Chapter 7

675 97 2
                                    

"Begini. Kyungsoo sekarang sedang bekerja. Daritadi ia tidak berpindah dari tempat duduknya. Ia bahkan melupakan makan siangnya. Ehm apa kau bisa membujuknya? Aku hanya takut ia kembali sakit?" pinta Baekhyun ragu.

"Jinjjayo? Aish bocah itu. Baiklah aku akan segera kesana" jawab orang tersebut

"Arrasseo aku tunggu. Terimakasih" tutup Baekhyun

============°°°°°°°°°°°°============

Tak lama kemudian orang yang tadi Baekhyun hubungi telah tib dengan membawa sekantong makanan.

"Annyeong kau sudah datang" ucap Baekhyun

"Ne. Apa dia masih di dalam?" tanya orang itu

"Ne. Kau masuk saja" suruh Baekhyun

"Ne. Aku masuk dulu" pamit orang itu

Ceklek~
Pintu ruangan Kyungsoo terbuka dan menampilkan seseorang dengan membawa sekantong makanan di tangan kirinya. Kedatangan orang itu tidak membuat Kyungsoo mengalihkan pandangannya dari komputer di didepannya. Orang itu meletakkan makanan di meja tamu ruangan Kyungsoo dan mendekati Kyungsoo. Ia berdiri di belakang Kyungsoo tanpa suara. Kyungsoo masih tidak menyadari akan adanya oranglain di sekitarnya. Orang tersebut tetap diam dibelakang Kyungsoo. Beberapa kali ia memainkan rambut Kyungsoo yang terurai di punggungnya. Namun hal itu tidak membuat Kyungsoo kunjung sadar.

"Rajin sekali sampai kau menghiraukanku" ucap orang tersebut

"kkamjjakiya" kaget Kyungsoo seraya berbalik sambil memegangi dadanya

"Oppa?! Sejak kapan kau disini?" tanya Kyungsoo keheranan.

"Kau benar-benar tak menyadari aku datang? Bahkan saat aku membuka pintu? Memainkan rambut belakangmu?" tanya orang itu bertubi-tubi dan dijawab gelengan oleh Kyungsoo.

"Aiggo. Kau ini. Baiklah karena sekarang kau sudah menyadarinya. Kajja kita makan dulu. Aku membawakanmu makanan" ucap orang itu

"Tapi oppa. Yak Sehun oppa!" pekik Kyungsoo saat orang tersebut yang ternyata Sehun langsung menarik paksa tangan Kyungsoo menuju kursi tamu ruangan Kyungsoo.

"Tidak ada tapi-tapian. Makan saja. Aku sudah membelikannya untukmu" ucap Sehun

"Tapi pekerjaanku sangat banyak oppa" ucap Kyungsoo lirih

"Yak! Kau lebih mementingkan pekerjaan dari pada kesehatan eoh!" bentak Sehun.

"Mian oppa" ucap Kyungsoo lirih dengan menundukkan wajahnya karena takut. Ini pertama kalinya Kyungsoo mendengar Sehun membentak. Air mata Kyungsoo sudah menggenang di pelupuk matanya. Sekali kedip saja sudah dipastikan air itu kan menetes membasahi pipinya.

"Mianhae. Aku tak bermaksud membuatmu takut. Aku hanya mengkhawatirkanmu" ucap Sehun sambil memeluk erat tubuh Kyungsoo.

"Hiks... Hiks..." terdengar isakan pelan Kyungsoo yang ada di pelukan Sehun.

Bekhyun yang mendengar bentakan Sehun langsung membuka pintu ruang Kyungsoo. Ia berniat menanyakan apa yang terjadi namun urungkan saat netranya melihat Sehun dan Kyungsoo saling berpelukan. Ya, Kyungsoo membalas pelukan Sehun.

"Mianhae. Jeongmal mianhae" bisik Sehun berkali-kali di telinga Kyungsoo.

Sehun membawa Kyungsoo untuk duduk di sofa dengan tetap memeluknya erat. Perlahan-lahan tangis Kyungsoo mereda. Namun Sehun tetap membisikkan kata maaf untuk Kyungsoo. Setelah reda tangisannya, Kyungsoo melepas pelukannya dengan Sehun.

"Mianhae" ucap Sehun sambil mengusap air mata Kyungsoo dan menatap Kyungsoo lekat dengan wajah yang kental akan penyesalan.

"Kwencana oppa. Aku hanya terkejut saja" ucap Kyungsoo dengan suara serak.

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang