hmm.. luka ini..

31 4 0
                                    

"Tok, tok, tok" Suara kak Zara mengetuk pintu rumah..

"Assalamu'alaikum, Umi, Umi.." Ucap salam ku dengan kak Zara..

"Wa'alaikumsalam" Jawab salam Umi sembari membuka pintu..

"Ya Allah, Ya Rahman, Ya rahim..!!
Aiza?! Kamu kenapa? Kaki kamu luka?!! Sini sini sini" Tanya Umi dengan penuh khawatir

"Ngga apa apa Umi.. Aiza tadi jatuh, terus kena luka yang ada di kaki Aiza.. Jadi lukanya semakin parah.." Jawabku..

"Ya Allah nak! Kok bisa jatuh sih?! Udah yuk kita ke rumah sakit aja, takutnya luka kamu infeksi, kan kemarin udah mau Umi obatin tapi kamu nya ngga mau" Sontak Umi..

"Iya nih Umi, tadi Zara ajak Aiza ke rumah sakit tapi Aiza nya ngga mau.."
Ungkap kak Zara..

Uhh..
Luka ini memang benar benar sakit..

Hmm, sepertinya kali ini aku harus ke rumah sakit..

"Yaudah deh Umi, Aiza mau ke rumah sakit" Ujar ku..

Kami pun pergi kerumah sakit,
Hum..
Apakah luka ini benar benar parah?
Sakit sekali, bahkan aku pun tidak bisa berjalan..

.
.

Kami pun tiba di rumah sakit,
Huh..
Disini aku benar benar tidak bisa berjalan.

.
.

Setelah di periksa oleh dokter,

"Sepertinya Aiza tidak bisa pergi kemana mana untuk sementara ini, karna luka di kaki nya sudah benar benar parah" Ungkap dokter..

"Hah?!" Ucap ku..

"Nah gini, luka di kakimu itu udah benar benar parah bahkan infeksi.. Dan mungkin ini terjadi juga karena luka mu tidak pernah di obati " Ungkap dokter..

"Kamu tidak bisa berjalan kan? Nah, sementara waktu kamu harus dirumah dulu.. Dan meskipun bisa menggunakan alat apapun untuk melakukan aktivitas sehari hari, tapi luka kamu yang di khawatir kan" Ucap dokter..

"Iya Aiza, kamu ngga perlu ngapa ngapain dulu untuk sementara waktu ini ya.. Kamu ngga usah sekolah, nanti Umi sendiri yang izinin" Ujar Umi sembari tersenyum lebar kepadaku..

"Iya deh Umi.."

Kami pun pulang ke rumah..

.
Hari sudah mulai gelap, dan hujan mulai turun.. Suasana ini membuatku mengantuk..

.
.

Tak lama kemudian kami sampai di rumah..

Akupun di bantu kak Zara ke kamar dan aku tertidur di kasur..

.
.

Alarm berbunyi, akupun meminta bantuan kak Zara untuk mengantarku ke kamar mandi dan ber wudhu..

Setelah sholat subuh, aku hanya bisa duduk dan tiduran di kasur..

Huahhhhh.. Ternyata seperti ini membosankan juga!

Oh iya, Radith.. Hmm.. Radith penasaran ga ya kenapa aku ngga masuk hari ini..
Ahh.. Biarkan saja lah..

"Tok, tok, tok"

"Aiza.. Kak Zara masuk ya.." Ujar kak Zara..

"Iya kak! Masuk aja.." Kata ku..

Kak Zara pun mengambil kursi dan menaruhnya di samping tempat tidurku..

"Za, pasti bosen ya ngga bisa ngapa ngapain gini.." Ujar kak Zara

"Banget kakk.." Ungkap ku..

"Hmm.. Btw, Radith itu gimana sih menurutmu?" Tanya kak Zara

"Kok tiba tiba bahas Radith sih kak..?" Tanya ku balik..

"Ya ngga apa apa.. Kan biar kamu ngga bosen" Ujar kak Zara..

"Hmm.. Baik, nyebelin, perhatian" Ungkap ku..

"Udah gitu aja?, kok ngga seru sih" Ujar kak Zara..

"Udah ah kak, Aiza mau tidur.." Ujar ku..

"Yasudah tidur sana" Kata kak Zara..

Akupun tertidur..

.
.

"iza...."

Eh siapa?

Bersambung~

Assalamu'alaikum
Maapin author kalau banyak adegan menye menye ya.. Tapi kalian jangan lewatkan episode-episode aiza, karena di setiap episode pasti mempunyai hubungan antara episode yang lainnya..

Ups jangan lupa like, comment, share and follow..

Biar author makin semangat dan makin punya banyak ide untuk ngebuat cerita si Aiza semakin mencekam..

Aku Percayakan Semua Kepada AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang