Mereka yang sedang asik mengobrol, lantas memutar balikkan badannya menghadap orang yang berdeham tadi. Kali ini, Yoora yang langsung angkat bicara karena dia pastinya akan memperkeruh suasana saja. "Ngapain lo kesini?" sinis Yoora menatap cowo di depannya.
"Cielah biasa aja dong...gue cuman mau ngasih ini." ucap Kyungsoo yang merupakan teman sekelas Putri, sambil menyodorkan kertas yang di gulung-gulung.
"Dari sapa tuh?" Hara bertanya antusias.
"Dari kakel...gua gatau namanya siapa, lupa."
"Thanks." ucap Putri
Point pertama, pulang bareng gue, gue tunggu di parkiran. Gak dateng, tambah jadi 10 point.
Itulah yang tertulis di atas kertas tadi.
"What?" bingung Hara terhadap isi secarik kertas itu. "Nambah gitu?" tanya nya heran.
"Wahh gak bisa di biarin tu kakel...makin ngelunjak aja njir," potong Yoora emosi.
"Hufftt...gue ikutin alur mainnya." Putri hanya pasrah untuk saat ini. Bukan pasrah tentang Taehyung bukan, tapi pasrah karena dia sudah cukup lelah meladeninya untuk saat ini.
"Beneran? Lo, gapapa kan?" tanya Yoora ragu.
"Hm."
***
Bel pulang sudah berdering lima menit yang lalu. Kelas yang di tempati oleh Putri juga sudah kosong. Kini, hanya tersisa seorang gadis yang masih duduk bersandar pada bokong kursi kayu di sebelahnya. Rasanya, beban hidup makin bertambah saat ia di tinggali dia. Dia yang selalu ada, selalu membuat tersenyum, dan selalu membuat nyaman, kini telah pergi untuk selamanya. Tinggallah kenangan dan kata-kata terakhir yang di sampaikannya, yang harus gadis itu jaga dan ingat selamanya. "Ekheem."
Deheman itu membuyarkan lamunan sang gadis. Ia hanya memutar bola matanya malas, merasa jengah karena ia menatapnya lekat, gadis itupun angkat bicara, "ayok."
Mereka pun pergi menuju tempat parkir.
"Naik."
Satu kata yang keluar dari mulut seorang namja yang tengah memperhatikan gadis di depannya.
Tak menunggu lama, Putri pun naik ke atas motor Taehyung, dan mereka pun pergi dari area sekolah yang sudah cukup sepi itu.
"Mau mampir makan gak?" tanya Taehyung sambil melirik-lirikkan arah pandang matanya lewat kaca spion, yang sengaja ia sorotkan ke arah gadis itu.
"Terserah."
"Yaudah mampir, gua laper."
"Ya."
"Mau pesan apa?" tanya Taehyung yang kini, mereka sudah duduk manis berhadapan di meja restoran seafood."Terserah." satu kata yang keluar dari mulut gadis itu. Ia terus memfokuskan matanya ke layar handphone yang rupanya sedang berbalas chat dengan seseorang.
"Ck, kalo ngomong sama orang tuh liat mukanya, jangan fokus sama handphone doang, gua gasuka di cuekin." ucap Taehyung yang tengah merampas handphone gadis di depannya itu.
"Yauda cepetan, gue gaada banyak waktu buat nemenin lo makan doang."
"Lo kenapa si? Marah?"
"Gaada yang marah. Cepetan atau gue pulang."
"Gausah marah-marah, ntar gue makin suka."
Gadis itu hanya memutar bola matanya malas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KTH-PERJODOHAN (PROSES REVISI)
RomanceBut, penyesalan emang selalu datang di akhir. Begitupun dengan seorang Yeoja kelahiran Seoul ini. Ini bukan tentang kisah perjodohan semata, tapi juga kisah ini mengajarkan kita untuk menghargai seseorang yang telah berjuang. Jangan menyia-nyiakan m...