14• Klandestin

6.2K 236 8
                                        



HAPPY READING!🎀

•••

"Bagaimana?" tanya seorang pria yang sedang duduk di meja kebesarannya.

"Maaf tuan, saham perusahaan kita anjlok 75%, kita kehilangan kolega-kolega penting, mereka memutuskan tidak jadi bekerja sama dengan perusahaan kita secara sepihak dengan alasan yang tidak diketahui, dan investor besar dari USA yang sudah kita tunggu-tunggu pun sama beliau memutuskan kontrak kerja sama dengan kita"

"Arghhhh sial!"

"Biarkan anak itu yang mengurusi semua kekacauan ini, dia yang bertanggung jawab atas semuanya!" lanjutnya.

•••

Daksha menghampiri Ghailan yang tengah duduk di sofa ruang tamu sembari memangku laptop dipahanya, terlihat sangat serius, Daksha akui jika Ghailan sedang mode serius seperti ini terlihat lebih tampan dari biasanya.

"Hari ini jadwal aku cek kand—" belum sempat Daksha menyelesaikan ucapannya, Ghailan sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Aku gabisa anter, banyak kerjaan" tungkas Ghailan yang membuat hati Daksha sedikit mencelos.

"Ee-em oke, a-aku pergi sendiri aja" Daksha kembali pergi ke kamarnya untuk mengambil tas dan jaket,

Sebuah pesan masuk ke ponsel Daksha, yang berasal dari Aarav

Sebuah pesan masuk ke ponsel Daksha, yang berasal dari Aarav

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Anggap aja itu jam nya masih pagi ya, jam 09.30]

Daksha memejamkan matanya sejenak untuk menetralisir rasa gundah di hatinya. Tak ada salahnya kan jika Aarav hanya ingin mengantar. Daksha masih berdiam diri didalam kamar sampai suara notif dari Aarav menyadarkan lamunannya sedaritadi, ternyata Aarav sudah didepan.

Daksha menghampiri Ghailan untuk sekedar berpamitan.

"Aku pergi dulu" pamit Daksha yang hanya dibalas deheman dari Ghailan, Daksha dibuat bingung dengan sikap Ghailan hari ini, kenapa pria itu kembali bersikap dingin padanya.

Setelah kepergian Daksha, Ghailan menggeram membanting laptop yang ada pada pangkuannya, ia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang disebrang sana.

"Istriku sedang menuju kesana, jika sudah keluar hasil pemeriksaannya berikan padaku"

'Baik tuan muda'

•••

"D-dia ada dua" ujar Daksha antusias ketika mendapati dua janin bergerak dilayar monitor yang ada disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KLANDESTIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang