EPILOG

742 15 19
                                    

10 Tahun Kemudian...

Rasya meminum secangkir kopi di tangannya

Dihadapannya sebuah tab menampilkan tabel keuangan perusahaan

"udah dulu kerjanya" kata Seorang wanita sambil duduk di sebelah Rasya

"ini aku buatin kue"

"Makasih" kata Rasya lalu mematikan tab nya

"Kamu udah baca chat dari Alex?" Rasya mengangguk

"Kamu ikut kan"

"Tapi Rell"

"Rasya, mau sampai kapan kamu lari, semua udah berubah 'dia' pasti ngerti" kata Aurel meyakinkan pria yang sudah sah menjadi suaminya itu

Rasya akhirnya mengangguk

"Aku daftar nama kita yah" lagi lagi Rasya hanya mengangguk

.

"Rasya" Dunia sekan berhenti berputar tepat saat nama itu tertulis di grup chat mereka, menandakan bahwa pria itu akan datang bersama istrinya ke acara reuni mereka besok

Kayla menarik nafas menenangkan diri, pria itu benar benar akan datang

"Kay" panggilan yang membuat Kayla mendongak melihat seorang pria berjas lengkap dengan dasi berdiri di hadapannya

"ayo" Kayla mengangguk lalu berdiri

Menggandeng tangan pria di sampingnya

.

Mereka tiba di acara peresmian cabang baru perusahaan milik mereka

"Selamat Dev, lu emang hebat" kata Alex yang juga datang ke acara tersebut sambil menjabat tangan Devan

"Thank You"

"Eh, ngomong ngomong besok kalian dateng kan" tanya Ruth yang kini berstatus sebagai istri Alex

Lucu memang, saat sekolah dulu mereka bukan teman, bahkan selalu bersaing bersama Kayla untuk mendapat hati seorang Rasya, dan pada akhirnya tak ada yang berhasil menjadi akhir dari perjalanan cinta seorang kulkas berjalan

"di usahain" jawab Kayla

-

-

-

Hari ini tiba, hari dimana Kayla akan kembali bertemu pria yang sudah 10 tahun tak dilihatnya, bahkan ketika acara pernikahannya dengan Devan

Pria itu benar benar tak bisa dihubungi, pernikahannya dengan Aurel saja benar benar tertutup

Kayla melangkahkan kaki nya menatap gedung sekolah yang sudah sangat berubah sejak 9 tahun terakhir

Kayla lalu berjalan bersama Devan menuju Aula sekolah, tempat acara reuni akan dilaksanakan

Tiba tiba Kayla menghentikan langkahnya

"Kenapa" tanya Devan

"ngga papa, aku, aku mau ke toilet bentar yah" izin Kayla di jawab anggukan singkat dari pria itu

Kayla berjalan menuju tempat yang sangat ingin di lihatnya

Kini Kayla berdiri di tengah lapangan

Tak ada yang berubah dengat tempat itu, hanya saja itu sudah bukan lagi lapangan utama, sehingga sedikit tak terawat

Kayla jongkok dan memegang permukaan lapangan yang cat nya sudah mulai pudar

Setetes air mata terjatuh begitu saja, membasahi lapangan yang sudah lama tak di gunakan itu

TREU✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang