Chapter 15

1K 83 3
                                    

"Kurasa tidak. Aku merasa tak asing dengan plat ini" ucap Baekhyun.

"Kau benar. Aku juga merasa tidak asing" ucap Lay

"INI DIA!!" pekik Sehun

"Kau menemukannya?" tanya Baekhyun

"Ne! Ini" jawab Sehun kemudian menunjukkan ponselnya

"MWO?!" pekik semuanya

============°°°°°°°°°°°°============

"Mobil orang tua Kyungsoo. Apa mungkin yang dimaksud adalah rumah keluarga Do?" tanya Baekhyun

"Bisa jadi" ucap Lay

"Tunggu apa lagi kita kesana sekarang aku tak mau terjadi apa-apa dengan Kyungsoo" ucap Sehun

"Arrasseo. Aku akan menghubungi timku dan membawa polisi kesana" ucap Lay

Sesampainya ditempat itu, mereka masuk ke kediaman keluarga Do. Ya sebenarnya Kyungsoo masih punya rumah peninggalan orangtuanya hanya saja ia tak ingin menempatinya karena disana terlalu banyak kenangan bersama orangtuanya.

Ceklek~ duak~

Sehun membuka pintu dengan kasar.

"YAK DIMANA KAU!! KELUAR SEKARANG!! JANGAN BERSEMBUNYI PENGECUT!!" teriak Sehun

"Sehun, kendalikan emosimu" ucap Chanyeol memperingati

"Wah... Wah... Wah... Cepat juga kalian menemukanku" ucap orang itu dengan angkuh dari lantai atas.

"Dimana Kyungsoo? Lepaskan dia!" ucap Sehun dengan sedikit menggeram menahan emosi.

"Kyungsoo? Entahlah. Sepertinay dia sudah mati" ucap orang itu santai.

"Apa maksudmu Jinwook? Jangan bercanda" ucap Lay yang ikut terbawa emosi

"Lama tak jumpa dengan kalian. Ah sepertinya aku harus menyapa dulu. Annyeong Lay. Annyeong Baekhyun-ssi" ucap Jinwook santai

"Dimana Kyungsoo?" tanya Baekhyun dengan wajah datar

"Sepertinya kalian benar-benar tak sabar bertemu dengannya. Sebenarnya aku juga tak tau dimana dia. Tapi anak buahku tau" ucap Jinwook kemudia ia turun melalui tangga.

"Heh bocah. Aku sudah bilang bukan jangan ikut campur. Kenapa kau tetap ikut campur?" tanya Jinwook dengan tangan kanan ia angkat ke atas.

"Kalau kalian ingin bertemu dengannya. Langkahi dulu kami semua" ucap Jinwook

Entah sejak kapan anak buah Jinwook (paman Kyungsoo) sudah mengepung mereka dan bersiap bertarung. Lay memberi kode kepada rekan timnya. Pertarungan berlangsung sengit dan panas. Banyak anak buah Jinwook maupun rekan dari Lay yang tergeletak tak berdaya. Kini hanya sisa beberapa. Tak lama kemudian pihak Lay yang menang. Sehun menghajar Jinwook hingga babak belur namun masih sadar. Sehun mencengkeram kuat kerah baju Jinwook.

"Katakan dimana dia!" ucap Sehun emosi.

Jinwook tak menjawab. Ia hanya menampilkan smirk yang membuat Sehun semakin emosi. Setelah itu datanglah beberapa anak buah Jinwook dari lantai dua dan segera memisahkan Sehun dan bertarung dengan tim Lay. Tak lama pihak Lay kembali menang. Namun mereka tak menemukan Jinwook disana.

"Apa kalian mencariku? Atau mencari gadis ini?" ucap Jinwook yang tiba-tiba muncul di lantai 3

Semua reflek menengok ke arah itu. Disana terlihat Jinwook sedang berdiri dengan lengan kanannya mengapit leher Kyungsoo. Kyungsoo terlihat tak berdaya. Tubuhnya penuh dengan luka-luka. Bibirnya pucat. Kyungsoo masih sadar dengan mata sayunya. Tapi ia tak bisa menggerakkan tubuhnya yang terlalu lemas.

"Kyungsoo!" pekik semuanya.

Baekhyun menangis melihat kondisi Kyungsoo seperti itu. Seperti sebelumnya, tiba-tiba datang lagi anak buah Jinwook. Kali ini jumlah mereka lebih banyak. Pihak Lay atau Sehun sedikit kewalahan. Mereka terlalu fokus pada lawan didepannya.

"Apa kau ingin melihat mereka mati?" bisik Jinwook pada Kyungsoo

"Aniya. Hentikan. Jangan - sakiti - mereka" ucap Kyungsoo terbata dengan lirih.

"Baiklah. Kalau begitu, kau saja yang mati" ucap Jinwook sembari menarik tubuh Kyungsoo dan melompat dari lantai 3.

Bruk~

Suara sesuatu terjatuh cukup keras. Pasukan Sehun atau Lay dan beberapa anak buah Jinwook menghentikan aktivitas bertarungnya dan mengalihkan pandangan ke sumber suara itu. Semua membulatkan mata mereka. Lay, Chanyeol, Baekhyun dan Sehun berlari menuju tubuh Kyungsoo. Merasa mendapat kesempatan, pihak polisi memborgol para anak buah Jinwook. Ada juga yang menelfon ambulance.

"Kyungsoo... Ireona!!! Hajima!!! Hajima!!! Ireona Kyungsoo!!! Hiks hiks" ucap Sehun sambil menangis dan memeluk tubuh Kyungsoo yang penuh akan darah.

Lay jatuh terduduk dengan lemas. Semuanya menangis sesenggukan.

"Op-pa" ucap Kyungsoo lemah

"Kyungsoo! Bertahanlah. Sebentar lagi ambulance datang. Kumohon bertahanlah" ucap Sehun

"Ul-ji-ma. Op-pa, mi-an. Lay op-pa, baek-hyun eon-ni. Ku- per-ca-ya-kan pe-ru-sa-ha-an pa-da ka-li-an. Gu-ma-wo se-mu-a-nya. Se-hun op-pa. Ul-ji-ma. Mi-an dan gu-ma-wo su-dah ma-u me-nya-yang-i-ku. Se-la-mat ting-gal se-mu-a-nya. Se-hun op-pa. Sa-rang-hae" ucap Kyungsoo terbata.

Semuanya panik. Isak tangis terdengar semakin kuat. Tak lama ambulance datanh dan membawa tubuh lemah Kyungsoo kerumah sakit. Disana, Jongin yang menangani Kyungsoo. Semuanya menunggu dengan gelisah. Setelah beberapa menit pintu terbuka. Menampakkan Jongin dengan wajah tak enak dipandang.

"Bagaimana keadaannya? Dia baik-baik saja kan" tanya Sehun

"Mian. Aku tak bisa menyelamatkannya" ucap Jongin dengan wajah penuh perasaan bersalah.

"ANDWE!! Kyungsoo! Kyungsoo! Hajima!! Hajima! ANDWE!!!" teriak Sehun setelah masuk dan mengguncang tubuh Kyungsoo.

Semua begitu terpukul atas kepergian Kyungsoo. Anak buah Jinwook dipenjara. Sedangkan Jinwook bernasib sama dengan Kyungsoo. Pemakaman dilaksanakan besoknya. Kini hanya tinggal Sehun yang ada di makam Kyungsoo.

"Tega sekali kau meninggalkanku. Aku bahkan belum menyatakan perasaanku ataupun menjawab pernyataan mu kemarin. Semoga kau tenang disana Kyungsoo. Nado saranghae" ucap Sehun lalu meletakkan bunga tulip putih kesukaan Kyungsoo di atas makam Kyungsoo.






















End
Mian kalau ceritanya kurang menarik.
Terimakasih atas dukungannya
Annyeong yeorobun!!!

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang