Ch. 1 --- Toujou Ren

15.7K 830 68
                                    

[Ren POV]

Seperti biasa pagi ini kudengar suara biola yang sangat merdu. Aku bangun dari tempat tidurku. Aku mengintip lewat sela-sela gorden.
Ichigami Shin, Ia saudara kembarku, ia sangat pandai dalam hal akademik, ia juga seorang pemain biola terkenal. Shin sangat menyukai musik. Aku agak iri padanya. Andai saja aku juga diberi kesempatan yang sama.

Aku cepat-cepat menutup gordenku. Jika ibu tahu aku mengintip latihan pagi Shin ia akan sangat marah.

Aku dan Shin disekolahkan disekolah yang berbeda. Sekolah Shin agak jauh jadi ia harus diantar dengan mobil.
Sekolahku dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Sekitar 15-30 menit dari rumah. Aku salah satu bagian dari keluarga Ichigami (menurutku) , namun disekolah aku di daftarkan dengan nama keluarga nenekku Toujou.

Aku paham pewaris Ichigami Grup sudah ditentukan. Aku juga harus segera memutuskan akan jadi apa dan segera meninggalkan rumah ini.

[Ren POV END]

Ren bergegas mengangkat tas sekolahnya dan keluar lewat pintu belakang.
Rutinitasnya dipagi hari, ia berangkat sebelum seluruh keluarga Ichigami melaksanakan aktivitas mereka.
"Tuan muda Ren... Tunggu sebentar"
Ren berbalik.
"Anda melupakan bekal Anda" Ujar pelayan yang memanggilnya tadi.
"Terima Kasih banyak, Kiku-san" Ujar Ren sembari membungkuk.

Ren memang sengaja tidak ingin membawa bekal. Karena untuk mengambil bekalnya ia harus masuk ke dapur dirumah utama.
Rumah itu berbentuk huruf U, kamar Ren ada di sayap Kanan dan Shin di Kiri. Ditengah-tengah adalah pintu masuk utama ke dalam rumah. Namun Ren tak biasa menggunakan pintu itu. Ia bahkan sudah lupa kapan terakhir kali ia melewati gerbang depan.

Sejak kecil Ren diasuh oleh neneknya dari keluarga ibunya. Saat neneknya meninggal, mereka membawa Ren kembali ke rumah. Saat itulah ia bertemu kembarannya Shin. Shin adalah yang tertua diantara mereka. Ia tidak banyak bicara, tampan, pandai dan sangat menyukai musik. Ia bermain biola sejak kecil dan memenangkan banyak penghargaan di usianya yang kini akan segera menginjak 17 tahun. Perawakannya tak beda jauh dengan Ren. Satu-satunya yang membedakan mereka adalah warna rambut. Rambut Shin agak kecoklatan, dan Ren Hitam pekat.

Dari awal mereka memang tak banyak bicara. Shin adalah orang yang dingin, ia bicara seperlunya. Sedangkan Ren walaupun ia ingin bicara ibunya maupun ayahnya selalu mengabaikannya. Saat itu Ren mulai jadi penyendiri. Ia lebih senang menikmati makanannya sendiri dan kadang ia harus bekerja part time jika ia menginginkan sesuatu. Namun ia tak pernah merasa terganggu dengan semua itu.

Seperti biasa, Ren kembali pukul 17.00 setelah menyelesaikan kegiatan klubnya. Ini adalah tahun terakhir ia berpartisipasi dalam turnamen. Ia adalah kapten klub kyudo (klub panahan/Archery). Prestasinya sebagai pemanah sangat membanggakan, banyak trofi yang ia kumpulkan dikamarnya. Ia mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.

"Aku rasa aku akan memakai kimono ini saja. Seragamku akan bau keringat"Ujar Ren
Ia meninggalkan sekolah dengan Kimono (seragam klub panahan). Seperti biasa ia kembali ke rumah lewat pintu belakang.
"Mengapa harus mengendap-ngendap lewat belakang Ren?" Ternyata sang ibu sudah menunggunya di depan pintu.
Halaman belakang terlalu gelap dan ia tidak membawa ponselnya hari ini.
"Aku pulang" Ujar Ren.
"Sudah berapa kali ibu bilang. Gunakan pintu depan. Kau membuat kami terlihat seperti orang tua yang membuangmu"Ujar sang ibu
"Eh?" Ren bertanya kebingungan
"Jangan Eh! Cepat mandi dan turun untuk makan malam!"Sang ibu segera meninggalkannya

"Aku tidak dibuang?" Ren menggelengkan kepalanya sambil tersenyum
"Aku tidak mengerti"Ujarnya.
Ia segera mandi dan mengganti pakaiannya. Tak lupa ia mencuci kimononya agar dapat digunakan lagi. Kadang beberapa pelayan panik karena melihat Ren selalu membersihkan sendiri pakaiannya. Kecuali jika ia sudah sangat lelah ia akan mengumpulkan pakaiannya untuk dicuci pelayan.

YOU ARE THE BLUE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang