HAPPY READING!🎀•••
Ghailan dan Daksha sudah tiba di halaman basecamp, sesaat Daksha dibuat bergidik dengan bagunan didepannya saat ini.
"Kak lo beneran ngajak gue kesini?" ujar Daksha memastikan.
"Kenapa?"
"Kumuh banget, serius lo semua ngumpul ditempat kek gini?" ujar Daksha tak habis fikir, Ghailan hanya menanggapi dengan tersenyum tipis.
"Ayo"
•••
"Matiin rokok kalian semua!" ujar Ghailan lantang setelah sampai di dalam ruangan tempat biasa mereka berkumpul.
Semua yang ada di dalam terlonjak kaget dengan kedatangan ketua mereka secara tiba-tiba, mereka ditambah bingung dengan kehadiran sesosok wanita disebelah Ghailan.
"Wah bang akhirnya lo bawa bu ketu kesini juga!, hai bu ketu!" heboh Libra yang menyadari bahwa wanita disebelah Ghailan adalah istri dari sang ketua
Daksha dibuat tersentak oleh suara Libra, karena pasalnya sedari tadi Daksha tengah mengamati ruangan itu dengan tatapan terperangah, Daksha tak menyangka bahwa didalamnya akan sangat berbanding terbalik dengan diluar, memang benar kata pepatah jangan menilai sesuatu dari covernya.
Daksha menatap mereka semua satu persatu dengan kaku, lalu mengalihkan tatapannya menuju Ghailan disampingnya, Ghailan yang ditatap pun hanya tersenyum tipis lalu mengangguk, tak lama suara Libra terdengar kembali,
"Bu ketu, kenalin nama gue Libra!" ujar Libra sembari mengulurkan tangannya ke arah Daksha, tapi sebelum Daksha menggapainya tangan Libra ditepis begitu saja oleh Ghailan.
"Galak banget pawangnya!" gerutu Libra pelan tapi masih bisa terdengar oleh Daksha.
Daksha terkekeh geli, "Gue Daksha, salam kenal"
"Oke bu ketu!"
"Panggil gue Daksha aja, kayaknya kita seumuran" ujar Daksha yang merasa geli dipanggil seperti itu.
"Oke Daksha" ujar Libra semangat.
"Woi!, gantian dong anjing gue juga mau kenalan!" ujar pria berambut abu-abu, dia Emilio.
Sembari menyingkirkan tubuh Libra dengan tidak santai, membuat tubuh Libra terhuyung kebelakang.
"Goblok santai dong, tai!"
Emilio menggantikan posisi Libra tadi, kini Emilio sudah berada didepan Daksha sembari nyengir tak berdosa.
"Gue Emilio, lo bisa panggil gue lio!, gue cowo paling ganteng disini, kalo lo gapercaya tanya aja sama pa ustadz!" ujar Emilio percaya diri yang membuat teman-temannya berseru sembari melempari kulit kacang yang sedang mereka nikmati sedari tadi.
Daksha terkekeh melihatnya, teman-teman Ghailan ternyata sangat lucu.
"Ck! udah biar gue yang ngenalin kalian satu-satu" ujar Ghailan membuat semuanya otomatis diam, Emilio yang tadi didepan Daksha pun kini sudah kembali duduk ditempat nya semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
KLANDESTIN
Novela JuvenilCvr by ©pinterest °FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA° ⚠️WARNING [17+] ⚠️ Terdapat banyak kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan skinship Harap bijak dalam memilih bacaan. ••• Bagaimana jadinya jika seorang siswi harus terpaksa menikah dengan seseorang yan...