Ch. 18 ---- Hikaru & Hikari

4.1K 426 12
                                    

Tak terasa beberapa tahun berlalu begitu cepat. Kini Ren hampir menyelesaikan kuliahnya. Walaupun ia sempat berhenti setahun, namun ia tetap berinisiatif untuk tak hanya mengandalkan Seiji sebagai tulang punggung keluarga, jadi ia setuju ketika ayahnya memintanya untuk kembali ke sekolah walaupun itu artinya ia harus membagi waktunya untuk belajar dan mengurusi kedua anaknya.

Ren kini tengah dalam perjalanan pulang dari universitas. Karena esok hari liburan panjang akan dimulai, ia ingin berjalan-jalan sebentar dipusat perbelanjaan. Ia mampir ke sebuah supermarket, ketika matanya melihat poster diskon besar-besaran. Walaupun awalnya tak ingin tergoda, namun ia tetap berakhir masuk ke supermarket tersebut.

Setelah puas mendapatkan semua yang diinginkannya, Ia menoleh ke arah ponselnya kemudian menepuk keningnya. Ini sudah sangat terlambat untuk menjemput kedua anaknya dari taman kanak-kanak. Seiji akan pulang sedikit lebih malam, sedangkan Hikaru tak pernah mau dijemput oleh sang nenek apalagi paman-pamannya.
"Hikaru pasti akan meneriaki ku lagi"gumam Ren pelan
"Ren!" Ujar sebuah suara dari belakangnya
"Ah...Ken-senpai" Ujar Ren pelan
"Ehhh... kau belanja cukup banyak...apa kau tinggal sendirian? bolehkah aku berkunjung?"tanya senior Ren yang baginya terdengar sangat menyebalkan.

Ren ikut serta dalam sebuah acara bakti sosial beberapa hari yang lalu, dan mulai saat itu Senior yang tak pernah lulus dalam sebuah mata kuliah itu terus mengikutinya kemana pun ia pergi.
"Ini sudah hari kelima..."batin Ren kesal
Seniornya itu melihatnya dengan mata berbinar-binar.
"Ah..maafkan aku, aku harus segera menjemput putra dan putriku"Ujar Ren kemudian melesat pergi dengan cepat

Ren berlari hingga sampai di depan taman kanak-kanak yang sudah mulai kelihatan sepi. Ia mengintip sebentar namun kemudian sepatu kecil terbang hampir saja mengenainya.
"Mama!!! Kau sangat lama!"Bentak Hikaru
"Maafkan aku...aku harus berbelanja untuk membuatkan kroket untukmu"Ujar Ren membohongi putranya itu. Ia mengangkat sepatu itu kemudian menciumi puncak kepala Hikaru.
"Dimana Hikari-chan?"tanya Ren sembari menatap putranya yang terlihat seperti preman kecil itu.
Hikaru menunjuk ke arah rak buku.
Ren langsung saja masuk dan memberi salam pada beberapa guru yang sedang menemani Hikari.

"Hikari-chan sudah bisa membaca...padahal anak-anak yang lain masih menikmati hari-hari mereka dengan bermain" Ujar seorang guru
"Ayahnya sangat senang mengajarinya dan memperkenalkannya pada buku-buku baru... tak heran ia lebih menyukai buku"Ujar Ren sambil tertawa.
Ia berlutut kemudian menciumi kepala putri kecilnya itu.
Hikari yang baru saja sadar Ren ada disisinya langsung cepat-cepat menaruh buku itu kembali ke raknya.

"Mama...mengapa kau sangat lama hari ini?"tanya gadis kecil itu pelan
"Mama harus membeli beberapa bahan makanan untuk dimasak malam ini...maafkan mama Hikari-chan"Ujar Ren sembari mencium pipi Hikari
Gadis kecil itu hanya memeluknya erat tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Kepribadian kedua anak Ren benar-benar bertolak belakang. Hikari lebih pendiam,namun ia tak keberatan bekerja sama dengan sang kakak untuk mengerjai orang-orang di dalam rumah. Sedangkan Hikaru, ia membuat Ren berulang kali dipanggil karena berkelahi. Kata-kata yang keluar dari mulutnya pun terlalu polos hingga membuat beberapa orang dewasa yang mendengarnya jadi tersinggung.

"Aku baru ingat...ia mewarisi bibir nii-san yang begitu menyebalkan! apa karena aku sempat kesal pada nii-san ketika aku mengandung"
Ren menggandeng tangan Hikaru dan menggendong Hikari di punggungnya, serta tangan kirinya sedang memegangi kantong plastik berisi belanjaannya tadi.
"Kami pulang!" Ujar Ren dan kedua anak itu bersamaan.
"Buka pintunya Hikaru..."Ujar Ren karena kedua tangannya sudah penuh dan Hikaru sama sekali tak ingin melepaskan tangannya.
Hikaru membuang pandangannya ke arah lain.
"Hikaru!"
"Hukuman untuk mama! Mama terlambat menjemputku dan Hikarin!"
Ren menghembuskan nafasnya pelan. 

YOU ARE THE BLUE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang