Where's Septia?

22 3 0
                                    





Simon say's ulin real vibe killer~~~
Killer~~~ killer~~~

Itu bunyi hapenya Novi yang ada di atas nakas kamarnya, karena sekarang dia abis mandi dan mau ganti baju.

"Papa Septia? Kok telepon sore gini?" Novi yang ngambil hape dia dan cek siapa yang nelpon, dan ternyata yang nelpon ayahnya Septia. Jarang ayah Septia telepon, kecuali ada hal penting.

Novi menggeser ikon hijau untuk menerima telepon.

"Halo? Om kenapa telepon? "

"Septia ada dirumah kamu nggak? Tadi om tanya sama April katanya nggak ada di rumah dia".

"Septia? Dia nggak pulang emangnya? Septia nggak ada disini om.. "

"Apa?! Lalu dimana dia?! "

"Ya.... Novi gatau om, om udah coba cari belom? Ntar aku sama bang Yoongi bantu cariin". Novi mulai khawatir karena mendengar suara ayahnya Septia yang marah beecampur khawatir.

"Om udah coba cari! Kali om minta tolong dengan sangat...... " kali ini Novi denger suara ayahnya Septia yang mulai bergetar.

Setelah itu telepon diputus sepihak oleh ayahnya Septia.

.
.
.

Di dalam ruangan itu, terdapat perempuan yang sedang berbaring diatas kasur dengan baju seragam sekolah yang belum diganti.

Perempuan itu kini mulai membuka matanya dan sedikit mengerjapkan matanya.

"Udah bangun cantik? " suara seorang laki laki membuat perempuan itu sedikit terkeju. Tapi perempuan ini kemudian mulai bingung dengan wajah laki laki yang ada di hadapan nya ini.

"Septia? " kata laki laki itu lagi.

"J-jimin? " perempuan itu ternyata Septia yang kini menebak wajah laki laki itu dan ternyata dia adalah Park Jimin.

mereka berdua sekarang berada dalam satu kamar lebih tepatnya kamar Jimin. Jimin hanya tinggal sendiri karena orang tuanya tinggal di Korea.

Jimin membalikkan badannya membelakangi Septia dan mulai membuka bajunya. Jimin hanya memakai kaos hitam tanpa lengan.

"J-jimin elu mau ng-ngapain? " tanya Septia dengan gemetar dan membuat Jimin berbalik melihat Septia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"J-jimin elu mau ng-ngapain? " tanya Septia dengan gemetar dan membuat Jimin berbalik melihat Septia.

Jimin sudah melepaskan bajunya dan mendekati Septia yang mulai mundur kala Jimin semakin dekat hingga punggung nya menghantup dinding kamar.

"Kalau hati elu gabisa gua miliki, setidaknya tubuh elu bisa gua cicipi..... " bisik Jimin di telinga Septia.

"Hiks........ J-jebal... Jangan lakukan! " Septia sudah gemetar ketakutan mendengar nada bisikan yang begitu tak bisa diartikan oleh Septia.

My Friends Are Never Gone//ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang