Dew of Eternity Pt 3

747 126 16
                                    

Episode 10,
Dew of Eternity Pt 3

Sana tidak tahu jika sensasinya sangat nikmat ketika vampire itu merengkuh tubuhnya sedang darahnya dihisap. Ia bersumpah, ada hal lain yang membuat ritual itu berbeda. Tangannya ia letakkan di leher dingin si vampire. Sana sama sekali tidak mengelak ketika vampire itu mendorongnya hingga terbaring. Ia bahkan tidak sadar rasa nikmatnya diganti oleh ciuman-ciuman lembut yang merangkak di sepanjang lehernya.

Vampire itu punya paras yang tampan, Sana berani mengakuinya. Matanya yang gelap memikat adalah poin pentingnya. Hingga tersisa satu senti lagi dan vampire itu akan mendapatkan bibirnya.

Sana membuka matanya terkesiap. Peluh bercucuran dari pelipisnya. Napasnya tersengal. Sedetik kemudian ia hembuskan napas lega karena adegan panas itu hanyalah bunga tidur.

Malam itu Sana makan malam seorang diri. Vampire itu tidak ada di kursi pianonya. Di penghujung hari, Sana terduduk di balkon kamar memikirkan betapa liar imajinasinya kala itu. Hanya memikirkannya saja sudah membuatnya berkeringat dingin. Ia harus menemukan cara untuk membunuh si vampire secepat mungkin.

Sana bangkit dengan cepat. Ia mengambil pasak perak yang ia simpan di laci nakas. Langkahnya begitu cepat namun Sana yakin tak banyak suara yang ia timbulkan sampai ia tiba di ruangan berisi peti mati itu.

Lilin menyala di kiri kanan dan suasananya dingin seperti semula. Tak menunggu lama, Sana kembali membuka peti itu hanya untuk hasil yang sama.

Sialan.

Kemana vampire itu?

Gadis itu duduk di tepi peti dan menemukan sebuah petunjuk penting. Di balik penutup peti itu terukir beberapa silabel yang mencerminkan si pemilik peti.

"Kim..."

"Tae..."

"Hyung," Sana mengejanya.

"Kau yang membangunkanku?" Sana tersentak mendengar suara itu tepat di telinganya. Refleks ia menodongkan pasak perak itu pada si vampire.

Vampire itu tidak terkejut. Netranya terarah pada pasak perak di tangan Sana sebelum ia tatap iris cokelat si gadis. Itu adalah pertama kalinya Sana menatap seorang vampire begitu dekat dan ia terkejut, vampire bernama Kim Taehyung itu yang ada di mimpinya semalam.

"Jangan menyentuhku!" gertak Sana. Di luar dugaan, Taehyung tersenyum seolah pasak perak di depannya bukanlah ancaman.

"Kupikir kau suka mimpi yang kuberikan," Sana mengernyit. "Ahh, darahmu benar-benar menguji kesabaranku!"

Sana tidak membuang kesempatan lagi, dalam hitungan detik ia menancapkan pasak perak itu ke dada Taehyung. Ia bisa melihat raut keterkejutan Taehyung saat benda tajam itu menusuk jantungnya.

"Is this what I get after my goodness to you?" Sana mengambil langkah mundur. Jantungnya berdegup kencang, dalam hati ia ingin meyakinkan bahwa misinya telah selesai.

"Kau dulu hanyalah bayi sebatang kara, jika bukan karena aku, kau mungkin sudah mati kedinginan." Taehyung menahan perih ketika ia mencabut paksa pasak itu dari jantungnya. Sedetik kemudian Taehyung membuang pasak itu hingga terdengar suara yang bergema.

Kini netranya kembali pada si gadis yang mulai ketakutan.

"Aku tidak dibunuh dengan mainan itu, Sana." bisiknya. "Kutunjukkan padamu, yang terjadi 20 tahun yang lalu!"

Ketika Taehyung mengucapkan kata terakhirnya, dunia menjadi gelap bagi Sana. Tubuhnya terasa dingin tapi perlahan sebuah bayangan muncul.

Malam itu, tanah bersimbah darah mengiringi kelahiran seorang bayi perempuan. Naas, kondisi sang ibu dan bayinya sama-sama kritis dan mereka berada jauh dari pusat kota. Hal yang memaksa wanita itu bersimpuh di depan seorang vampire untuk menolong putrinya.

Persetujuan itu terjadi atas nama kontrak darah, tepat sebelum si ibu menghembuskan napas terakhirnya. Kisah tidak selesai sampai di sana karena si bayi tidak berhenti menangis dan dengan segenap pengampunannya, vampire yang tengah berbaik hati itu menyerahkannya pada seorang ibu yang kehilangan janinnya.

Sana terbangun merasakan sebuah mawar menyapu pipinya. Ia pun tersadar bahwa ia kini berada dalam peti mati sedang vampire itu menatapnya dingin.

"Akan kupersingkat," ujarnya dengan suara rendah.

"Kau adalah milikku, Sana."

*

P.s: review dong!
next may be M rated, so I plan to private the chapter 🙊

MoonwakeWhere stories live. Discover now