11•Klandestin

7.6K 201 0
                                    



HAPPY READING!🎀

•••

Saat ini Ghailan sedang duduk diatas kasur sibuk dengan laptop dipangkuannya, entah sedang mengerjakan apa, sementara Daksha kini tengah asik bermain bersama mainannya yang baru, seekor kucing betina berwarna putih sangat cantik,

Mengingat kejadian beberapa hari lalu dimana Daksha bersiteru dengan Libra, Daksha masih saja merasa lucu, ketika mendapati Libra akan pingsan Daksha buru-buru mengembalikan kembali kelinci putih itu , dari awal sebenarnya Daksha hanya berniat menggoda Libra saja, Daksha tak sungguh-sungguh menginginkan kelinci itu, tapi sebagai gantinya Ghailan jadi membelikan sebuah kucing untuk menemani hari-hari Daksha jika dirinya tidak ada dirumah.

Meonggg...

Meonggg...

"Apa sayang, owy lapar iya?" ujar Daksha kepada kucing putih itu yang ia berinama Snowyy karena bulunya yang menurut Daksha seputih salju.

Meonggg...

"Bentar ya, mommy ambilin owy makan" ujar Daksha sembari bangkit berdiri untuk menuju ruangan khusus Snow.

"Mau kemana?" Ghailan menyadari kebangkitan Daksha.

"Mau ambil makan owy"

Ghailan meletakan laptopnya diatas kasur, mencegah Daksha untuk bangkit.

"Biar aku aja, kamu duduk"

Ghailan kembali setelah mendapati makanan Snow, setelah memberi makan kucing itu, Ghailan menghampiri Daksha yang berada diatas kasur, Ghailan duduk ditepi ranjang, menatap perut Daksha yang kini sudah mulai membuncit, lucu.

"Kandungan kamu usianya berapa minggu?" tanya Ghailan tiba-tiba sembari mengelus perut Daksha.

Daksha dibuat mengernyit dengan ucapan Ghailan, tapi tak ayal Daksha menjawab juga.

"Empat belas minggu, kenapa?"

"Kamu gapernah cek kandungan?" ujar Ghailan.

Daksha dibuat meringis, benar Daksha tidak pernah memeriksakan kandungannya, pertama dan terakhir itupun ketika awal-awal mengetahui bahwa Daksha tengah mengandung.

"Ayo aku anter kamu sekarang buat cek kandungan" ajak Ghailan.

"Kenapa ga sama lo aja periksanya disini?" pertanyaan bodoh Daksha keluar begitu saja.

Ghailan hanya tersenyum menanggapi, lalu menggandeng tangan Daksha untuk bersiap-siap.

•••

"Janinnya sangat sehat, tapi tolong nyonya harus tetap mengontrol makanan , jangan banyak fikiran, karna itu akan berdampak pada kesehatan bayi nyonya" ujar Siska, dokter kandungan pribadi keluarga Gautama, Daksha mengangguk paham.

"Saya pengen tau jenis kelaminnya" ujar Ghailan datar.

"Maaf tuan muda, kalian bisa datang empat minggu atau enam minggu lagi kesini, ketika janin sudah berusia delapan belas atau duapuluh minggu baru kita bisa cek jenis kelaminnya"

"Ini saya kasih vitamin, jangan sampai lupa untuk diminum"

"Baik terimakasih dokter"

KLANDESTIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang