Saat ini, dirinya tengah berada di atas jok motor seseorang. Ia hanya perlu hiburan untuk menenangkan fikirannya.
Beberapa suara derum motor terdengar memekik telinga, saat mereka sampai di suatu tempat. "Yakin lo mau balik lagi?" tanya seorang namja yang membonceng Putri tadi.
Satu tahun yang lalu, lebih tepatnya sebelum 'dia' pergi, Putri diajak untuk pergi ke suatu tempat. Namun setelah sampai, gadis itu hanya mengerutkan keninganya bingung. "Kamu ngapain bawa aku kesini?" tanya gadis itu tak mengerti.
"Ini, tempat yang aku bilang bisa nenangin diri," ucapnya.
Gadis itu membelalakan matanya kaget, "kamu sering ketempat gini?!"
"Ada dua tempat yang bisa bikin aku ngilangin masalah, pertama arena balap dan kedua club," jawabnya enteng.
"What? Club? Kamu...sering minum?" tanya Putri ragu-ragu.
"Maaf..." lelaki itu menundukan kepalanya merasa bersalah.
"Kenapa kamu jadi kayak gini Chan..." tanyanya sedih
Yaps, 'dia' yang di maksud adalah Chanwoo. (Bagi yang lupa 'dia' itu siapa, di beberapa chapter ada kata dia yang belum aku jelasin, dan di chapter ini aku jelasin. Lebih tepatnyaa ini chapter flashback ya guys)
"Maaf...aku gaada cara lain lagi supaya masalah aku ilang...cuman ini yang bantu aku biar ngilangin masalah."
"Memangnya seberat apasih masalah kamu? Sampe-sampe harus dateng ke tempat kayak gini."
"Kamu gaakan ngerti masalah aku. Percuma aku cerita...buang-buang waktu."
"Chan please...kamu sendiri yang bilang, kalo ada masalah kita harus sama-sama nyari solusinya. Jangan kaya gini pliss, aku gamau kamu kenapa-napa," ucap Putri yang sudah mengeluarkan air matanya.
"Maaf...kayaknya kita gausah ketemu lagi Put. Ini terakhir kalinya kita ketemu. Aku ga bisa maksain."
Gadis itu membelalakan matanya, terkejut. Sungguh, demi apapun dia tak mengerti arah pembicaraan lelaki di hadapannya ini.
"Kamu kenapa sih Chan? Ada masalah sama aku? Aku bikin salah?"
"Gak ada."
"Plis bilang, kalo kaya gini, aku gabakalan tau dimana letak kesalahan aku." tangis gadis itu pecah, beriringan dengan tangannya yang saling menggenggam hangat.
"Gimana gak masalah, kalo letak kesalahannya itu adalah Papa kamu!!!" teriak Chanwoo emosi.
Mendengar itu, Putri mengangkat kepalanya, menatap manik lelaki di depannya yang sedang marah.
"Papa aku kenapa? Kalian akur kan? Ko bisa ada masalah? Cerita sama aku plis."
"Papa kamu ngelarang aku dan keluargaku untuk berhubungab lagi sama kamu," ucapnya sambil menunudukan kepala.
Genggaman tangan mereka semakin erat. Seperti pistol yang di tembakkan, amat sakit Putri mendengar hal itu. Namun, ia tak mengerti permasalahan apa yang membuat Papah nya ingin membunuh mereka?
"Impossibble...gimana bisa Papah bisa bilang gitu ke kalian? Keluarga kita udah akrab banget Chan!" jawab gadis itu dengan menaikkan oktaf suaranya.
"Kamu gatau masalahnya! Ini yang membuat aku akhir-akhir ini menjauh dari kamu, maaf, kayaknya kita gausah bertemu lagi."
"Aku gamau Chan...cuman mau orang yang bisa ngertiin aku...hiks...kamu cerita dulu apa masalahnya." gadis itu tak bisa membendung air matanya. Ia sudah menangis dengan air mata yang deras, tubuhnya terguncang hebat, tangannya masih menggenggam satu sama lain, semakin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KTH-PERJODOHAN (PROSES REVISI)
RomanceBut, penyesalan emang selalu datang di akhir. Begitupun dengan seorang Yeoja kelahiran Seoul ini. Ini bukan tentang kisah perjodohan semata, tapi juga kisah ini mengajarkan kita untuk menghargai seseorang yang telah berjuang. Jangan menyia-nyiakan m...