"Ren, bagaimana keadaanmu?"tanya sang ayah saat Ren bergabung untuk sarapan bersama mereka.
"Sudah lebih baik Ayah..."ujar Ren pelan
Sang ayah meletakkan peralatan makannya dan mengusap rambut Ren.
"Sudah lama sekali rasanya aku tidak mendengarmu menyebut kata Ayah"Ujar sang ayah
Ren menunduk. Ia baru saja sadar jika ia bicara dengan normal.
"Syukurlah kau baik-baik saja Ren"Ujar sang ibu diseberangnya.
"Ah.. Benar. Ibu hampir saja lupa. Mulai hari ini, kau bisa berangkat bersama Shin. Kami sudah mengurus kepindahanmu ke sekolah Shin. Kau akan baik-baik saja di sana Ren"lanjut sang ibu lagi.
Ren baru saja ingat, ternyata seragam di atas meja itu miliknya. Ia berpikir Anzu pasti salah memasukkan seragam Shin ke kamarnya.
"B-baiklah"
Ren menatap ke arah Shin yang terus menikmati makanannya dan tidak peduli pada Ren.Setelah selesai sarapan dan bersiap-siap Ren dan Shin diantar menggunakan mobil yang sama. Ren hanya bisa duduk jauh dan menatap keluar jendela.
"Sudah berapa lama sejak terakhir aku naik mobil"
"Ada apa?"tanya Shin saat melihat tampang bingung Ren. Seperti biasa nadanya pada Ren masih sangat dingin.
"Tidak apa-apa"Ujar Ren pelan. Ia hanya menunduk sepanjang perjalanan.
Ia sempat berpikir apakah ia harus turun lebih dulu, jauh dari gerbang sekolah. Ia ingin bertanya pada Shin namun Shin tidak menghiraukannya."Mm.. Aku akan turun sebelum pintu gerbang"Ujar Ren sambil menoleh ke arah Sopir
"Tapi tuan muda.. "
"Kau tidak perlu turun sebelum gerbang. Walaupun kau jalan kaki dari rumah hingga sekolah, orang-orang selalu dengan mudah mengenalimu"Ujar Shin ketus.
"Hmm.. "Ren bergumam kesal.
Saat mobil berhenti tepat di depan gerbang, Shun turun lebih dahulu kemudian Ren mengikutinya. Seperti yang di duga, mereka langsung jadi pusat perhatian. Ren sangat risih saat ini. Apalagi ia sedang dilihat oleh banyak anak orang kaya. Ia tak terbiasa berbaur bersama mereka.Shin berjalan dengan cepat di hadapan Ren. Saat mencapai koridor yang sepi ia berbalik.
"Mengapa kau mengikutiku?"tanya Shin.
"Huh? Aku.. "Ren menoleh ke sekelilingnya. Ia bahkan tidak tahu Shin akan pergi kemana.
Shin membalik tubuh Ren dan mendorong punggungnya.
"Itu ruang guru! Jangan mengikutiku!"Ujar Shin kesal kemudian segera meninggalkannya.Ren sendirian memberanikan diri mendekati pintu ruang guru itu.
Sebelum Ren mengetuk, pintu itu sudah dibuka lebih dahulu.
"Ren... "Sebuah suara menyapanya
Ren membeku melihat sosok di depannya. Itu adalah Masunaga, sang guru les Musik Shin sekaligus kekasih Shin(?).
"Um.. H-halo.. "Ujar Ren sambil menunduk.
"Masuklah. Aku sudah menunggu"ujar Masunaga pelan
"Eh?"
"Aku akan menjadi Homeroom teachermu, Ren. Masuklah dulu. Aku akan membawamu ke kelas saat bel berbunyi"Ujarnya lagi.
Ren memasuki ruangan itu. Ia agak terkejut, ternyata ada ruangan-ruangan kecil lainnya disana.
"Seperti yang diharapkan dari sekolah elit"
Masunaga membawanya ke ruangannya.
"Duduklah"
Ren segera duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Jadi, selamat datang Ren."
Ren mengangguk sambil tersenyum ia tidak tahu harus berkata apa.
"Jadi namamu Toujou Ren?"
"Ya.. "
Masunaga terlihat masih punya pertanyaan lanjutan namun ia sepertinya tidak berniat bertanya. Ia hanya sibuk melihat-lihat file Ren.
"Mm... Masunaga-sensei.. Apakah disini ada klub Kyudo?"tanya Ren pelan
"Hmm... Ah.. Ya. Kau bisa segera menuju ke sana saat pelajaran selesai."
"Baiklah."Ren kembali menunduk suasana agak canggung. Ia bingung harus bertanya apalagi, semenjak Masunaga juga tidak berkata apa-apa.Mereka sama-sama hening.
"Ren...
Ren mengangkat kepalanya dan mekihat ke arah Masunaga-sensei.
"Maafkan aku... Malam itu, tidak ada yang terjadi antara aku dan Shin"
"A-anda tidak harus menjelaskannya padaku.. "Ujar Ren sambil menggaruk-garuk pelipisnya. Ia tidak tahu harus bagaimana menanggapi kata-kata Masunaga
Masunaga menghembuskan nafasnya pelan.
"Aku berniat mengembalikan ponselmu. Aku hanya ingin bicara denganmu..
"M-masunaga Sensei.. Anda tidak perlu khawatir aku tidak mengatakannya pada siapapun.. "Ren langsung saja memotong pembicaraannya.
"Ren... "Masunaga menatapnya dengan tatapan agak sedih namun Ren membuang pandangannya ke arah lain.
Bel berbunyi memecah keheningan antara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE THE BLUE SUMMER
Roman d'amourStory By:@Aoisky1412 Cover By:@Ariski Ichigami Ren (16); Tuan muda dari Grup Ichigami yang kaya raya. Ia mempunyai kembaran yang lebih tua darinya Ichigami Shin (16). Dari kecil Ren dirawat oleh neneknya. Saat neneknya meninggal, ia dibawa untuk ti...