sahabat lo ya Var:')"

"Iya gue tetap nganggap lo sebagai sahabat gue kok :)"

Jari telunjuk Aletta mulai bergerak, pertanda bahwa Aletta sudah Sadar kan diri.

"Var"
Suara Aletta membuat cowok yang sedang berpelukan itu, mengarah kepadanya.

"Iya Let, kamu nggk pa-pa kan? Mana yang sakit? Biar aku bawa kamu ke dokter!"
Jujur Alvaro sangat khawatir dengan kejadian tadi takut Aletta kenapa-napa.

"Gak, gue gak papa kok, cuman kepalanya aja yang masih pusing"
Ucap Aletta sambil memegang puncak kepalanya.

"Ngapain lo kesini!"
Aletta kaget saat melihat keberadaan Brayen.

"Let, udah Brayen udah menyesalinya kok, sekarang kamu istirahat biar aku temenin kamu disini, bentar lagi kita pulang kok"
Aletta mencoba untuk tenang saat Alvaro memberi perhatian kepadanya.

"Yaudah gue pergi dulu Var, mungkin Aletta butuh waktu buat nerima maaf gue"

"Ya, Bray"
Sambil bersalaman Ala Cogan😂

"Var, aku takut sama Brayen, aku takut"
Aletta memegang pergelangan tangan Alvaro dengan erat.

"Let Brayen cuman emosi aja tadi, gak pa-pa kok aku bakal lindungi kamu , dan gak akan ada satu orang pun yang bakal ganggu kamu lagi, udah sekarang tiduran lagi."

"Iya"

"Oh ya Var, tadi kamu diapain sama pak Rudi"
Deg hati Alvaro mulai bergetar, entah alasan apa yang akan dia berikan ke Aletta, kalau sampe Aletta tau bahwa dia diskor 1 minggu.

"Hah.. Em. Nggak. Nggak pa-pa kok!"
Alvaro terbata-bata.

"Bohong!! Aku tau kamu bohong Var!"

"Iya sayang, tadi aku cuman disuruh bersihin toilet guru sama Pak Rudi"

"Trus Brayen?"

"Dia..."

Kring... Kring... Kring...

"Nah itu udah bel pulang, sini aku bantuin bangun"
Ucap Alvaro sambil meletakkan kedua tangannya di pergelangan tangan Aletta seperti memegang dan Aletta memeluk punggung Aletta.

Maafin aku Let, aku gak bisa kasih tau yang sebenarnya kalau keadaan kamu saja masih kek gini, aku takut kamu tambah khawatir terus lupa sama kesehatanmu-Batin Alvaro

Bersambung❣️
Tunggu Chap selanjutnya ya guys❤️
Maaf kalau ada Typonya😁
Happy Reading guys😅
I love you Reader😘

Ada Apa Dengan Cinta[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang