R.A 8

32 5 1
                                    

Rajjj...

Suara melengking yang memanggil namanya sudah tidak asing lagi di telinga Raja. Ia menghentikan langkahnya dengan perasaan yang senang langsung menoleh ke arah pemilik suara melengking itu.

Setelah melihat orang yang memanggilnya, tampak senyum yang sempurna mengembang pada wajah Raja.

"Eh Wind, sama siapa kesini?" Tanya Raja kepada Windi,Pacarnya.

"Sendiri Raj" ucap Windi.

"Oh..kok gak bilang-bilang kamu mau kesini sih?,kan Aku bisa jemput Kamu"

"Bagaimana mau bilang kekamu,jika kamu tidak biasa di hubungi" ucap Windi sinis.

Raja memang selalu sibuk dengan urusannya. Selalu mementingkan temannya daripada pacarnya. Bahkan ia jarang bisa memberi kabar kepada pacarnya.

"ehh sorry ya wind, aku lagi.."

"sibuk?!" Cetus Windi sebelum Raja menyelesaikan penjelasannya.

"Udahlah itu sudah basi, kamu selalu bilang sibuk hingga tidak ada waktu dengan aku" ucap Windi yang hampir menangis.

"oh ya Aku kesini cuma bilang ke kamu bahwa kita sendiri-sendiri dulu" sambung Windi.

"Tapi Wind,"

Disela pertengkaran Raja dengan pacarnya,tiba-tiba seseorang menghampiri mereka.

"Hy kak, ada masalah apani?'' Tanya Frizal.

"Gak ada apa-apa, kebetulan lo dateng Zal,anter gue pergi dari sini ya" ucap Windi sembari langsung naik ke motor Frizal.

"ta..tapi kak,kak Rajnya gimana?" Tanya Frizal.

"udahlah...cepet bawa gue pergi" pinta Windi.

"oke kak," tanpa bilang sesuatu kepada Raja,Frizal pergi meninggalkan Raja.

***

Disebuah kamar terlihat seorang anak laki-laki sibuk dengan ponselnya. Diwajahnya tergambar ekspresi kesal.

Lagi ngapainsih anak itu,di telpon ga di angkat-angkat. Nambah kekesalan gue aja. Gumam Alvino.

Rico yang baru saja selesai latian musik melihat ponselnya, ia mendapati begitu banyak miscall dari Alvino.

Kenapanih si Alvino kok banyak kali dia  ngemiscall. Gumam Rico sembari menelepon Alvino. Akan tetapi teleponnya tidak mendapat jawaban dari Alvino.

Karena sikap Rico yang masa bodoh. Ia menaruh ponselnya tampa mengirim pesan pada sahabatnya.

****

Mentari yang semakin meninggi,hembusan angin menyisir tumbuhan yang ada di taman sekolah. Disana ada Raja Ambara yang duduk mengingat kejadian kemarin.

"Raj ternyata lo disini,"

"kenapa lo,murung gitu,? Kaya gak punya gairah hidup kali lo tau gak!," ucap seorang cewek yang memiliki nama panjang Rinda Varezii.

"gak ada apa kok," "beneran? Gak percaya gue," Rinda berusaha membuat Raja menceritakan masalahnya.

"yaudah kalo gak percaya,"

Raja tidak mau menceritakan masalahnya kepada siapapun walaupun itu Rinda temen dekatnya.

"udahlah gue gak mau berdebat, gue butuh waktu buat sendiri,jadi gue harap lo pergi dari sini,"

Raja AmbaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang