Kayla berjalan ke luar kelas Rasya dengan air mata yang terus mengalir. Rasya sukses membuat Kayla benar benar hancur.
Kayla tidak langsung ke parkiran. Dia lebih memilih ke belakang sekolah untuk menenangkan fikiran nya. Namun air matanya tidak berhenti mengalir
"Lu itu kayak cewek murahan tau" kata kata Rasya yang menyebutnya murahan terus terngiang bagian di kepalanya. Ia tak menyangka cowok itu akan berkata sekadar itu padanya
"Kayla" tiba tiba sebuah suara memanggil namanya. Kayla berbalik dan mendapati Devan ada di belakangnya saat ini
"Lu kenapa Kay" ucapnya lagi
"Ngga papa "
"Keadaan lu ngga bisa berbohong kay" kini Devan sudah duduk di sebelah Kay
"lu belum pulang, kok bisa ada di sini" tanya Kay
"Gue habis ngembaliin barang ke gudang. Lu belum jawab pertanyaan gue. Lu kenapa Kay"
"G..gue.." Kayla mencoba bercerita. Namun dia tidak kuat menahan tangis nya
"Yaudah kalau lu ngga mau cerita ,gue ngga maksa"
Kayla menangis sejadi jadinya di depan Devan
Devan lalu membelai lembut kepala Kayla
"Udah, Kay. Lu jangan menyiksa diri lu kayak gini. Mending sekarang kita pulang. Udah mau magrib nih"
Kayla mengangguk. Tangisnya perlahan berhentu
.
.
"Gue anterin lu pulang yah" kata Devan"Ngga usah kak, gue bawa mobil"
"Mobil lu taruh di sini aja, aman kok. Besok pagi gue jemput lu"
Kayla akhirnya mengangguk. Ia memang tidak bisa mengemudi salam kondisi seperti itu.
Karibnya Kayla pulang di antar Devan. Alex yang kebetulan ada di luar rumah menghampiri mobil Devan.
Kayla turun dengan mata sembab, menandakan dia habis menangis. Alex lalu bertanya pada Devan
"Kenapa dia"
"Kaga tau gue, pas ketemu udah nangis dia"
"Hm. Okelah makasih dang nganterin dia"
"Sip, gue pulang dulu"
"Oke"
Mobil Devan melaju meninggalkan halaman rumah Kayla. Kayla sudah terlebih dulu masuk ke dalam rumah.
Dia melangkah menuju kamar nya, dia ingin menenangkan fikiran nya.
Kayla lalu mandi dan mengganti seragam nya. Tak lama pintu kamar Kayla di ketuk
"Masuk kak, ngga di kunci kok"
Alex lalu membuka pintu dan langsung masuk. Kayla yang sedang menyisir rambut di depan cermin berbalik sebentar lalu melanjutkan aktivitasnya
"Kenapa lu, kok bisa nangis?. Ruth lagi"tanya Alex langsung
"Engga kok"
"Terus kenapa"
"Ngga papa" Kayla berusaha menyembunyikan semuanya. Mau bagaimana pun juga Alex adalah teman baik Rasya Kayla tidak mau mereka bertengkar hanya karna dia
"Rasya" tebak Alex membuat Kayla berhenti menyisir rambutnya. Kayla lalu duduk di pinggir kasurnya.
"Lu di apain"
"Ngga di apa apa in bang, gue yang salah kok. Udahlah ngga usah di bahas lagi"
"Udah ngga papa, cerita aja. Gue ngga bakalan ngapa ngapa in dia kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
TREU✔
Teen Fiction" Jika ada sesuatu hal yang lebih indah daripada mencintaimu, aku akan tetap memilih untuk mencintaimu." -Nathanial Abrisam Raffasya "Kesetiaan itu datangnya dari hati dan niat, bukan dari sebuah kata-kata" -Adara Mikhayla Pratama •'TREU'...