Malam Minggu, saatnya bagi Kanya untuk bersiap-siap membeli peralatan sekolahnya. Teman-teman 2 sejilo sudah pulang sejak tadi yang menyisakan keheningan dirumah ini. Kanya yang saat itu sedang memilih baju tiba tiba Raka memberi tahunya kalo kita akan jalan sebentar lagi. Kanya memutuskan untuk memakai kaos putih dipadukan dengan celana legging bergaris putih serta Converse yang senada dengan bajunya.
Tok tok tok
"Yaya,kamu udah siap belom?ayo berangkat keburu malem" Reyhan membuka pintu dan mendapati Kanya sedang menyisir rambutnya yang indah itu.
"Udah kok bang,ini Kanya udah selesai. Ayo berangkat" Reyhan menggandeng tangan Kanya, menyeretnya kebawah karna Raka sudah menunggu mereka didalam mobil. sebelumnya mereka sudah izin ke bundanya untuk membeli peralatan sekolah Kanya.
"Loh kok ada bang Reno sama bang Riko?" Tanya Kanya heran, sementara yang disebut namanya hanya mengangkat bahunya acuh.
"Mereka mau ikut katanya,mau beliin kamu kado" kata Raka asal
"Bener bang?wah tumben baekk" ucap Kanya yang mempercayai omongan Raka itu.
"Terserah Lo bang" ucap 2 sejilo yang tidak terima atas omongan Raka kepada Kanya.
"Udah-udah ayo jalan" sela Reyhan
Diperjalanan hanya diisi keheningan,sesekali Reno dan Riko mengumpat karna kalah memainkan game. Setelah menempuh waktu kurang lebih 30 menit, mereka keluar dari mobil berjalan menuju pintu masuk mall.
"Yaya mau beli apa dulu?peralatan sekolah atau jalan-jalan dulu?" Ucap Raka menanyakan.
"Beli peralatan dulu deh bang. Biar cepet" Raka yang mendengar jawaban Kanya langsung menarik tangan Kanya menuju toko peralatan sekolah dan dibelakangnya diikut Reyhan,Reno dan Riko.
"Kamu pilih-pilih aja, Abang tunggu disini" ucap Raka kepada Kanya. Kanya yang diperintahkan seperti itu berjalan menuju jejeran sepatu dan memilih sepatu sport warna hitam, kemudian menuju jejeran tas sekolah.
"Bang" panggil Reno
"Kenapa?" Saut Raka
"Gue,bang Reyhan sama Riko tunggu dicafe biasa aja ya nanti Abang nyusul kesana kalo udah selesai" ucap Reno
"Yaudah" jawab Raka singkat
Setelah kepergian mereka,Raka mencari keberadaan Kanya. setelah menemukan Kanya, Raka menghampirinya.
"Gimana?udah semua?" Kanya menoleh kebelakang dan mendapati Raka sedang menatapnya.
"Udah ni bang, aku suka ini" Kanya menunjukkan sepatu dan tasnya kepada Raka,Raka tersenyum sambil mengelus puncak kepala Kanya.
"Yaudah kita kekasir sekarang,kalo seragam gak usah beli soalnya ayah udah ngurus seragam kamu" ucap Raka,tangannya mengambil barang yang ada di tangan Kanya dan berlalu menuju kasir.
"Selamat malam. Ini aja?apa ada yang mau ditambah?" Ucap mba kasir yang bernametag Tuni itu.
"Udah itu aja mba" ucap Kanya ramah.
"Totalnya jadi 500 ribu mas" ucap mbaknya lalu menyerahkan bungkusan itu ke Kanya
"Ini" Raka memberikan uangnya dan mengucapkan terima kasih lalu berjalan pergi meninggalkan toko tersebut.
"Bang,2 sejilo sama bang Reyhan kemana?" Ucap Kanya yang tidak melihat mereka sedari tadi.
"Mereka udah nunggu dicafe, kamu mau langsung kesana tau beli peralatan tulis dulu?"
"Beli peralatan tulis dulu deh bang, Yaya juga belum laper" jawab Kanya.
"Yaudah, ayo disana tokonya"tunjuk Raka dan setelah Sampai,Raka dan Kanya memasuki toko tersebut. Setelah membayar barangnya Raka dan Kanya memasuki cafe yang terdapat Reyhan dan 2 sejilo itu. Saat menuju meja tempat mereka,Kanya melihat cowok yang tidak asing dimatanya, setelah tersadar itu siapa
"Itu kan cowo temennya 2 sejilo yang tadi dirumah" Gumam Kanya yang tidak didengar oleh Raka."Setelah Sampai Kanya langsung duduk disampingnya Reyhan tanpa melihat cowo itu. Sementara Raka melihat cowo yang duduk disamping Riko itu, Riko yang menyadari tatapan Raka mengarah ke temannya itu bersuara " bang, kenalin ini galang, temen gue disekolah"
"Raka, Abangnya Reno sama Riko" Raka mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengannya.
"Galang" ucapnya singkat. Raka tersenyum dan berpaling ke Kanya untuk menanyakan makanan apa yang Kanya mau,setelah itu Raka memesankan makanan dan disantap oleh Kanya cepat.
Setelah selesai makan. Raka,Reyhan,Reno dan Riko asik mengobrol dengan Galang. Kanya yang tidak mau ikut mengobrol hanya memainkan ponselnya itu.
Tiba tiba Kanya merasa sakit di bagian dadanya, Kanya izin ke toilet karna,Kanya gak mau abang-abangnya sampe tau kalo Kanya kambuh lagi.
"Arghh...sakit"Kanya memegang bagian dadanya yang terasa sakit dengan tangan kirinya dan tangan kanannya untuk merogoh isi tas untuk mencari obat yang dibutuhkan Kanya saat ini,setelah menemukan obatnya Kanya langsung meminum obatnya dengan cepat. Untung kamar mandi saat ini sedang sepi.
Setelah keadaan semakin membaik,Kanya memutuskan kembali ke mejanya dan "bang Raka ayo pulang,Yaya udah cape" mereka yang masih asik mengobrol menghentikan acara ngobrolnya dan melihat kearah Kanya yang dibaluti muka pucatnya. Karna ada Galang disitu, Riko langsung turun tangan,membawa Kanya ke depan pintu cafe.
"Muka Lo pucet ya, Lo beneran cape atau.." ucapan Riko dipotong oleh Kanya cepat.
"Yaya gapapa bang, Yaya cuma cape doang" Kanya menatap Riko agar Riko percaya kalo dia baik-baik aja.
Tiba tiba ada yang menepuk pundak Riko dari belakang
"Ko,pulang" ucap Galang dan berlalu pergi."Hati-hati bro" teriak Riko. Setelah itu Raka, Reyhan dan Reno menghampiri Kanya dan menanyakan kenapa wajah Kanya pucat tapi lagi-lagi jawaban Kanya sama dengan pertanyaan Riko tadi. Setelah acara tanya menanyanya mereka bergegas untuk pulang.
Setelah sampai,Kanya langsung memasuki kamarnya tanpa membawa barang belanjaannya untuk berganti pakaian dan mengistirahatkan tubuhnya.
Jangan lupa vote ceritanya
Maaf kalo masih banyak typo
See you next part🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
KANYA GABRIELLA 👑
Teen Fiction{ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA(: } "Kanya gak mau sekolah umum ayah,Kanya udah nyaman homeschooling" - Kanya "kalo kamu tidak mau,ayah akan mengirim kamu ke Belanda" - ayah Hidup ditangan Tuhan begitupun hidupku. Entah sampai kapan aku bisa be...