HAPPY READING!🎀•••
BRAKK
Ghailan membanting pintu kamar dengan mencengkram pergelangan tangan Daksha kencang, menyeret paksa Daksha untuk masuk lalu membantingnya keatas kasur, Daksha meringis dibuatnya.
"Udah berani bohong sekarang?!" ujar Ghailan dengan suara paling rendah, yang membuat bulu kuduk Daksha merinding.
"K-kak g-gue bisa jelasin"
Ghailan mendekati dirinya ke arah Daksha, mengukung Daksha dibawahnya, "Jelasin apa hah?!"
"Kamu rela ngebohong cuman buat caper ke cowo lain, anala!" desis Ghailan.
"Gue ga caper kak!" bantah Daksha tak terima, mencoba membalas tatapan dingin Ghailan dengan nyalang.
"Sepertinya aku harus menunjukkan diri aku yang sebenarnya sekarang, biar kamu berhenti jadi istri pembangkang" ujar Ghailan dengan santainya mengeluarkan pisau lipat dari dalam saku celananya.
"L-lo mau ngapain, sialan" tanpa sadar Daksha mengumpat yang membuat Ghailan malah semakin menyeringai.
"Yang pasti memberikan hukuman buatmu, sayanggg!"
•••
Daksha mengerjapkan matanya ketika matahari menelusup lewat celah gorden jendela kamarnya.
Daksha meringis merasakan perih di area pahanya, mencoba bangkit tapi ia urungkan ketika merasakan ada tangan yang melilit pinggangnya.
Daksha menolehkan pandangnnya ke kanan, terdapat Ghailan yang masih terpejam hanya berjarak beberapa centi saja, sejenak tanpa sadar Daksha mengagumi keindahan wajah pria didepannya ini, satu kata yang menggambarkan sosok Ghailan adalah tampan.
Tapi sayang dibalik wajah tampannya ini ternyata terdapat sisi iblis yang Ghailan coba tutupi.
"Kamu beruntung punya suami ganteng kayak aku", Daksha tersentak ketika Ghailan bersuara masih dengan mata terpejam, otomatis Daksha langsung menjauhkan diri dari Ghailan, mencoba melepaskan lilitan tangan dari pinggangnya.
Tapi usahanya sia-sia, karna Ghailan dengan sengaja mempererat lilitannya dan semakin mengikis jarak antara mereka, setelahnya Ghailan membuka mata tanpa aba-aba mendekatkan diri ke wajah Daksha lalu mengecup Daksha tepat dibibirnya, tidak lama, hanya beberapa detik saja.
"Morning kiss" ujar Ghailan dengan suara berat khas seorang yang baru bangun tidur.
Daksha seperti orang bodoh sekarang, ia mematung yang mengundang tawa kecil dari Ghailan.
Daksha tersadar ketika tidak sengaja kaki Ghailan menyenggol pahanya,
"Akhhhh, kak sakit!" pekik Daksha kesakitan.
Ghailan buru-buru memeluk tubuh Daksha yang sekarang mulai terisak, "Sakit banget ya?"
Daksha melepaskan pelukannya, lalu memicingkan matanya ke arah Ghailan, "Menurut lo?!"
Bukannya meminta maaf Ghailan malah terkekeh geli, "Makanya jangan nakal"
"Ini baru hukuman kecil sayang, kalo kamu membangkang lagi aku ga segan-segan buat bikin kaki cantik kamu gabisa jalan"
KAMU SEDANG MEMBACA
KLANDESTIN
Ficção AdolescenteCvr by ©pinterest °FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA° ⚠️WARNING [17+] ⚠️ Terdapat banyak kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan skinship Harap bijak dalam memilih bacaan. ••• Bagaimana jadinya jika seorang siswi harus terpaksa menikah dengan seseorang yan...