15. Ancaman

169 6 0
                                    

Happy reading:)

"Yaya bangun udah siang. Lo gak mau berangkat sekolah apa?" Reno mengguncang lengan kanya pelan.

"Jam berapa bang?" Kanya menjawab sekaligus menanyakan dengan suara khas orang bangun tidur.

"Udah jam setengah 7. Cepet, mandi abis itu sarapan. Abang tunggu dibawah." setelah mengatakan itu Reno meninggalkan kamar kanya.

"Pagi bun,abang." sapa kanya kepada bunda dan kedua sejilo.

"Pagi." jawab mereka serempak.

"Ayah mana bun? Bang Reyhan udah berangkat? Tanya kanya kepada bunda dan kedua abang sejilonya.

"Udah berangkat tadi barengan sama Reyhan." jawab Bundanya setelah memberikan sepiring nasi goreng kepada kanya.

"Bang Raka mana bang?" sekarang giliran kanya menanyakan keberadaan abang pertamanya kepada 2 sejilo.

"Biasa yaa. Gak pulang paling nginep diapartnya." jawab Riko dengan senyuman khasnya.

Kanya hanya menganggukan kepalanya tanda dia mengerti. Setelah menghabiskan makanannya kanya menghampiri Bundanya dan..

"Bun kaka berangkat dulu. Ayo bang." kanya mencium kening dan tangan Bundanya.

"Eh tunggu. Kamu udah minum obatnya?" tanya Bunda menatap kanya.

"Ah iya. Obat aku tumpah tadi bun, terus aku buang semua." ucap kanya yang diberi tatapan tajam oleh kedua abangnya dan Bundanya. Memang obat kanya jatuh saat kanya ingin mandi tadi tanpa sengaja tangannya menyenggol tabung kecil diatas meja belajarnya.

"APA?!...huft yaudah nanti bunda beli lagi. Untuk hari ini jangan cape-cape." Bunda menghela nafasnya kasar dan memaksakan senyumannya kearah kanya.

"Maaf ya bun." ucap kanya menundukan kepalanya merasa bersalah. Sementara 2 sejilo hanya diam memperhatikan kedua anak dan ibu itu.

"Gapapa." jawab Bunda

"Yaudah kalian berangkat. Reno sama Riko jaga Kanya."

"Siap Bunda." jawab mereka serempak.

×××××

"Kanya. Woy tungguin." kanya membalikan badannya kearah belakang dan melihat Tika sedang berlari kearahnya.

"Tika, gak usah lari juga gue tungguin." ucap kanya terkekeh ringan.

"Hehe. Ayo." Tika menggandeng kanya kearah kelas mereka berdua.

"Pagi epribadehhh. Pagi Linda, pagi Abelyn." ucap Tika semangat dan berjalan kearah bangkunya diikuti kanya dibelakangnya.

"Iss rusuh pagi-pagi." ucap Linda dengan muka galaknya.

"Ck bukannya bales pagi juga gitu, ini malah nampakin muka setannya." ucap Tika melotot kearah Linda.

"Suka-suka gue dong." jawab Linda sewot.

"Pagi nya." ucap Abelyn kepada kanya dan membiarkan Tika dan Linda beradu mulut pagi-pagi.

"Pagi juga lyn." balasnya.

Kring kring

Bel masuk sudah berbunyi. Guru yang mengajar kelas Kanya sudah memasuki kelas Kanya dan memulai pembelajarannya.

"Bang jono bang jono senangnya bikin hepii." kevan menyanyikan lagu dengan asal dan membuat seisi kelas jadi gaduh.

"Bang jali pan."

"Kelamaan jomblo sama lagu aja lupa."

"Diem suara lo kaya mimi."

"Mimi apa tuuh."

"Mimi peri." sontak sekelas menertawakan lawakan teman kelasnya itu.

"Udah-udah jangan berisik. Ini ada tugas kalian kerjain jangan pada ribut." ucap ketua kelas dikelas 2 sejilo dkk.

"Tugas apaan nji." panji yang mendengar pertanyaan dari Reno menoleh kearah Reno.

"Tugas fisika. Nih kerjain." jawabnya memberikan selembar kertas yang berisikan rumus-rumus yang menyusahkan.

×××××

Bel pelajaran pertama telah usai. Kanya memasukan buku-bukunya kedalam laci mejanya.

"Eh lyn gue ke perpus dulu. Mau minjem buku." ucap kanya bangkit berdiri dari tempat duduknya.

"Mau gue temenin?" jawab abelyn ikut berdiri.

"Eh gausah biar gue sendiri aja, nanti kalo ada guru yang masuk bilangin gue diperpus." kanya melambaikan tangannya kearah Abelyn dan menghilang dibalik pintu.

"Kanya mau kemana be?" tanya Linda yang membalikan badannya kearah meja Abelyn.

"Mau keperpus katanya."

"Ohh."

Kanya memasuki Ruang perpustakaan dengan santainya. Berjalan mencari buku yang dia ingin pinjam. Setelah mendapatkan bukunya kanya tidak langsung kembali kekelas melainkan duduk dimeja ujung dekat dengan rak-rak novel.

"Ekhemm." dehem orang itu kearah dimana kanya duduk.

"Eh. Kenapa?" tanya kanya mengangkat kepalanya kearah orang tersebut.

"Gak usah basa-basi. Gue tau lo adik dari Reno sama Riko kan? Dengan lo adik dari mereka lo gak usah keganjenan buat deketin Galang. Kalo lo masih deketan sama Galang hidup lo ditangan gue."  ucap orang tersebut berlalu pergi.

"Tunggu. Hidup gue bukan ditangan lo jangan seakan akan lo kakak kelas gue, lo jadi semena mena sama gue." ucap kanya memberanikan diri untuk melawan kata-kata yang tidak berguna dari kakak kelasnya itu.

"Oh lo berani sama gue?oke liat aja nanti lo bakal nyesel." ucapnya berlalu pergi.

'Tuhan apalagi ini.' batin kanya frustasi.

Kanya beranjak dari kursinya berlalu pergi menuju kelasnya kembali dengan pikiran yang berkecamuk diotaknya.

Update kapan lagi nih?

Jangan lupa kasih tanda bintang dibawah biar aku update setiap hari wkwkw:)

Oke stay terus dicerita aku 🌌👋

KANYA GABRIELLA 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang