Chapter 2

1K 137 8
                                    

"Apa liftnya belum terbuka? Aiggo Kyungsoo-ah bertahanlah" ucap wanita tersebut dengan panik bahkan ia sampai menangis. Waktu berjalan cepat, namun pintu lift masih belum terbuka membuat semua yang diluar menjadi semakin panik.

============°°°°°°°°°°°°============

30 menit telah berlalu, akhirnya pintu lift itu dapat terbuka. Tampak didalamnya ada seorang wanita berpakaian formal tergeletak tak sadarkan diri dengan beberapa map disebelahnya. Wajahnya terlihat sangat pucat.

"Ommo, Kyungsoo-ah. Mian eonni meninggalkanmu" ucap Baekhyun dengan tangisan.

Begitu pintu itu terbuka Sehun langsung masuk dan menggendong Kyungsoo menuju kamar di ruangannya. Dibaringkannya tubuh lemah itu secara perlahan disana dan dibenarkan posisinya. Setelah posisi benar, Baekhyun langsung menggeser posisi segi lalu duduk di sisi ranjang sambil menggenggam erat tangan Kyungsoo. Sedangkan Sehun ia bergeser untuk memberi ruang bagi Baekhyun kemudian bergerak lagi untuk melepaskan sepatu Kyungsoo sambil berbicara pada sekertarisnya.

"Chen-ssi, tolong panggilkan Jongin kesini" titah Sehun

Sang sekertaris keluar dari ruangan tersebut lalu menghubungi orang sesuai perintah Sehun.

"Maafkan aku sudah membuat ia jadi seperti ini. Maaf atas kelalai kami dalam menjaga keamanan lift" ucap Sehun sambil membungkukkan badannya.

"Apa kau Oh Sehun-ssi? Perkenalkan aku Byun Baekhyun sekertaris dan sahabat Kyungsoo" ucap Baekhyun memperkenalkan diri saat isak tangisnya sudah mereda.

Beberapa menit kemudian muncullah seorang laki-laki dengan jas putihnya.

"Annyeong. Bisa anda pindah sebentar aku akan memeriksanya" ucap orang tersebut yang ternyata Jongin.

Baekhyun pun menyingkir dan memberi ruang pada Jongin untuk memeriksa Kyungsoo.

"Kita harus membawanya ke rumah sakit. Dia sedikit kesulitan untuk bernapas selain itu ia sepertinya juga kurang nutrisi dan kelelahan. Apa ia bekerja terlalu keras akhir-akhir ini?" tanya Jongin pada Baekhyun.

"Ne. Beberapa hari ini memang dia sangat sibuk. Baiklah kita bawa ke rumah sakit saja. Aku akan jadi walinya" putus Baekhyun

"Ne. Aku akan menelfon ambulan kesini. Berapa lama ia terjebak dalam lift?" tanya Jongin

"Kurang lebih 30 menit" jawab Sehun

"Mwo?! Yak?! Bagaimana ini bisa terjadi eoh! Kau harus mematikan kelayakan fasilitas di gedungmu ini. Dasar kau ini" marah Jongin

"Aku juga tak tahu jika akan terjadi seperti ini. Biasanya lift itu juga baik-baik saja. Aku benar-benar minta maaf Baekhyun-ssi" ucap Sehun menyesal.

"Apa kalian saling mengenal?" tanya Baekhyun penasaran

"Ne kami bersahabat" jawab Jongin.

"Lalu bagaimana kita membawa Kyungsoo ke bawah? Bukankah liftnya masih diperbaiki" tanya Baekhyun.

"Biar aku yang menggendongnya melalui tangga. Aku akan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini" jawab Sehun mantap.

"Arrasseo. Kalau begitu ayo kita bawa dia sekarang" ucap Jongin.

Sesuai ucapannya, Sehun menggendong Kyungsoo di punggungnya dari lantai 10 ke lantai dasar. Disana sudah ada ambulance yang menunggu. Mereka berangkat ke Kim hospital. Sehun dan Baekhyun ikut masuk dalam ambulance itu. Sesampainya di RS Kyungsoo di bawa ke UGD.

Tak selang beberapa waktu Jongin ke luar dan meminta Baekhyun mengisi formulir untuk Kyungsoo agar ia bisa dirawat inap. Sedangkan Sehun, ia mengikuti perawat yang membawa tubuh Kyungsoo ke ruang yang akan ditempati Kyungsoo.

"Baekhyun-ssi mari ikut aku. Kau harus mengisi formulir agar Kyungsoo-ssi bisa dirawat inap disini" ajak Jongin

"Jongin-ah, untuk biayanya kau kirimkan padaku saja. Aku akan bertanggungjawab" ucap Sehun

"Ah ne. Kau ikuti saja perawat yang membawa Kyungsoo-ssi. Aku menempatkannya di ruang VIP. Kajja Baekhyun-ssi" ucap Jongin

Sehun dan Kyungsoo serta beberapa perawat telah sampai di ruang inap Kyungsoo. Setelah memasangkan beberapa alat para perawat keluar ruangan dan hanya menyisakan Sehun dan Kyungsoo. Sehun pun mendekat ke sisi ranjang Kyungsoo. Ia menatap intens wajah pucat Kyungsoo.

"Cantik" gumam Sehun

Entah sadar atau tidak tangan Sehun mendekat ke wajah Kyungsoo dan membenahi rambut Kyungsoo. Kemudian ia mengelus lembut pipi Kyungsoo dan satu tangan lainnya menggenggam tangan kanan Kyungsoo.

"Cepatlah sadar. Aku ingin berkenalan denganmu" bisik Sehun ditelinga Kyungsoo

Setelah mengatakan itu Sehun duduk d kursi sisi ranjang dengan tetap menggenggam tangan Kyungsoo sampai pintu terbuka hingga ia melepaskan genggaman tersebut.

"Mian lama Sehun-ssi. Tadi aku mendapat telfon dari perusahaan. Ehm... Sehun-ssi aku harus kembali ke kantor karena sebenarnya kami ada pertemuan nanti jam 1 sekaligus aku harus mengatur ulang jadwal Kyungsoo. Kalau kau sibuk, kau bisa pulang. Aku akan menitipkan pada perawat" ucap Baekhyun setelah masuk ke kamar Kyungsoo

"Ehmm. Bolehkah aku tetap disini? Kalau kau ada keperluan pergilah tidak apa-apa. Aku sedang luang hari ini. Jadi bolehkah aku menemaninya?" ucap Sehun.

Baekhyun tidak menjawab. Ia sebenarnya ragu untuk membiarkan Sehun tetap disitu karena ia belum mengenal Sehun. Sehun yang mengerti akan raut wajah Baekhyun, ia berusaha meyakinkannya.

"Tenang saja. Aku tidak akan mengapa-apakan dia. Ini kartu namaku sebagi jaminan kalau ada apa-apa dengannya" ucap Sehun sambil memberikan kartu namanya.

"Ah ne. Kalau begitu aku permisi duluan" pamit Baekhyun setelah menerima kartu nama Sehun.

Tak perlu bertanya, Sehun sedikit tau tentang keluarga Kyungsoo. Sehun tau bahwa Kyungsoo tinggal di Korea sendirian sedangkan kedua orangtuanya meninggal beberapa tahun lalu saat Kyungsoo lulus SMA, sehingga ia harus mengurus perusahaan di usia muda.

Umur Kyungsoo saat ini adalah 19 tahun sedangkan Sehun, ia berumur 25 tahun. Meski masih berumur 19 tahun, namun Kyungsoo sudah mengelola dengan baik perusahaannya. Itu berkat otak cerdas serta dukungan dari Baekhyun.

Beberapa jam telah berlalu. Sehun kini tengah duduk di sofa ruangan Kyungsoo dengan memangku laptop serta beberapa berkas tertumpuk di meja depannya. Tadi ia sempat meminta sekertarisnya, Chen untuk membawakan pekerjaannya dan makan siang untuknya. Meski sebenarnya ia luang hari itu, tapi ia tak mau hanya duduk bersantai tanpa melakukan pekerjaan. Beberapa jam kembali berlalu, kini menunjukkan pukul 5 sore. Sehun merapikan berkas dan laptopnya. Kemudian ia berjalan menuju ranjang Kyungsoo dan duduk di sisi ranjang.

"Kapan kau sadar? Aku benar-benar ingin berkenalan sekaligus meminta maaf padamu" ucap Sehun sambil menggenggam erat tangan kanan Kyungsoo.

Ceklek~

"Sehun-ah? Kau belum pulang?" tanya seseorang yang memasuki ruangan itu.

"Belum Jongin-ah. Aku tidak akan pulang sebelum meminta maaf padanya. Aku benar-benar merasa bersalah. Tapi sampai sekarang ia belum juga sadar" ucap Sehun lesu

"Jinjjayo? Seharusnya ia sadar sebentar lagi. Sehun-ah tak biasanya kau begitu peduli dengan orang yang baru kau kenal. Jangan-jangan kau jatuh cinta padanya eoh?" ucap Jongin sambil memeriksa infus Kyungsoo.

"Molla. Aku tidak yakin ini cinta. Tapi rasanya aku ingin selalu berada didekatnya" ucap Sehun yang berdiri di samping Jongin yang sedang memeriksa Kyungsoo.

"Woah, daebak?! Aku tak menyangka kau bisa tertarik secepat itu" ucap Jongin sambil bersidekap di depan Sehun.

Eungh~











To be continued
Mian typo bertebaran
Semoga kalian suka
Jangan lupa tinggalkan jejak
Annyeong!!!

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang