Chap 18 "MPLS"

125 5 0
                                    

Happy Reading guys❣️

Sepulang sekolah Brayen menyapa Alvaro yang sedang berjalan diikuti Clara.

"Hey bro"
Brayen menyapa Alvaro, namun Alvaro masih saja melamun, bahkan Alvaro tak  menghiraukan Clara yang sendari tadi memerhatikannya.

Melihat Alvaro mengacanginya, Brayen mengalihkan pembicaraan.

"Lo dapet juara berapa Clar"

"Alhamdulillah juara 3,ternyata murid disini pinter-pinter ya, terutama Alvaro"

Pandangan mereka kembali terfokus ke arah Alvaro yang terus saja melamun, entah apa yang dia fikirkan.

"Var, lo dapet juara berapa?"
Brayen kembali menyapa.

Tetapi na'as Alvaro sama sekali tak menghiraukan Brayen, bahkan dia beranjak dari tempat tersebut dan kembali ke mobil.

"Alvaro kenapa si, Clar?"

"Gue juga gak tau, dari tadi di dalam kelas melamun terus tidur, melamun lagi trus tidur, bahkan dia males untuk mengambil piagamnya sendiri"

"Emang Alvaro dapet juara berapa?"

"Dia juara satu"

"Oh wow hebat juga tu anak"

"Kan udah dari dulu dari sejak kelas 1 SD dia mana pernah keluar dari 3 besar"

"Hm yaudah yuk kita pulang"

***

Sesampai di rumah Aletta masih saja memikirkan Alvaro, dia mencoba menenangkan diri dengan membuka instagram.

Aletta sama sekali tidak menemukan yang membuat dirinya senang disana, tetapi mata Aletta kembali tertuju kepada postingan yang membuat dirinya kembali berkaca-kaca.

Setelah semua perjuangan yang gue lakuin buat dia, dia malah menjauh
Setelah kekuatan yang gue beri buat dia, dia malah menjauh
Setelah bertahun gue menunggunya dan dia masih saja menjauh.
Sebenernya apa?
Apa yang membuat semuanya berakhir.
Kepercayaan? Keegoisan? Atau keterpaksaa karena adanya belas kasihan? Gue butuh semua jawaban itu!
Memaksakan hari untuk orang lain hanya karena ingin menjauh darimu itu bukan hal yang mudah:'(
Berusaha tetap tegar agar tak terlihat menyedihkan
Berusaha bangkit agar tak terlihat pengecut
Berusaha menjadi yang terbaik agar tak terlihat buruk
Ya, hanya itu yang bisa ku lakukan saat ini.
Jadi berbahagialah kamu yang sudah menghancurkan semuanya. I love you...

Aletta sudah menangis terisak-isak, sungguh Alvaro adalah cinta pertamanya dan dirinya adalah cinta pertama Alvaro, apa mungkin mereka bisa melupakan semua kenangan selama 3 tahun itu? Entalah, Yang pasti Aletta sangat menyesal dengan semua keputusannya!

"ALETTA"

"AYOK MAKAN SAYANG, NI MAMAH UDAH BELIIN MARTABAK KESUKAAN KAMU"

"IYA MAH"

Aletta bergegas turun mengikuti anak tangga yang berada tepat langsung menuju ruang makan.

"Mata kamu kok bengkak?"
Tanya dian gelisah, karena baru kali ini ia melihat anaknya menangis setelah kejadian 2 tahun yang lalu.

"Hah? Hm gak papa kok ma, yuk kita makan Aletta udah laper banget nih"

"Tadi mama liat postingan Alvaro di Instagram, kalian berantem lagi? Tapi Alvaro tidak menghapus foto-foto kalian"

"Gak penting mah"

"Oh ya Aletta punya kabar gembira buat mama"
Aletta mencoba mengalihkan pembicaraan, karena jujur saja Aletta semakin terluka kalau terus membahas Alvaro.

"Apa sayang?"
Jawab Dian antusias.

"Aletta dapet juara 1 lagi mah"
Aletta beranjak dari meja makan dan memeluk dian yang kemudian dibalas ria oleh dian.

"Anak yang pinter"

"Emang cita-cita Aletta apa?"

"Aletta ingin jadi Dokter mah, Aletta ingin sukses seperti papa"

"Yaudah kalau gitu kamu harus banyak belajar dari papa"

"Siap bu bos"
Aletta membentuk tangan kanan layaknya memberi hormat kepada sang saka merah putih.

***

Hari ini adalah hari pertama MPLS, seluruh pengurus osis sudah bersiap untuk melaksanakan tugas mereka masing-masing.

"Lo gak kesana Let?"
Ucap Keysha heran, karena yang Aletta lakukan dari tadi hanya menonton dan sesekali melirik ke arah Alvaro.

"Gue udah keluar dari OSIS"

"Apa!!"

"Lo gak takut ibu Riza kecewa? Atau jangan-jangan lo ingin ngejauhin Alvaro ya? Liat tu Let liat banyak diantara murid baru itu yang meminta No Alvaro bahkan ada juga yang minta ID Line, lo gak nyesel Let?"

"Bodo amat, gue gak peduli lagi sama dia!"
Aletta mencoba untuk tetap kuat.

"Lo yakin?"
Tanya Keysha memastikan, karena Keysha tau apa yang dirasakan sahabatnya itu.

"Udahlah Sya, gak penting tau gak!"

Aletta sesekali melirik ke bawah, karena kebetulan Aletta dan Keysha sedang berada di lantai 3 sekolahnya, yang kebetulan semua murid baru dikumpulkan di lapangan basket.

"Tuh kan Al, lo bohong kalau lo udah lupain Alvaro"

"Udah ah ke kantin yuk"

"Lo mau ajak gue mati, capek tau Let kalau harus jalan sampai bawah"

"Udah ayok"
Aletta mencoba memaksa Keysha dan akhirnya berhasil.

Bersambung❣️
Tunggu cerita selanjutnya ya😚
Happy Reading guys❣️
Maaf kalau ada typonya😄

Ada Apa Dengan Cinta[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang