Kayla terbangun merasakan sekuur badannya pegal
Namun dia sadar, Tangannya terikat di kursi
Dia memnjernihkan tatapannya mengelilingi ruangan gelap di hadapannya
Dia lalu mendapati Laras berdiri sambil tersenyum miring
"Udah sadar ya, efek stun gun nya lumayan" kata Laras membuat Kayla ingat kejadian sebelum dia terikat seperti ini
"Mau ngapain lu" Seru Kayla dengan suara bergetar, berusaha memberanikan diri
"Ngga ngapa ngapain kok kak, cuma main bentar doang"
Dia beralan mendekati Kayla sambil mencari sesuatu di saku nya
"Mana sih" gerutunya kemudian berjalan ke samping Kayla
Dia berjalan keluar lalu menghilang
Kayla lalu menggunakan kesempatan ini untuk membebaskan diri
Tapi tangannya terikat, dia berfikir keras, hingga melihat botol kimia yang tergeletak di sebelahnya
Kayla berfikir bagaimana dia bisa meraih benda itu, dia akhirnya nekat menjatuhkan badannya beserta kursi kayu yang terikat dengannya
"aw" dia merintih merasakan badannya sakit tertimpa kursi
Dia berbaring lalu memiringkan badannya
Tangannya berusaha meraih botol di belakangnya
"yes" seru nya merasakan benda itu akhirnya bisa dia gapai
sebelahtangannya meraba tali yang mengikatnya
"Cuma tali pramuka, ini pasti bisa putus" gumamnya
Dia lal membanting botol itu hingga pecah
Kayla memecamkan matanya mencoba berkonsentrasi
Tangannya mulai menyayat tali yang mengikat
"aw" rintihny lagi, merasakan kulitnya yang tak sengaja terkena pecahan botol
Dia melanjutkan kegiatannya, dan tak lama segala usahanya berhasil
Tali itu putus
Kayla tersenyum puas
Dia berdiri dan membersihkan badannya dari debu
Kayla meringis merasakan perih dari lukanya, darah terus menetes dari lukanya
Kayla menuju pintu dan mencoba membuka
Terkunci.
Dia menarik nafas lalu mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Rasya, namun tak ada jawaban
Dia akhirnya mengirim pesan dan mengatakan di mana dia disekap, berharap Rasya akan segera membaca dn menemuinya
Tiba tiba dia mendengar langkah kaki
Kayla langsung bersembunyi di sebelah pintu. karena jika pintu terbuka, otomatis dia akan tersembunyi
Laras membuka pintu dan masuk, matanya langsung tertuju pada kursi yang tergeletak, botol kimia yang pecah, dan
tetesan darah yang mengarah ke suatu tempat
Laras tersenyum tipis, lalu berjalan mengikuti arah tetesan darah
Kayla menutup matanya sambil menunduk dengan tubuh gemetar
"Mau sembunyi daari aku?" kata Laras pelan namun membuat badan Kayla merinding
Laras langsung mendekati Kayla dan menarik rambut gadis itu
"Aaa" teriak Kayla
Teriakan yang menarik perhatian seseorang yang ingin meletakkan bola futsal di gudang sebelah
"Sini" teriak Laras menarik Rambut kayla sambil menyeretnya
"ss..sakit Ras" kata Kayla sambil menangis
"Oh, Maaf kak, aku cuma mau main bentar, sama rambut kakak ynag cantik ini" katanya lalu mengeluarkan gunting dari saku celananya
"Laras! lumau apain rambut gue" seru Kayla
Laras hanya diam dan mendekati Kayla
Dia memegang ujung rambut Kayla dan menggunting kasar
Rambut rambut Kayla berjatuhan bersamaan ddengan gunting yang terus bergerak
"argh, tumpul" Kata Laras
Kayla hanya bisa menahan perih dari kepalanya, hingga tiba tiba pintu terbuka
Menampakkan seorang pria berseragam security, dan Devan yang berdiri dengan nafas terengah
"Kayla" seru Devan mendekati gadis itu
Sementara Laras langsung di amankan oleh Security
Dia langsung membawa Laras keluar, sementara wanita itu terus terusan berteriak hingga mengundang perhatian banyak orang
"Kay, lu ngga papa"
Kayla hanya bisa menangis
Refleks, Devan menarik Kayla masuk ke pelukannya, membiarkan gadis itu menangis sesuka hatinya
Tiba tiba Devan ditarik oleh seseorang
"Brengsek" kata Rasya lalu mendorong badan Rasya, menjauhi Kayla
Kayla terkejut dan berdiri
Rasya berjalan mendekati Kayla, berniat memeluk gadis itu, namun
Kayla menampar keras pipi Rasya
"Lu yang brengsek tau ngga, kemana lu. Gue nunggu hampir setengah jam, dan lu ngga balik dari toilet. Lu kemana hah? Telepon gue, pesan gue ngga aa yang lu jawab" Rintitan perkataan Kayla membuat Rasya terpaku
"Tapi seenggaknya luu ngga usah peluk peluk devan"
Kayla tertawaa mendengar perkataan Rasya
"Lu, lu bisa dekat dekat sma cewek manapun yang lu mau, tapi gue. Lu larang larang gue seakan akan gue yang paling salah disini"
"Tapi Aurel temen gue Kay"
"Devan juga temen gue" jawaban Kayla membuat Rasya benar benar tak dapat berbicara
Hp, Devan tiba tiba bunyi
Dia mengangkat telepon yang ternyata Dari Athalla
"Dev, Lu liat Rasya ngga, kalau liat kasih tau yah,bulang Aurel udah sadar buruan ke sini, dia di cariin Aurel, makasih katanya udah nganterin dia ke rumah sakit tadi" serunya dari sebelah sana
Devan terdiam, merutuki dirinya yang tak sengaja menekan tombol speaker
Rasya langsung merebut telepon itu dan berbicara
"Gue ngg-"
"Tungguin, dia bakalan ke sana secepat mungkin" suara Kayla membuat Athalla yang menelepon dari sana langsung mematikn teleponnya
"Udah sana pergi, kasian temen lu udah nyariin, gue duluan" ujar Kayla lalu pergi sambil menggandeng tangan Devan
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
TREU✔
Ficção Adolescente" Jika ada sesuatu hal yang lebih indah daripada mencintaimu, aku akan tetap memilih untuk mencintaimu." -Nathanial Abrisam Raffasya "Kesetiaan itu datangnya dari hati dan niat, bukan dari sebuah kata-kata" -Adara Mikhayla Pratama •'TREU'...