"Yaya sayang bangun udah siang, guru Lo udah nunggu dibawah" Raka telah membangunkan Kanya sejak tadi pagi tapi Kanya belum juga bangun, terpaksa Raka mengambil air yang ada di nakas lalu menyipratkan ke muka Kanya Dan...
"Bang apaansih masih ngantuk juga" sambil menguap Kanya melempar bantalnya tepat di muka Raka,untungnya Raka ingat siapa yang sedang ia bangunkan
"Yaya sayang, dibawah udah ada guru Lo cepet mandi atau Lo gue mandiin" sambil berdiri Raka menarik kaki Kanya hingga Kanya kesal dengan abangnya yang satu ini
"Ck iya-iya, yaudah Sana nanti gue kebawah...eh tunggu bang" Raka yang sudah mencapai ambang pintu membalikkan badannya dan
"Apa Yaya?"
"Dimana bang Reyhan,Reno sama Riko? Tumben gak ngerusuhin gue bareng Lo, Lo juga kenapa dirumah gak ngantor?" Raka yang udah males denger ocehan adik kesayangannya ini langsung ngejawab "Reyhan udah berangkat ke kampus dan dua sejilo udah sekolah, udah sana cepet mandi abang sebentar lagi mau ke kantor" jawab Raka yang enggan meninggalkan Kanya sendiri dirumah."Bunda dan ayah dimana bang?" Raka yang ingin memutar knop pintu lagi lagi harus membalikan badannya
" Bunda dibawah sama bibi paling nanti udah berangkat belanja, kalo ayah udah ngantor laahh, udah ahh bye" Raka menutup pintu kamar kanya.Setelah melihat kepergian Abangnya,Kanya bergegas untuk mandi dan bersiap untuk belajar bersama Bu Diana.
Hari sudah mulai sore, sejak Bu Diana pulang setelah mengajar kanya, wanita yang saat ini sedang bersantai ria diatasi karpet berbulu dikamarnya, dengan mata yang serius memandang layar tv didepannya. Tiba tiba dua sejilo datang membawa martabak kesukaan Kanya,
"Yaya bang Reno bawa ini buat Lo" tiba tiba kepala Reno dilempar bantal oleh Riko dengan bantal milik Kanya
" Apaansih nyet pala gua sakit ini elahh" dengan raut muka kesal Reno memandang kembarannya seakan-akan mau membunuhnya." Heh itu martabak belinya ptpt sama gue, ngakunya Lo doang yang beli,kampret emang" Reno tidak tinggal diam dia menjawab kekesalan Riko kembarannya " Eh Lo.." dan Kanya yang sudah tidak konsen menonton ftvnya langsung memotong ucapan abangnya itu.
"udah udah bang kalian tuu ribut Mulu pusing Yaya dengernya, sini martabaknya biar Yaya makan" dua sejilo hanya saling melirik
*kek beneran homo ya mereka
"Eh Thor diem aja Napa kita gak homo njir" - 2 sejiloOke lanjut
"Yaudah gue ke kamar dulu ya" sepeninggalan Riko, hanya ada suara tv yang menjadi pendengar setia Kanya tapi ya Reno yang mulai bete akhirnya kembali ke kamarnya juga.
" yaya gue ke kamar mau mandi bye"
"Hmm" tanpa melihat kepergian Reno Kanya hanya menjawab singkat. Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarTok tok tok
"Iya masuk aja, Yaya lagi sibuk nonton FTV nii" tanpa melihat yang membuka pintu, tapi suara bunda membuyarkan fokus Kanya yang tadinya menghadap tv sekarang menghadap bunda tercintanya,"Ya bunda kenapa" tanya Kanya
"Kaka,nanti malam ayah mau bicara dengan kamu setelah makan malam" memang ayah dan mama Kanya,kalo memanggil Kanya tidak seperti abangnya yang memanggil Kanya dengan sebutan Yaya mereka lebih suka memanggil Kanya dengan kaka.
" Ada apa bunda?,tumben biasanya ngomong pas Kaka lagi dikamar"
"Bunda juga gak tau apa yang mau ayah omongin,yaudah ini udh sore kamu langsung Andi aja biar nanti bunda tinggal panggil kamu turun.
"Ayah kapten" kanya memposisikan tangannya seperti sedang hormat, bunda mengelus puncak kepala Kanya dan berlalu pergiJam menunjuk ke angka 15.30,Kanya bergegas untuk mandi dan melanjutkan nonton ftvnya nanti.
Maafkan saya kalo banyak yang typo hehe.
Manusia tidak luput dari kesalahan.
Oke jangan lupa vote cerita ini kalo kalian suka, tunggu part selanjutnya ya...see you
KAMU SEDANG MEMBACA
KANYA GABRIELLA 👑
Teen Fiction{ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA(: } "Kanya gak mau sekolah umum ayah,Kanya udah nyaman homeschooling" - Kanya "kalo kamu tidak mau,ayah akan mengirim kamu ke Belanda" - ayah Hidup ditangan Tuhan begitupun hidupku. Entah sampai kapan aku bisa be...