Chap 9 "Terungkap ONE"

159 6 0
                                    

Happy Reading❣️

Di kamar Aletta masih saja memikirkan sikap Alvaro dan Brayen yang seolah-olah mereka sudah lama berkenalan.

Apa mungkin Brayen adalah teman kecilnya Alvaro, eh tapi gak mungkin Alvaro kan Baru masuk ke SMA pada saat kita sudah beranjak kelas 11 semester 1. Tapi kenapa sikap mereka aneh ya? Ah udah ah gak penting juga. Batin Aletta.

"ALETTA.... AYOK SINI MAKAN SAYANG"
Suara cempreng ibunya mampu membuyarkan lamunnanya.

"Iya mah"

Di meja makan sudah ada Dian Dan Harto menunggu kedatangannya.

"Letta gimana kabarnya tante Dinda?"
Ucap papanya sambil mengoles selai ke roti yang ia pegang.

"Baik Pah"

"Trus gimana hubungan kamu dengan Brayen?"

"Baik pa"

Sejujurnya Aletta sangat risih dengan pertanyaan Papanya itu.

***

Melihat Harto yang sedang santai duduk di depan tv sambil membaca koran, Aletta pun mencoba untuk menyapa.

"Pah?"

"Kenapa sayang?"
Jawab Harto yang tidak menoleh karena ia fokus dengan korannya.

"Papa nggak ngantor?"

"Karyawan papa cutiin"

"Kenapa?tumben"

"Papa kasihan melihat mereka yang sudah capek bekerja demi kemajuan perusahaan, dan papa memutuskan untuk mengistirahatkan mereka sambil menghabiskan waktu mereka bersama keluarga"

"Emangnya kenapa sayang?"
Tanya Harto sambil menatap putrinya.

"E-e-em nggak papa kok Pah"

"Oh ya Pah Aletta boleh nanya gak?"

"Tapi papa janji dulu, papa gak boleh marah"

"Iya"
Jawab Harto singkat dan kembali fokus kepada korannya.

"Waktu itu papa pernah bilang ke Letta kalau Letta gak usah mikirin cowok bangsat seperti dia. Kenapa papa bisa menyimpulkan bahwa dia adalah cowok bangsat?"
Tanya Aletta dengan mata yang mulai merah.

Harto yang sedang fokus itu menatap ke arah Aletta dan melepas korannya.

" Kamu tau gak kenapa papa nutupin itu dari kamu? "

Aletta hanya menggeleng.

" Karena papa gak mau kamu semakin terpukul nak"

"Justru dengan papa menyembunyikan ini, malah semakin membuat Letta terpukul Pah"

Tak sadar air bening itu sudah membasahi pipinya yang lembut.

"Sekarang Aletta minta papa jujur sama Aletta, sebenarnya apa yang dia lakukan sampai papa misahin Aletta sama dia Pah?"

Aletta mengoyangkan tubuh papanya sambil menangis, karena yang ia rasakan selama 2 tahun ini SAKIT💔

Harto hanya terdiam, ia tidak ingin anak semata wayang ya ini mengetahui apa yang lelaki itu perbuat terhadap anaknya.

" JAWAB PAH JAWAB"
Aletta mengeraskan suaranya dan menangis tiada henti.

"Ok papa akan jelasin"
Jujur Harto tidak ingin melihat anaknya itu menangis.

Flasback On

"Alleta papa sama mama mau pergi ke rumahnya Alvaro, mau jenguk ibunya yang sakit. Kamu mau ikut?"

"Nanti malam Alvaro akan jemput Aletta kok Pah"

"Yaudah papa sama mama pergi dulu"

"Ya"

***

Setelah memarkirkan mobil di parkiran RS Medika. Harto dan Dian segera keluar dari dalam mobil sambil membawa bingkisan untuk ibunya Alvaro.

"Sayang, aku ke wc sebentar. Nanti aku nyusul, nih bingkisannya tolong dibawain"
Ucap Dian sambil memegang perutnya

"Iya sayang jangan lama-lama"

Mereka pun berjalan berlawanan arah Dian ke WC sedangkan Harto segera menuju ruang dimana ibunya Alvaro dirawat.

Sesampainya di sana Harto mendengar ada suara tangisan. Dan benar itu adalah suara tangisannya Alvaro, tapi siapa wanita itu? Dan sepertinya wanita itu umurnya setara dengan Alvaro.

Harto melihat wanita itu memeluk Alvaro yang sedang menangis. Meskipun Harto tidak tahu apa penyebab mereka menangis.

Tanpa sadar Harto meninggalkan tempat itu dengan hati yang sangat geram, tanpa mendengar alasan Alvaro terlebih dahulu.

"Sayang kenapa kok kita gak masuk?"

"Kita pulang"

Harto menarik tangan Dian dan segera meninggalkan tempat itu.

***

Sesampai di rumah Harto benar-benar emosi.

"ALETTA.. ALETTA.."

"Iya kenapa Pah?"

"Sekarang kemasin semua barang-barang mu. Kita pindah ke Jakarta"

"Hah kenapa Pah? Terus bagaimana dengan perjodohan ku dengan Alvaro"

"Perjodohannya papa BA-TAL-KAN"

Air mata Aletta sudah tak tertahan lagi, akhirnya air bening itu keluar dari kelopak matanya.

"Tapi kenapa Pah?"

"Udah jangan banyak bicara sekarang cepat berikan semua barang-barang mu"

Drrrtttt Drrrtttt

Suara getar hp Aletta

"Siapa itu?"

"Alvaro Pah"

"Sini Hpnya"

"Tap---"

Harto merampas Hp itu dan membuang cardnya.

"Sekarang tidak ada kontekan di antara kalian"

"BI INAH TOLONG BAWAKAN BARANG-BARANG INI KE DALAM MOBIL"

"Baik tuan"

Saat itu Aletta menangis di dalam mobil, sejujurnya Aletta tidak mau berpisah dengan Alvaro.

Flasback off

"Papa jahat hiks hiks"

Aletta berlalu meninggalkan Harto dan mengurung diri di kamarnya.

"Maafin aku Varooo hisk hiks"

Takdir jahat, takdir tidak pernah memikirkan hati, takdir egois, kenapa awalnya takdir memisahkan kami kalau pada akhirnya takdir mempertemukan kami kembali di waktu yang salah. Batin Aletta

Sambil menangis dan memeluk foto kenangan ia dengan Alvaro.

Kamu tau perempuan ini sangat bodoh, bahkan lebih bodoh dari Squerpens. Tak pandai menyembunyikan perasaan, dan bahkan sampai detik ini belum bisa melupakanmu. Pandai meninggalkan tapi tak pandai melupakan, sangat bodoh bukan. Batin Aletta

"Tuhan jika aku diberi kesempatan sekali lagi, aku tak ingin meninggalkannya lagi tuhan, aku sudah menyia-nyiakan ketulusan dan kesetiaannya tuhan hiks hiks"

Ucap Aletta sambil menangis dan terbaring lemah di kasurnya.

Bersambung😭
Happy Reading guys😊
I love you Reader❤️

Ada Apa Dengan Cinta[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang