Chapter 26

987 49 0
                                    

Suara dentuman gema terdengar beberapa kali. Semua penonton berteriak histeris seiring suara dentuman berbunyi. Ditengah-tengah teriakan para penonton seorang wanita muda sedang tertawa terbahak-bahak dipojokan.

"Tuh setan kagak luntur apa make up nya di air?! Hahaha..," tawa Ephine kembali terdengar ditelinga Aidano.

Bahkan Aidano ikut tertawa beberapa kali karena Ephine. Suara tawa Ephine bak penyakit yang menular.

Bahkan beberapa penonton lainnya menatap Ephine kebingungan. Bagaimana ada orang yang tertawa terbahak-bahak disaat menonton film horor? Mungkin hanya orang gila, tetapi Ephine tidak gila.

Beberapa menit kemudian, film pun selesai. Semua orang berhamburan keluar dari dalam bioskop.

"Filmnya ngakak bat dong," ucap Ephine yang masih tertawa, mengingat potongan film tadi.

"Lo gak usah ngomongin cewek gue kalo gak mau mati!" Tiba-tiba saja Aidano mendorong seorang cewek yang masih sepantaran dengannya, ke tembok.

"Dano!" Ucap Ephine terkejut.

Perempuan yang berada dihadapan Aidano hanya bisa diam dan mematung. Tatapan tajam Aidano benar-benar membuat semua orang akan bergidik ngeri.

Sedangkan Aidano sedang mencoba untuk menetralkan emosinya. Sekali saja ia salah pergerakan, maka ia akan membuat trauma Ephine kembali. Ia tak mau Ephine-nya mendiami dia untuk beberapa jam atau 1 hari full.

Tampan, tapi iblis.

Itu sebutan yang tepat untuk Aidano Kelvin Danendra.

"Dan, udah."

"Kita pergi."

Aidano menarik tangan Ephine, meninggalkan perempuan tadi yang masih mematung ditempat.

Aidano menarik Ephine ke suatu tempat makan terdekat bioskop.

"Kenapa sih lo kayak gitu?" Tanya Ephine dengan sedikit emosi.

"Gue gak suka dia ngomongin lo."

"Emang mereka ngomongin gue apa?"

"Udah gak usah dibahas."

"Aidano!"

"Gak usah dibahas Ephine. Ngerti?"

"Tapi-."

"Gak ada tapi-tapi lagi Josephine!" Ephine diam. Ia selalu diam jika Aidano sudah memanggilnya dengan kata 'Josephine.'

Setelah pembicaraan itu, Ephine sama sekali tak berbicara pada Aidano. Ia ada sedikit rasa 'takut?'

"Mereka bilang  kamu gila karena nonton horor, tapi ketawa. Aku gak suka mereka ngomong gitu!" Ucap Aidano sambil memegang kedua tangan Ephine.

Ugh, Aidano selalu bisa membuat Ephine luluh.

"Jangan diemin aku terus."

"Gue gak diemin lo Aidano. Gue udah biasa dikatain gitu. Gue sebenarnya gak pernah takut sama film horor, tapi gue takut kalau liat hantu beneran!"

"Kalau kita marahan tuh jangan pernah diemin aku, Ephine."

"Gue gak diemin lo. Gu-gue cuma se-sedikit tak-takut, maybe," ucap Ephine yang terbata-bata.

"Kenapa harus takut? Aku cuma gak mau kehilangan kamu." Ephine diam.

"Dano!" Aidano dan Ephine menatap seseorang.

"Lo mau apa lagi?" Suara Aidano terdengar datar tetapi menyeramkan.

"Lo ngapain kesini?" Laki-laki itu masih bertanya dengan wajah ceria.

my stupid badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang