08. Tamparan

281 9 0
                                    

Malam ini. Kanya sedang mengerjakan tugas yang diberi Bu Diana tadi selepas bimbel.

"Gue masih gak nyangka kalo Bang Reno sama Bang Riko most wanted disekolah" ucap Kanya pada dirinya sendiri setelah mengerjakan tugasnya.

"Huft. Bulan, bintang, langit. Aku lelah" setiap malam Kanya akan berkeluh kesah kepada sahabat langitnya. Bukannya Kanya gak mau curhat sama abang-abangnya tapi Kanya hanya takut membuat mereka khawatir. Setelah merasa bosan,Kanya menghampiri kamar Reno.

Tanpa mengetuk pintu Kanya menerobos masuk dan mendapati Riko yang sedang memainkan PS bersama Reno.

"Bang Reno. Yaya mau nanya dong" ucap Kanya berjalan ke tepi kasur dan duduk disana menghadap layar TV.

"Tanya aja yaa" jawab Reno tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV.

"Emang Bang Reno sama Bang Riko most wanted disekolah?" tanya Kanya penasaran dengan informasi yang ia dapat dari Linda tadi.

"Ya gitulah, makanya kalo kamu ada masalah sama anak sekolah kita, bilang aja kamu adeknya Abang. Mereka pasti percaya" ucap Reno menasehati Kanya.

"Yaya gak mau ngasih tau kalo Yaya adeknya Abang, biarin aja semua tau dengan sendirinya" ucap Kanya mantap.

"Jangan. Kalo Lo gak mau ngasih tau ke anak-anak angkasa guana biar Abang berdua yang kasih tau. Dan gak ada penolakan" ucap Reno lebih mantap dengan suara tinggi dan Riko hanya memerhatikan Reno dan Kanya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Huft. Kenapa sih Bang emangnya?" ucap Kanya malas dan menatap abangnya tajam.

"Udah turutin aja yang dibilang Reno nanti juga Lo bakal tau kalo udah saatnya" ucap Riko menengahi.

"Apa karna banyak cewe yang deketin Geng kalian terus besoknya mereka Dateng dengan wajah lebam-lebam?dan berakhir pindah sekolah. Mungkin juga berakhir mati gitu?" Tanya Kanya menekankan kata mati didepan wajah Reno.

Plak

Satu tamparan berhasil menyentuh pipi Kanya yang putih dan meninggalkan bekas kemerahan disana. Riko dan Kanya sukses membelakkan matanya kearah Reno yang sedang memandang tangannya sendiri.

"Abang nampar Yaya?Abang jahat" ucap Kanya kaget dan berlari menuju kamarnya.

"Lo bego apa tolol sih?kita bisa ngomongin ini baik-baikan sama Yaya. Kenapa Lo nampar dia?" ucap Riko yang mulai tersulut emosi.

"Gu..gue gak sengaja" ucap Reno menyesal atas perbuatannya.

"Sekarang Lo samperin Yaya, terus minta maaf sama dia" ucap Riko berlalu pergi dari hadapan Reno.

✡✡✡

Saat Kanya berlari menuju kamarnya,Kanya bertemu dengan Raka yang sedari tadi melihat tingkah Kanya dan juga air mata Kanya. Kanya yang seolah-olah tidak tau pergi begitu saja dari hadapan Raka. Raka yang melihat hal itu,mengejar Kanya sampai didepan Pintu kamarnya.

"Yaya. Kamu kenapa?kok nangis?Abang masuk ya?" ucap Raka yang merasa khawatir didalam lubuk hatinya. Merasa tidak ada jawaban Raka membuka pintu kamar Kanya dan..

"YAYAAAA. Sayang bangun. Kamu kenapa?Yaya please" setelah membuka pintu Raka menemukan Kanya yang tergeletak dilantai dengan wajah penuh dengan air mata.
Raka menggendong Kanya dan meletakkannya di atas kasur. Tiba tiba....

"Yaya maafin Abang" karna pintu tidak ditutup, Reno nyelonong masuk dan mendapati Raka sedang menepuk pipi Kanya pelan. Raka yang mendengar kata maaf dari Reno berfikir pasti penyebab Kanya pingsan adalah Reno.

"Apa yang Lo lakuin ke Kanya hah?lo tau Kanya tadi lari dari kamar lo dan Lo tau kan tenang Kanya HAH" Raka berdiri dan menghampiri Reno menarik kerah bajunya erat.

"Maafin Ren.. Reno Bang. Reno gak sengaja nampar Yaya" ucap Reno takut-takut. Baru ingin memukul telak wajah Reno,Bunda datang dan melerai Raka serta Reno.

"Raka. Kamu apa-apaan sih,kok berantem gini?Bunda gak suka. Lepas tangan kamu dari baju Reno" Bunda yang melihat itu terbelalak kaget.

"Maaf Bun. Yaya pingsan dan itu semua perbuatan Reno" ucap Raka kepada Bunda. Bunda yang saat itu mendengar kalo Kanya pingsan langsung menghampiri ranjang Kanya dan mengelus Surai panjang Kanya lembut.

"Raka. Bunda mengajarkan kamu untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan bukan main tangan seperti itu." ucap Bunda yang masih mengelus Surai Kanya.

"Reno. Minta maaf Bun. Reno gak sengaja" ucap Reno,duduk disamping Bundanya dan memperhatikan Kanya dengan pandangan menyesal.

"Ada apa ini Bun?" Ayah yang tiba tiba datang membuat Bunda, Reno, Raka terkejut.

"Gak ada apa-apa yah. Cuma masalah sedikit doang. Ayah udah mandi?Bunda sudah siapkan air hangatnya" ucap bunda menghampiri suaminya.

"Belum. Yaudah ayah mandi dulu. Raka kamu juga mandi udah malem." Ucap ayah berjalan menuju ranjang Kanya dan mencium keningnya hangat. Ayah tidak tau kalo Kanya sedang pingsan saat ini. Ayah berlalu pergi.

"Raka minta maaf sama Reno dan kamu Reno besok pagi minta maaf sama Kanya. Kalian masuk kamar biar Bunda yang jagain Kanya nanti." Ucap Bunda berlalu untuk menyusul ayah.

"Bang. Gue minta maaf" ucap Reno dengan wajah menunduk menyesali perbuatannya.

"Masuk kamar. Besok sekolah" setelah mengatakan itu Raka berlalu pergi dari hadapan Reno.

Reno mengecup kening Kanya dengan lembut "maafin Abang yaa. Abang sayang kamu. Good night baby."

✡✡✡
Cowo berwajah tampan berdiri dibalkon kamarnya,sembari melihat jam didalam kamarnya yang menunjukan pukul 22.00 Malam.

"Kanya. Manis,cantik,imut" ucapnya dengan senyum tipis yang terlihat diwajah tegasnya.

"Udah gila gue" ucap cowo itu dan beranjak menuju kasurnya dan merebahkan tubuhnya.

"Selamat malam manis" setelah mengucapkan itu. cowo itu menutup matanya perlahan.




















Thanks yang udh baca cerita aku. Maaf kalo nama-nama tokoh aku ada yang sama dengan cerita wattpad yang lain tapi itu nama-namanya aku mikir sendiri kok. Okelah makasih yang udah vote cerita absurd aku....see you next part guys🙋😉


KANYA GABRIELLA 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang