Tips 6: Selalu Berikan Perhatian (2)

725 115 11
                                    

Shafiya Mayrelza
Gimana acara FKS-nya? Sebagai formatur, kakak pasti sibuk banget.

Shafiya Mayrelza
Aku takutnya malah ganggu acara FKS. Terus nggak jadi lagi :(

Raldi berjenggit, melirik kalender duduk di mejanya, lalu menggeleng. Sedikit informasi tambahan, Raldi tipikal seseorang yang selalu teragenda di setiap rencananya. Jadi, sebelum memutuskan mengajak Shafiya pergi---ia telah menentukan kalau jadwalnya hari Sabtu kosong.

Raldito
Enggak kok, Shaf. Di agenda Kakak lagi kosong.

Raldi meletakkan ponselnya di meja belajar, kembali berkutat dengan buku SBMPTN. Kamarnya yang serba monokrom itu terasa sunyi, tampaknya Agam belum pulang kuliah, sementara ibunya pasti sedang mengurusi customer atau masalah distribusi kue.

Mengingat perjuangan ibunya yang ditinggal bapak ketika Raldi masih belia, harus membesarkan dan membiayai kedua anaknya seorang diri, mendapat celaan dan komentar buruk tetangga mereka dulu tentang bapaknya yang aktivis pembela HAM saat rezim Soeharto, serta serangkaian peristiwa buruk lainnya---termasuk Raldi yang sempat dikucilkan---membuatnya kembali bersemangat mengejar PTN.

Digaetnya sticky note dari dalam laci meja belajar. Lalu, menuliskan impiannya di kertas itu dengan semangat menggebu.

Goals Raldi

Nama: Raldito Wiratama
Jurusan: Ilmu Hukum
Fakultas: Hukum
Universitas: Universitas Indonesia

Senyum lelaki itu mengembang. Membayangkan jika sticky notes itu menjadi kenyataan.

Impiannya untuk menegakkan hukum di Indonesia, cita-citanya memeratakan keadilan dengan mengubah strerotip masyarakat jika keadilan tidak hanya berlaku untuk kaum borjuis sementara proletar tidak, membuat gebrakan baru kalau hukum di Indonesia bukanlah Hukum Kantung Kresek---muat masalah kecil saja tetapi jika besar tidak---dan banyak lagi.

Shafiya Mayrelza
Kak Raldi....

Lamunannya terhenti, ia melirik chat Shafiya sekilas. Teringat pesan Marsha, ia memilih mengacuhkan pesan tersebut.

Seengaknya, kalo lo nggak suka Shafiya. Tolong hargai perasaannya.

Raldito
Kenapa Shaf?

Shafiya Mayrelza
Nanti sharing buku tentang apa?

Raldito
Terserah kamu

Selepas Raldi membalas pesan adik kelasnya tersebut, tiba-tiba terdapat panggilan telepon dari seseorang.

Nama yang sangat ia kenali menyambut indra pengeliatannya ketika kali pertama menggulir layar ke opsi hijau.

"Kenapa, Shaf?" tanya Raldi sambil menempelkan ponselnya ke telepon.

"Aku cuma bingung, Kak. Aku sukanya novel romansa, kalau sharing sama Kakak gimana?"

Meski samar, senyum Raldi tersimpul ke atas. Lelaki itu berjalan menuju sudut baca milik Agam. Mengamati buku-buku koleksi kakaknya. Semua berisi romansa. Mulai dari sastra klasik sampai kontemporer.

"Umm...." Ia tampak ragu. Haruskah berbohong demi menghargai perasaan Shafiya?

Sepertinya, iya.

Panduan Mendekati GebetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang