Chap 13 "Flasback"

127 6 0
                                    

Happy Reading guys ❣️

Kring kring

Bel pulang berbunyi membuyarkan pelukan Alvaro dan Brayen.

"Yaudah gue pulang dulu ya guys"
Ucap Clara sambil melambaikan tangannya.

"Letta lo pulang bareng gue ya?"
Alvaro memegang pergelangan Aletta. Namun tidak ada jawaban dari Aletta, Aletta melirik ke arah Brayen.
Dan Brayen hanya mengagguk.

***

"Let, ingat gak sama rumah pohon itu?"
Tanpa sadar ternyata Alvaro mengajak Aletta ke rumah pohon tempat ia dan Aletta sering bermain petak umpet dulu.

"Ya. Ke sana yuk!"
Ucap Aletta antusias.

"Di pohon ini ayah nulis nama kita berdua"

"A"
"Aletta dan Alvaro"
Aletta memegang inisial yang berada di perut pohon itu.

"Satu hal yang lo harus tau, Let"

"Apa?"
Aletta menatap mata Alvaro, dengan tatapan penasaran.

"Sampai detik ini pun gue masih belum lupain lo Lett, jujur gue masih sayang sama lo, gue rela nungguin kabar dari lo selama 2 tahun, gue rela gak ngebuka hati buat siapapun hanya karena satu Alasan Let..
YOU ARE THE REASON"

Alvaro meneteskan air mata sambil memegang tangan Aletta. Aletta hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca.

"Var, lo tau gak, kenapa bintang di langit ada banyak?"

Alvaro hanya menggeleng.

"Bintang di langit ada banyak karena ia tidak ingin bulan hanya menatap satu bintang, dan bulan berhak memilih dengan siapa dia akan menghabiskan kegelapan sembari menunggu senja datang"

"Dan kamu tau Senja tidak pernah tergantikan oleh bulan, tetapi bulan bisa tergantikan oleh senja"

"Let tidak ada yang abadi di dunia ini, itu sebabnya gue ingin lo mengisi semua hari-hari gue"

"Maksudnya?"
Aletta menatap Alvaro dengan pertanyaan besar.

"Gue ingin kita seperti dulu Let, Gue yang selalu ada buat lo, dan lo yang selalu ada buat gue"

"..."

"Kok lo diam?"

"Var, gue bukannya gak mau, tapi persahabatan lo dengan Brayen itu lebih penting Var, gue gak mau hanya karena cinta persahabatan lo sama dia jadi hancur"

"Let, dia kenal sama lo baru kelas 10 kemarin, sedangkan gue, gue mantan kekasih lo Let, bahkan dulu kita pernah dijodihkan, dan dia tau itu Let"

"Var gak semua orang akan mengikhlaskan kenyataan"

"Dan dia wajib untuk itu"

"Tap-"

"Let, gue gak mau debat lagi, sekarang yang gue butuh adalah jawaban dari lo"
Alvaro memegang tangan Aletta dengan tatapan memohon.

"Iya Var gue mau"
Aletta tersenyum, diikuti oleh Alvaro.

***

"Assalamu'alaikum mah Pah?"

"Iya Waallaikumsallam, loh ini kan, Varo ya?"

"Iya tante"
Alvaro mencium punggung tangan Dian.

"Papa mana mah?"

"Ada di kamar"

"PAH INI ADA TAMU"
Dian mengeraskan suaranya.

"IYA SEBENTAR"

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Harto keluar dari dalam kamar.

"Selamat siang Om"
Ucap Alvaro sambil menunduk dan sempat ingin mencium punggung tangan Harto, yang kemudian ditahannya.

"Mau ngapain kamu ajak dia kesini!"

"Pah, papa denger dulu penjelasan dari Alvaro"

"Denger apa lagi Aletta, sudah jelas-jelas papa liat dia pelukan dengan perempuan lain. Apa itu masih kurang! Hah!"

"Om dulu itu sahabat saya, dia pergi jenguk mama saya Om, saat itu saya menangis karena mama saya meninggal, om"

Tidak ada jawaban sedikit pun dari Harto, kemudian raut wajah Harto menjadi lemah, begitupun Dian.

Harto menarik tangan Alvaro dan memeluknya.

"Maafin Om Var, Om gak tau kalau dulu itu adalah sahabat mu, dan om juga gak tau kalau ibumu meninggal, maafin om"

"Gak papa om, Varo maafin kok"

"Varo cuman ingin om restuin kembali hubungan kami"
Alvaro menunduk.

"Iya Om restuin, tapi ingat jagain Aletta di sekolah dan perhatikan pola belajarnya."

"Siap Om"

"Iyaudah Varo pamit ya Om soalnya Ini nenek udah telvon"

"Iya hati-hati Var"

Bersambung
Tunggu chap selanjutnya
Jangan lupa vote⭐
I love you Reader

Maaf ya kalau ada TYPOnya maklumlah masih belajar😁

Ada Apa Dengan Cinta[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang